Dark World-Mafia(Nomin GS)

Chapter 11

"JENO!!! "

Jaemin benar-benar terkejut, seseorang dengan tiba-tiba menembak Jeno. Badan Jaemin gemetar ketakutan dan semakin mengeratkan pelukan nya pada Jeno.

"Shutt... Kau berteriak tepat di telinga ku untung saja kuping ku baik-baik saja. " Ucap Jeno

Jaemin terkesiap mendengar ucapan Jeno dia pikir Jeno sudah pingsan.

"K-kau baik-baik saja Jeno? " Tanya Jaemin dengan dengan suara gemetar.

"Aku baik-baik saja , lagi pula pelurunya hanya mengenai bahu ku saja. " Jelas Jeno.

Pandangan Jaemin beralih pada orang yg menembak Jeno, kini sedang berjalan mendekat ke arah mereka. Tubuh Jaemin semakin gemetar ketakutan.

"J-jeno orang i-itu mendekati kita. " Ucap Jaemin .

Jaemin mengelus punggung Jaemin bermaksud menenangkan nya. "Tenanglah ada aku disini, sekarang bersembunyi lah dibelakang ku, biar aku yang menghadapi orang itu. "

Jaemin hanya bisa mengangguk, kini posisi Jaemin tepat berada dibelakang tubuh Jeno.

Jeno menatap dengan nyalang orang di depannya ini, orang itu berhenti tidak jauh dari tempat Jeno berdiri.

"Serahkan perempuan itu. "Tunjuk orang itu pada Jaemin.

Jeno menatap Jaemin sebentar lalu kembali menatap orang di depannya." Kau menginginkan gadis ini? Kalau begitu kau harus melawan ku dulu. Jika kau berhasil mengalahkan ku silahkan bawa dia, tapi jika kau kalah kau harus ikut dengan ku. Bagaimana? "

Orang itu menggeram marah. "Aku tidak ada urusan nya dengan mu, kau tinggal menyerahkan gadis itu , apakah itu sulit. "

Jeno tersenyum miring. "Sayangnya aku tidak akan menyerah kan milikku pada orang seperti mu. "

Jeno menyingkap celana bagian kananya dan mengambil sebuah pistol revolver dan mengarah kan nya ke orang itu.
Jaemin terkejut darimana Jeno bisa mendapatkan pistol itu.

Orang misterius itu tidak mau kalah dia juga mengarah kan pistolnya ke arah ke Jeno.

"Jangan sok jagoan anak muda, lebih baik kau pulang dan tidur. Biarkan aku membawa gadis itu pergi dari sin-"

DOR

Jeno menyeringai menatap orang didepannya yang sudah terkapar. "Kau terlalu banyak bicara. Kau memudahkan ku untuk menembak mu. "

Jeno hanya menembak di bagian kaki saja, karna dia masih membutuhkan orang itu untuk mengorek informasi.

Jeno berjalan mendekat ke arah orang itu, berjongkok didepan nya dan mengeluarkan sebuah pisau lipat dari daku bajunya.

Jeno menatap orang itu dengan tatapan yang menyeramkan. "Aku pikir kau sangat kesakitan, jadi aku berniat melepas peluru ku yang bersarang di kaki mu itu. "

Orang itu menatap Jeno dengan ketakutan. "L-lebih baik kau m-membunuh ku daripada kau harus m-menyiksa ku. "

Jeno terkekeh mendengar ucapan orang itu. "Tidak akan seru jika aku langsung membunuh mu, lagi pula aku masih membutuhkan mu. "

Kini giliran orang itu yang tertawa. "Walaupun kau menangkap ku, kau tidak akan mendapatkan kan informasi apapun dar-AKH!!!! "

Jeno menancapkan pisaunya tepat di luka tembak orang itu, memutar pisau itu lalu mencongkel keluar peluru nya.

"AKH!!! C... Cukup aku m... mohon l... lepaskan aku. " Mohon orang itu sambil menahan sakit dikakinya.

"Tapi sayangnya aku tidak akan melepaskan mu. " Jawab Jeno dengan enteng.