Seorang lelaki tengah berkutat dengan barang barang dapur. Dan tidak lupa, di depannya ada layar ponsel yang menampilkan tutorial cara memasak sushi. Dirinya saja tidak yakin, jika sushi yang dibuatnya cocok di makan atau tidak.
"Bro, butuh bantuan kagak?" Bobby tidak tega sebenarnya dengan sang sahabat atas permintaan adik tecintanya. Tapi mau bagaimana lagi, bumilkan selalu menang.
"Lu rebusin ramen itu dong." pinta Yuda yang masih fokus dengan menggulung nasi dengan rumput laut.
"Abang ngapain?" Pergerakan di dapur seketika berhenti mendengar suara yang tiba tiba begitu horor di telinga Yuda.
"Eh, ini dek. Abang mau nyemplungin ramennya ke aer." ujar Bobby seraya menampilkan deretan giginya.
"Siapa yang nyuruh?" Yuda menghembuskan nafasnya, "Tadi Bobby nawarin ke aku bee, yaudah aku minta tolong dia buat nyemplungin ramennya."
"Yang suami aku kamu apa Bang Bobby?" sentak Afra. Entah kenapa emosinya melonjak hanya dengan melihat abangnya yang membantu sang suami di dapur.
Mengerti situasi yang rumit, Bobby langsung meletakkan ramennya dan berlalu ke ruang tamu. Afra berjalan ke arah Yuda.
Cup,
"Masak yang enak yaa Pipinya anak anak." bisik Afra di telinga Yuda setelah mencium pipi sang suami.
Mendengar suara sang istri di telinganya saja, sungguh menenangkan. Yang tadinya mood Yuda sudah turun, hanya gara gara Afra menolak Bobby membantunya. Sekarang mood itu sudah kembali, dan membuat dirinya tambah semangat.
Tanpa menunggu jawaban Yuda, Afra segera berlalu menuju ruang tamu di mana di sana ada Maminya dan juga Abangnya.
Yuda diam diam tersenyum senang, mengingat perlakuan sang istri kepadanya. Afra biasanya sangat gengsi untuk menciumnya terlebih dahulu. Tapi ini, bahkan sang istri yang menciumnya.
Setibanya Afra di ruang tengah, dia langsung merebut remot tv di tangan Bobby. Dan mengganti channel tv tersebut.
"Dek, apa apaan sih. Kok di ganti, itu lagi seru serunya." dumel Bobby sangat tidak suka jika dirinya sedang menonton serial anime di televisi.
Afra yang merasa di protes oleh Abangnya pura pura tidak mendengar, dan tetap mengganti channel televisi dengan serial kartun dua orang anak kecil kembar berkepala botak.
"Ck, udah nikah masih sama aja kesukaannya. Insap apa Dek," Afra merasa tidak terima dengan protesan Bobby, dia langsung melemparkan bantal sofa di sebelahnya.
Mami Gina merasa pusing melihat pertengkaran kedua anaknya, padahal umur mereka sudah tidak pantas bertengkar seperti itu. Akhirnya Mami Gina lebih memilih menghampiri menantunya yang sedang sibuk di dapur.
Tentu saja tanpa sepengetahuan sang putri. Jika Afra menyadari dirinya menghampiri suaminya, sudah dipastikan Mami Gina di suruh untuk duduk kembali di sampingnya.
"Gimana Nak Yuda? Udah selesai?" tanya Mami Gina yang sudah berdiri di sebelah sang menantu yang sedang merebus mie ramen.
"Eh, Mi. Ini tinggal bikin ramennya. Sushinya udah jadi." tunjuk Yuda ke arah meja pantry yang terdapat sepiring sushi ala kadarnya. Dia amat tidak ahil menggulung nasi ke dalam rumput lautnya.
"Jangan di kasih yang pedes ya Nak Yuda. Afra ngga suka pedes soalnya."
"Iya Mi." Yuda mengangkat panci yang sedang merebus mie ramen, dan meniriskan air rebusan tersebut.
"Abang.." Kedua orang di dalam dapur kaget, mendengar teriakan ibu hamil di ruang tengah. Dan tidak lama kemudian, terdengar debuman pintu sangat keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOSGAN ~(After Maried)~
RomanceIni akun barunya @fadhlika23 yaaa, yg kemarin udah ngga aktif lagi, jd sambungannya ke lapak yang ini yaa 🤗❤️ Dulu saja, aku yang mengejarnya. Sekarang? Dia yang tidak bisa kehilangan ku. Bahkan aku pergi ke toilet saja, tetap mengikutiku. See, ba...