Kao & Mew

1.8K 183 29
                                    

Keesokan harinya Mew terbangun dengan sakit kepala yang sangat. Meskipun agak pusing, dia berusaha untuk bangun & bekerja seperti biasa. Selesai membersihkan diri di kamar mandi, Mew turun untuk sarapan yang di ruang makan sudah ada Kana & Kaow.

"Sawadee thon chao khap p'. Apa p' sudah membaik?" Tanya Kana dengan nada kuatir.

"Thon chao khap tua eng. P' sudah membaik walau agak pusing sedikit" jawab Mew sambil mencium kening Kana.

"Hmm .. bermesraan di depanku lagi. Kea gak ada ruangan lain aja. Dasar bucin" ujar Kaow.

"Apa kau bilang barusan Kaow?"

"Aku bilang p' bucin"

"Sudah .. sudah ayo sarapan. Dari tadi Kana sudah lapar. Kana hanya buatkan sandwich untuk p'. Gak pa-pa p'?" Tanya Kana.

"Gak pa-pa tua eng. Apapun itu p' makan. Btw, Kaow siapa pelacur yang sudah berani menaruh obat dalam minumanku semalam?" Tanya Mew.

"Dia adiknya Perfecta. Namanya Gina. Aku rasa ke 3 temanmu pantas untuk dicurigai"

"Kenapa?"

"Karena tidak ada yang tahu kamu akan ke club semalam. Hanya aku, Singto, Zee & Off. Di club itu tidak pernah memperkerjakan wanita penghibur. Meskipun Gina bekerja sebagai wanita penghibur, tapi bukan di Bangkok. Melainkan di Vegas. Aku rasa sekarang kamu sudah bisa menebak siapa yang baru pulang dari Vegas" jelas Kaow pada Mew.

"Tidak. Tidak mungkin dia. Kami sudah berteman sejak kecil. Ini hanya kebetulan saja kan" tanya Mew.

"P' mau aku menyelidikinya? Aku bisa lakukan sekarang kalo p' mau" ujar Kaow.

"Lakukan yang terbaik & semoga saja itu hanya kebetulan"

"Baik"

Kaow pun pergi untuk melakukan tugas yang disuruh Mew. Tak berapa lama bibi Zoy datang untuk memberitahukan pada Kana kalo dia kedatangan seorang tamu yang bernama Kao. Kana heran karena dia tidak pernah memberitahikan pada Kao dimana dia tinggal. Mew menyuruh Kana menemui Kao untuk mengetahui apa maksud kedatangannya.

"P' Kao, darimana p' tahu rumahku?" Tanya Kana to the point.

"P' mengikutimu sewaktu Mew menjemputmu hari itu. Kedatangan p' kesini mau mengajakmu keluar. Apa boleh? Itung-itung kencan"

"Maaf p', Kana sudah menikah dengan p' Mew & Kana juga tidak pernah jatuh cinta pada p'. Silakan p' keluar dari mansion suamiku"

"Apa p' tidak mendapat kesempatan kedua?" Tanya Kao.

"Aku rasa kamu tidak akan mendapat kesempatan untuk mencintai Kana, Kao" tukas Mew yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka.

"P' Mew........"

"Meskipun apa yang pernah kulakukan membuatku tidak bisa mendapat tindak balas darimu Kana?"

"Ha .. ha .. memangnya kebaikan apa yang kamu lakukan selain mengancamnya? Jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu lakukan dibelakang Kana. Alexander berinvestasi di perusahaan semua itu hanya akal-akalan kamu saja, supaya kamu bisa dengan mudah mendekati Kana" terang Mew

"Apa maksudmu?" Tanya Kao pura-pura bego.

"Maksudku, kamu mendekati Kana supaya dia memberitahumu dimana harta peninggalan orang tuanya disembunyikan. Itukan yang di inginkan oleh kamu & Alexander?"

"Harta apa p'? Orang tuaku meninggalkan harta untukku?" Tanya Kana.

"Iya sayang. Orang tuamu meninggalkan harta untukmu sebelum mereka meninggal. Sebenarnya saat usiamu 20 tahun baru p' akan memberitahumu & mengajakmu untuk mengambil harta orang tuamu. Untuk sementara harta mereka dititipkan padaku & itu tertulis jelas didalam surat warisan mereka" terang Mew pada Kana yang kebingungan.

"Bagaimana Kao Jirayu La-Ongmanee. Sekarang kamu sudah yakin kalo Kana tidak tahu menahu soal harta itu. Aku rasa kita bisa memadu kasih & bersikap lembutlah padaku agar aku memberitahumu dimana harta itu" tukas Mew sambil menarik dagu Kao.

"Dasar homo gila!!!" Ucap Kao dengan nada marah.

"Hahahahahha ... ayo sayang kita masuk" ajak Mew pada Kana.

"P' Mew, apakah benar p' tahu dimana harta peninggalan orang tuaku disembunyikan?" Tanya Kana heran.

"Kamu tidak percaya pada p'?" Tanya Mew

"Bukan begitu p'. Aku hanya merasa kaget mendadak aku didekati Kao hanya untuk tahu dimana harta peninggalan orang tuaku. Apa p' tahu sejak kapan Kao mendekatimu?"

"Maka dari itu p' pernah tanyakan padamu apa kamu tahu siapa yang membawamu ke panti asuhan?"

"Aku tidak tahu p'. Yang aku tahu orang itu seumuran bibi Zoy, perempuan. Dia katakan padaku kalo di panti itu adalah tempat paling aman untukku"

"Hmmm .. lalu Kao mendekatimu mulai dari sejak kapan?"

"Aku berkenalan dengan p' Kao sejak usiaku 6 tahun. P' Kao hanya beda 1 tahun dariku. Saat itu ayahnya suka datang ke panti asuhan untuk mengadopsi anak setiap 1 tahun sekali. Terkadang memberikan makanan & hadiah untuk mereka yang juara kelas"

"Apa Kana juga termasuk didalamnya?"

"Iya p'. Kana juga sebenarnya akan diadopsi oleh keluarga p' Kao, tapi ibu Nam tidak menyetujuinya & merobek surat adopsi tersebut"

"Kana tahu alasannya?"

"Tidak p'. Sampai sekarang ibu Nam tidak mengatakannya"

"Hmmm ... drrttt .. drrttt .. drrrt .. iya Kaow ada apa?"

"P' Mew, aku rasa kamu harus ke Maldives sekarang juga" ucap Kaow pada Mew.

"Ada apa? Aku bahkan tidak bisa meninggalkan Kana disini"

"Mr. Dan. Setelah dia membakar villamu. Dia mau membobol sistem kita yang ada di Maldives"

"Kurang ajar dia. Ok. Siapkan jet pribadiku"

"Dalam 10 menit"

"Ok"

Setelah mematikan telepon dari Kaow, Mew pamit pada Kana ke Maldives. Mew menceritakan semuanya.

"Sayang, gak pa-pa kan Kana p' tinggalkan?"

"Berapa lama p'?"

"Lama. P' tidak tahu berapa lama. Tapi yang jelas p' akan menghubungimu sesampainya p' di Maldives. Ok?"

"Iya p'. Hati-hati disana ya" ucap Kana yang membantu Mew mengemas pakaiannya.

"Iya sayang. Wuv u tua eng" ucap Mew mencium pucuk kepala Kana.

"Wuv u too p' Mew"

Kana mengantar Mew sampai depan rumah, kemudian Mew memasuki mobilnya & berjalan meninggalkan Kana yang berdoa semoga tidak terjadi apa dengan Mew selama perjalanannya ke Maldives hingga dia terlelap tidur di sofa.

Love of A MafiaWhere stories live. Discover now