#Pacaran

14 2 1
                                    

Gak usah jadi yang pertaman, jadi yang paling disayangi saja sudah cukup bagiku

-Elisia

happy reading😍

••••

Taman Edelwis, Zia dan Ka Rangga duduk berdampingan dibangku panjang yang terletak pada taman kota tersebut.

Hening, yaa itulah yang menggambarkan suasanan kali ini, hanya pandangan lurus yang mereka tujukan, tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Ntahlah tiba-tiba merasa canggung.

"Ehm kak, katanya mo ada yang diomongin, mo ngomongin apa sih emang?" Tanya Zia sambil ragu-ragu.

"Gini jadi sebenernya gue tuh dah lama nyimpen perasaan gue ke lo, waktu pertama kali gue liat lo jadi murid baru disini, gak tau kenapa perasaan itu muncul sendiri," Ungakapan isi hati ka Rangga benar-benar dikeluarkan semua.

Zia hanya mendengarkan dengan baik penjelasan dan ungkapan rasa ka Rangga sampai benar-benar ka Rangga selesai mengungkapkan rasanya.

Zia cukup kagum dengan tutur kata ka Rangga karena setau dirinya bahwa ka Rangga adalah tipe cowok ya cuek, dingin, dan bodoamat sama sekitar.

Setelah mungkin cukup selesai ucapan ka Rangga, Zia menoleh menghadap ka Rangga dan menatap manik matanya sedalam-dalamnya.

"Terus," Hanya satu kata yang dikeluarkan Zia.

Sebenarnya Zia sama memiliki perasaan ke ka Rangga, namun dia lebih gengsi dan ogah-ogahan untuk jujur soal perasaan.

"Will you be my girlfriend?" 5 kata keluar dari mulut ka Rangga yang jelas-jelas mewakili perasaannya.

Zia tampak berfikir soal ini, karena baginya. Pacaran bukan hal untuk bermain, karena sekarang dia sudah menginjak kelas 11 jadi menurutnya ini harus serius kalo tentang hati.

"Yes, I will." Putus Zia diakhiri dengan senyum manisnya yang menimbulkan lesung pipi.

Bahagia sudah Ka Rangga dan Zia, Keduanya saling berbincang, bertukar cerita sampai akhirnya lupa waktu.

"Udah jam 4 sore, pulang aja yuk Kak, " Ajak Zia.

"Yaudah yuk. " Balas Ka Rangga.

••••

Sampainya dirumah, Zia langsung berpamitan masuk dahulu, dan setelah itu Ka Rangga Langsung menancapkan gas menuju rumahnya

"Assalamualaikum, Zia pulang. " Teriak Zia ketika sudah didalam rumah.

"Astagfirullah, he monyet ini rumah ya bukan kebun binatang, " Balas Seseorang sambil menuruni anak tangga.

"Aaa bang Bagas, " Teriak histeris Zia sambil berlari menuju Kakak laki-lakinya.

"Kapan pulang bang, kok gak ngabarin Zia, Ihh jahat banget. " Jengkel Zia sambil memeluk erat bang Bagas.

"Heh gak usah lebay ya, gue pulang semalem tapi lo nya aja udah tidur. " Ucap bang Bagas.

"Lebay-lebay gini juga cantik keles," Tak trima karena dibilang lebay, akhirnya Zia memutuskan untuk beristirahat saja didalam kamar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElisiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang