Chap 10

2.6K 280 18
                                    

Malam ini Jaemin uring-uringan sendiri di kamar.
Guling kanan guling kiri. Niatnya malam ini dia akan marathon drakor kesukaan nya namun persediaan dikamar nya sudah habis, jadi dia berniat pergi ke supermarket untuk membeli camilan.

Kaki mungilnya mulai menuruni satu persatu anak tangga untuk menemui sang Ayah.

"Ayah! " Panggil Jaemin.

"Ayah didapur sayang! " Jawab Yuta

Segera Jaemin berlari ke arah dapur, dilihatnya Sang Ayah sedang mengaduk secangkir kopi , segera saja Jaemin menghampiri Yuta dan bergelayut manja di lengan Yuta.

"Tumben sekali. Ada apa hm? " Tanya Yuta.

Jaemin tersenyum manis dan menatap Yuta. "Ayah Nana ingin keluar sebentar boleh? "

Yuta menaikkan sebelah alisnya. "Nana ingin kemana malam² begini? "

"Nana ingin keluar sebentar untuk membeli beberapa cemilan boleh? " Izin Jaemin.

Yuta menggeleng , melarang Jaemin keluar malam² seperti ini. Jaemin mencebikkan bibirnya karna tidak mendapatkan izin.
Dengan kasar Jaemin melepaskan tangan nya dari lengan Yuta dan berlalu dari sana sambil menghentakkan kakinya dengan kesal.

"BUNDA!!! " Panggil Jaemin.

Yuta yang mendengar Jaemin memanggil Winwin seketika kelabakan. Jika Winwin turun tangan maka Yuta tidak bisa berbuat apa-apa, dengan langkah cepat Yuta segera menghampiri Jaemin dan menariknya.

Jaemin menatap Yuta dengan tatapan kesal. "Lepaskan Nana! Nana ingin ke Bunda. "

Yuta menggeleng. " Jangan sayang! Appa akan mengizinkan mu pergi asalkan Nana pulang sebelum jam 10."

Seketika mata Jaemin berbinar mendengar Yuta mengizinkan nya.

"Nana janji akan pulang sebelum jam 10." Ucap Jaemin dengan semangat. Setelah mendapat kan izin Jaemin segera pergi dari sana tapi baru beberapa langkah Jaemin berbalik dan menatap Yuta.

"Ada apa? " Tanya Yuta

"Uang nya mana. " Ucap Jaemin dengan tampang polos nya.

Yuta terkekeh karna wajah polos sang putri, segera saja dia mengeluarkan Black card nya dan memberikan pada Jaemin yang di terima dengan pekikan senang oleh nya.
.
.
.
.
.
Malam ini bulan sangat terang bahkan bintang² bertaburan menghiasi langit malam.

Jaemin berjalan di pinggir trotoar sambil sesekali bersenandung. Malam ini Jaemin akan mengisi sampai penuh kulkas mini dikamar nya.
Jarak rumah nya ke supermarket tidak terlalu jauh karna itu Jaemin memilih berjalan kaki saja. Sesampainya di supermarket Jaemin langsung saja bergegas ke rak bagian makanan ringan, es krim, coklat dan ya masih banyak lagi.

Setelah membeli semuanya Jaemin bergegas untuk pulang karna ini sudah jam 10 Jaemin pergi tadi jam 9. Jaemin terus berjalan menyusuri jalanan menuju rumahnya, saat di persimpangan Jaemin merasa ada seseorang yang mengikutinya. Jaemin memang sangat peka terhadap keadaan sekitar. Karna takut Jaemin bergegas mempercepat langkah kakinya, tapi sepertinya orang itu juga semakin cepat mengikuti Jaemin.

Tiba-tiba....

Hap

Jaemin ingin berteriak tapi seseorang membekap mulutnya dan memeluknya sangat erat. Jaemin melirik kearah jalan dan disana dia bisa melihat orang yang tadi mengikutinya, Jaemin langsung mengerat kan pelukan nya pada orang asing yang membekap mulutnya.
Tapi Jaemin merasa familiar dengan bau ini, ini seperti bau tubuh....

... Jeno.

Jaemin lantas mendongak untuk mengetahui siapa orang ini, tapi karna perbedaan tinggi mereka yang membuat Jaemin hanya bisa melihat dagu lancip itu. Jaemin merasakan kalau orang itu perlahan mengendurkan tangan nya dari mulut Jaemin tapi tidak dengan pelukan nya. Karna tempat sembunyi mereka yang sempit membuat mereka harus saling berdekatan.

"Kau tidak apa-apa? "

Suara itu, Jaemin kenal suara itu walaupun baru beberapa kali mendengar nya tapi Jaemin yakin kalau itu adalah...

.... Jeno.

"A-aku baik-baik saja. " Balas Jaemin dengan kikuk

Grep..

Jeno semakin mengeratkan pelukan nya pada tubuh mungil Jaemin yang membuat Jaemin terlonjak kaget.

10 menit mereka dalam posisi seperti, merasa aman mereka berdua lantas keluar dari gang sempit itu sambil bergandengan tangan tak lupa barang belanjaan Jaemin tadi.

Saat keluar dari gang sempit Jaemin dapat melihat jelas wajah Jeno.

Jeno berbalik menatap Jaemin tanpa melepaskan tautan tangan mereka. "Kenapa kau keluar malam² begini? "

Jaemin menunduk jujur saja wajah Jeno sangat menakutkan saat ini baginya.

"A-aku keluar untuk membeli camilan. " Cicit Jaemin.

Tak ada respon dari Jeno membuat Jaemin harus mendongakkan kepalanya dan menatap Jaemin.

Grep

Lagi² Jaemin dibuat kaget karna pergerakan Jeno yang tiba-tiba dan membalik posisi mereka tak lama setelah itu..

DOR

"AKH!!! "

"JENO!!! "

Jangan lupa vote dan coment.
Terimakasih karna mau membaca cerita ini.

M_🌻

Dark World-Mafia(Nomin GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang