Chapter 4

3.7K 366 15
                                    

Selamat membaca semoga kalian suka. Maaf kalo banyak typo nya.

"Nama orang tua ku Ayah Yuta dan Buna Winwin" Ucap Jaemin
Taeyong dan Jaehyun yang mendengar langsung terkejut.

Taeyong pertama sadar dari keterkejutan nya langsung menatap Jaemin. "Apa maksud mu adalah Nakamoto Yuta dan Nakamoto Winwin? ". Kini giliran Jaemin yang di buat terkejut. Di pikiran nya kini di penuhi oleh banyak pertanyaan
Salah satunya adalah. " Dari mana kalian tau marga Ayah dan Buna ku? ".

Entahlah perasaan Taeyong harus digambarkan bagaimana. Sedih, bahagia membaur menjadi satu. Sedih karna Jaemin tak mengingat nya dan bahagia karna akhirnya dia dapat bertemu Jaemin setelah 9 tahun lamanya.

Jaemin semakin di buat bingung oleh dua orang di depan nya ini. Jaehyun yang menatap nya dengan tatao senang, begitupun dengan Taeyong, bahkan di mata indahnya mengenang buliran air mata.

Jaemin yang pada dasarnya tidak bisa melihat seseorang menangis langsung saja menangkup wajah Taeyong. " I-imo kenapa?. K-kenapa imo m-menangis"

Taeyong menggeleng ribut lantas menarik Jaemin dalam pelukan nya. Mengusap dengan lembut surai hitam Jaemin.

19 menit mereka bertahan dalam posisi itu. Taeyong pelukan nya pada Jaemin. "Kau tidak mengingat imo sayang? ".

Jaemin menggeleng. " M-memang nya imo siapa? "

Kecewa--tentu saja. Tapi tak apa, yang penting Taeyong budaya bertemu lagi dengan Jaemin.

Brak

Suara dobrakan pintu membuat mereka bertiga terkejut.
Jaehyun yang melihat siapa pelakunya langsung saja berteriak. "YAKK Nakamoto Yuta, jangan mendobrak pintuku. Itu nanti bisa rusak"

"Aishh. Diam lah Jung, lagi pula jika aku merusak pintu mu, kau akan mengganti nya dengan yang baru. Dan ya dimana putriku? "

Jaemin yang melihat Yuta yg bertengkar dengan Jaehyun lantas berlari dan memeluk Sang ibu.

Padahal Yuta sudah merentangkan tangan nya.
Jaehyun yang melihat wajah masa Jaehyun terkekeh dan berjalan menghampirinya, menepuk bahunya dengan pelan. "Wajar saja Jaemin langsung memeluk Winwin, karna ikatan mereka sangat kuat. Kau sabar saja"

Yuta semakin cemberut mendengar perkataan Jaehyun. Kemudian dia meninggalkan Jaehyun yang tertawa dan memilih menghampiri dua wanita paling berharga baginya.

Winwin menatap dang putri. Membolak-balikan badan nya. "Nana tidak apa-apa kan. Apa ada yang sakit sayang, jika ada beritau Buna". Jaemin tersenyum menatap sang ibunda. Beginilah Winwin jika sedang khawatir.

" Nana tidak apa-apa Buna. Tidak ada yang luka"ucap Jaemin dengan nada lembut. Winwin tersenyum.

Jaemin menengok ke arah samping di mana Yuta berdiri di sana. Jaemin lantas berhambur memeluk Yuta.
Yuta menggeram ketika melihat warna merah di oi pi mana sang putri serta pergelangan tangan nya.

"Brengsek" Umpat Yuta dalam hati.

Dia bahkan tidak pernah mengangkat tangan nya untuk memukul Jaemin. Sedangkan orang yg tidak di kenal malah berani-beraninya memukul putri kesayangan nya.

Bahaya jika Yuta mengumpat di depan Jaemin. Bisa² dia di amuk oleh 2 wanita ganas. Bisa² habis dia malam ini.

*****

Setelah makan malam di rumah keluarga Jung, kini keluarga Nakamoto sudah kembali ke kediaman mereka.

Winwin menoleh ke arah samping dan tersenyum ketika mencapai putri nya tertidur. "Sayang dia tertidur".
Yuta yang mendengar ucapan sang istri lantas ikut menengok ke belakang kemudian tersenyum. " Tak apa. Jangan di bangunkan. Biar aku menggendong nya ke kamar. "

Dengan di bantu oleh beberapa pengawal nya, kini Jaemin sudah berada di punggung Yuta.

Sesampainya di depan kamar Jaemin. Yuta lantas membaring kan Jaemin dengan hati². Menyelimuti gadis kecil nya. Dengan lembut mengelus rona kemerahan di pipi sang putri. Mencium kening nya dengan pelan seakan Jaemin adalah barang yg mudah rapuh.

"Tidur yang nyenyak Putri Ayah dan Bunda".

*****

Di lain tempat. Di sebuah bangunan yang terpakai. Di salah satu ruangan nya terdapat 4 orang dengan 2 Pengawal di luar pintu.
Seorang pria yg kira² seumuran dengan Yuta dan Jaehyun tengah menatap layar komputer nya. Menampilkan gambar sebuah keluarga. Juga beberapa foto yang berserakan di mejanya.

Tangan nya terulur meraih salah satu foto seorang gadis.

" Ayah mu membuat ku menderita. Gara-gara dia aku menjadi buronan, bersembunyi bagai orang pengecut. Semuanya kau rampas dalam sekejap. Kekayaan ku, kekuasaan ku, bahkan istri ku mati gara-gara Ayah mu. Tapi tenang saja aku akan membalas semua perbuatan Ayah mu padaku melalui dirimu...



















Na Jaemin".

Jangan lupa vote dan komen ya. Maaf kali banyak typo nya. Jangan lupa follow akun author 😊

Dark World-Mafia(Nomin GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang