Kana merasa terganggu tidurnya saat mendengar Mew berteriak. Maka Kana pun membuka matanya & dia melihat sisi lain dari seorang Mew yang baginya orang yang penuh kehangatan bisa berubah menjadi monster.
"BAGAIMANA BISA VILLAKU DI MALDIVES TERBAKAR? APA KERJA KALIAN DISANA? AKU MENGGAJI KALIAN BUKAN UNTUK DUDUK SANTAI DISITU" teriak Mew sampai urat lehernya kelihatan.
"Maaf bos. Kami kecolongan. Mr. Dan berhasil memasukkan anak buahnya dalam grup kita" jawab Champ.
"Baiklah. Itu yang dia mau bukan. Aku akan menghancurkan perusahaannya & kalian bakar rumahnya. Jangan sampai ada yang tersisa" titah Mew dengan penuh emosi.
"Baik bos. Kami laksanakan segera" jawab Champ sambil berlalu pergi.
"P' Mew, apa perlunya p' melakukan itu padanya?" Tanya Kana.
"Sayang. Kana sudah bangun. P' K̄hxthos̄ʹ na sudah bangunkan Kana" ujar Mew dengan halus pada Kana.
"P' belum menjawab pertanyaanku. Apa perlunya p' melakukan itu pada mr. Dan" tanya Kana sekali lagi dengan penuh tekanan.
"Sayang...."
"P', mr. Dan masih perlu keluarga yang harus dihidupi. Kalo p' Mew membakar rumah & menghancurkan perusahaannya, dia & keluarganya mau makan apa p'? Coba kalo seandainya kita berada di posisi mr. Dan. Apa yang akan p' lakukan"
"Kenapa Kana tidak mengatakan kalo dia salah sudah membakar villa p' di Maldives? Padahal p' tidak pernah ngelakuin apapun ke dia. Jika sudah begitu, apa yang harus p' lakukan? Hanya diam saja?
"Aku tidak mengatakan kalo p' harus diam. Tapi setidaknya berikanlah jalan hidup untuk keluarganya p'. Apa p' mau membunuh keluarganya juga?"
"P' tidak mengatakan kalo p' akan membunuh keluarganya. P' hanya menyuruh membakar rumahnya. Mereka bisa keluar bisa tidak, itu urusan mereka"
"P' MEW!!!"
"Jangan berteriak disini Kana. Sekarang masuk ke kamarmu!!!" Titah Mew yang membuat Kana berkaca-kaca & langsung pergi dari ruang kerja Mew.
Mew merasa berdosa telah membentak Kana. Tidak seharusnya dia berlaku demikian. Tak berapa lama Kaow memasuki ruang kerja Mew & menanyakan ada masalah apa dengan Kana. Mew pun menceritakan semuanya & Kaow membujuk Mew agar pergi melihat Kana. Mew pun menurut pada Kaow.
Sementara Kana tidak masuk ke kamarnya, melainkan ke sebuah rumah kucing yang dibuat Mew untuk Juu.
Disana Kana curhat dengan Juu perlakuan Mew padanya. Walaupun terkesan kekanakan, tapi itu mengundang perhatian bibi Zoy & Pui yang sedari tadi melihat Kana menangis terus. Bibi Zoy yang melihat Kana seperti itu juga tidak bisa menahan air matanya. Pui menghibur Kana yang sedang menangis & mengatakan kalo Mew sedang emosi.
Mew tidak menemukan Kana di kamarnya. Seluruh mansion sudah dicari, tapi tidak menemukan kesayangannya. Lalu Mew bertanya pada bibi Zoy yang sedang berada di dapur.
"Bi, lihat Kana gak?"
"Khun Kana ada di belakang bersama Juu, khun. Tadi bibi lihat khun sedang menangis"
"....."
"Saran bibi cobalah bicara baik-baik dengan khun Kana. Dia anak yang tidak bisa dikerasin"
"Terima kasih sarannya bi" ucap Mew sambil berlalu pergi menemui Kana di belakang.
Mew pun pergi ke belakang mencari Kana, kemudian dia mendengar kalo Kana sedang curhat dengan Juu & menyebutnya sup parasit. Mew pun menahan tawanya. Setelah Kana memasukkan Juu ke rumahnya, Kana berjalan menuju taman belakang.
"Sayang .. p' K̄hxthos̄ʹ na" ucap Mew yang menyesali perbuatannya.
"Kana tahu posisi Kana dirumah ini p'. Kana tidak berhak memberikan masukan apapun pada p'. Lain kali Kana diam saja"
"Kana .. sayang, p' mohon jangan bicara seperti itu. P' tahu tidak seharusnya p' membentak Kana"
"Gak. P' gak salah. Seharusnya Kana memikirkan posisi p' yang sudah kehilangan villa di Maldives daripada kehilangan nyawa orang"
"Apa maksudmu sayang? P' tidak mengerti"
"Sudahlah. Kana gak mau memperpanjang lagi. Kana lelah"
"Kana ... drrttt .. drrrttt .. bagaimana sudah kamu lakukan?" Tanya Mew pada orang yang menghubungi hp nya.
"....."
"Bagus. Soal istri & anaknya biarkan mereka hidup"
"...."
"Kerja bagus"
Mew pun pergi menyusul Kana ke kamarnya & menemukan Kana sedang membaca buku psikologi.
"Kana, apa kamu tidak mau kuliah?" Tanya Mew
"Tentu saja mau p'. Tapi apa p' ijinkan?"
"Tentu saja. Kana mau ambil jurusan apa?"
"Psychology p'."
"Hmm .. kalo begitu p' akan daftarkan Kana ke Chulalongkorn bagaimana? Kana mau?"
"Khap khun na khap p'."
"Hmm .. sebentar p' nyari dulu rektor nya supaya Kana langsung kuliah. Tidak usah ujian lagi"
"Tidak p'. Kana akan ikut ujian"
"Kana yakin?"
"Yakin p'."
"Baiklah. P' percaya Kana bisa"
Setelah melalui perbincangan hangat, tanpa mereka sadari Kaow mendengar dibalik pintu. Dia juga ikut bahagia melihat Mew & Kana sudah berbaikan. Lalu Kaow masuk menyampaikan pada Mew kalo Singto, Zee & Off sudah menunggunya di bar. Mew pun pergi setelah mendapat ijin dari Kana.
Sesampainya Mew di bar, dia disambut ke 3 berandalan itu. Tanpa Mew sadari kalo sedari tadi ada seorang wanita yang tengah mengawasi gerak gerik Mew. Saat Mew duduk terpisah dari ke 3 temannya, wanita itu mulai beraksi mencampurkan obat perangsang ke dalam botol wine yang akan disajikan untuk Mew.
Wanita itu mendekati Mew & menuangkan wine tersebut. Mew meminumnya, kemudian dia merasa panas sekujur tubuhnya. Lalu Mew memberi tanda pada Kaow yang kemudian datang & membawa Mew pergi dari bar.
Sampai di rumah, Kana kaget Mew mabuk. Padahal Mew berjanji padanya tidak akan menyentuh minuman keras. Kana pun ikut memapah Mew sampai kamar."Kaow, jauhkan Kana dariku & kunci pintunya. CEPAT!!!"
"P' Mew .. p' ... ada apa ini p' Kaow? Kenapa p' Mew seperti itu?"
"Kana ... tadi sewaktu di bar ada pelacur yang mencampurkan obat perangsang dalam botol wine p' Mew. Jadi ini efek yang dirasakan p' Mew. Sekarang Kana masuklah ke kamar yang lain. P' pastikan besok p' Mew akan memberi penjelasan padamu"
YOU ARE READING
Love of A Mafia
FanfictionApa jadinya jika seorang billionaire no 1 di Thailand, Mew Suppasit jatuh cinta dengan seorang lelaki umur 18 tahun yang tinggal di panti asuhan, Kanawut & ternyata orang tuanya dibunuh oleh musuh Mew??? Akankah Mew membantu Kanawut membalaskan dend...