Hari masih cukup pagi bagi Beomgyu yang saat ini tengah berolahraga di taman. Lelaki yang memiliki profesi sebagai detektif itu selalu saja membuat waktu liburnya lebih bermanfaat. Tanpa memedulikan tatapan lapar dari para gadis yang tak henti-henti menatapnya, Beomgyu justru dengan santai melakukan satu persatu gerakan pemanasan. Keringat mulai membasahi kaos putih polosnya, membuat perut sixpack-nya terekspos begitu saja.
"Aish! Apa mereka tidak pernah melihat orang tampan sepertiku?" gumamnya pelan.
Lama kelamaan Beomgyu merasa risih dengan beberapa kerumunan gadis yang mencuri pandang terhadapnya. Helaan napas kasar pun sukses keluar dari mulutnya dan lelaki itu memutuskan untuk istirahat sejenak.
“Aku jadi lelah sebab telah menjadi tampan,” gumamnya lagi.
Bruk!
Beomgyu tanpa sengaja menabrak seorang gadis yang berlari kencang ke arahnya, dengan hati-hati ia membantu gadis itu untuk berdiri.
"Maafkan aku," ucapnya.
Gadis itu hanya mengangguk, kedua tangannya sibuk membenarkan gaun selututnya yang sedikit berantakan.
"Yiren? Wang Yiren?"
Beomgyu berusaha untuk melihat dengan jelas setiap inci wajah gadis yang baru saja menabraknya barusan dan beruntung jika lelaki itu menyadari siapa gadis yang berada di depannya ini. Di sisi lain, gadis yang merasa namanya dipanggil oleh Beomgyu, mendongakkan kepala dengan perlahan. Maniknya menatap tidak percaya pada sesosok lelaki yang berada di depannya ini.
"Beomgyu? Kau Choi Beomgyu, kan?" tanya Yiren balik.
"Cih, kau pikir aku hantu?" sarkas Beomgyu.
"Kau tadi juga bertanya padaku, bodoh!" balas Yiren sembari menatap tajam Beomgyu.
Mereka berdua sama sekali tak menyangka akan dipertemukan lagi setelah lulus dari sekolah menengah atas, menurut Beomgyu, benar-benar malapetaka jika dirinya harus bertemu lagi dengan gadis gila seperti Yiren. Kalian tahu kenapa? Karena saat masa sekolah menengah atas, Yiren pernah mempermalukannya di depan umum, dengan menyatakan perasaan padanya disaat gadis itu masih menjalin hubungan dengan kakak kelasnya. Alhasil waktu itu Beomgyu benar-benar sangat marah dan memilih pindah dari sekolahan tersebut. Meski terlihat berlebihan, tapi Beomgyu tak akan memedulikannya, apa gunanya punya orang tua kaya? Jika dirinya tidak bisa pindah sekolah dengan mudah.
"Hah? Aku sungguh tidak menyangka saat ini tengah bertemu dengan gadis gila sepertimu," ucap Beomgyu sembari tersenyum remeh.
Yiren melebarkan matanya tepat saat Beomgyu mengatakan jika dirinya gila. Oh, lelaki seperti Choi Beomgyu lebih baik dibasmi saja dari muka bumi ini.
"Sifatmu sama sekali tidak berubah, kau masih saja suka meremehkan perasaan orang lain," balas Yiren.
Beomgyu yang tidak ingin berurusan lagi dengan Yiren, memilih untuk berjalan pergi begitu saja, meninggalkan gadis yang kini tengah menatapnya tajam.
"Dasar tidak sopan, kenapa kau mengabaikanku?!" teriak Yiren.
Kakinya dengan cepat mengejar langkah panjang milik Beomgyu, sedikit kesulitan sebab kakinya tengah memakai high heels.
Bruk!
"Sakit," gumamnya pelan setelah terjatuh di atas tanah.
Beomgyu sebenarnya tahu jika Yiren terjatuh, hanya saja lelaki itu berusaha untuk mengabaikan apa yang terjadi di belakang sana. Namun, meski berusaha untuk mengabaikan Yiren, hati Beomgyu akhirnya bergerak untuk membantu gadis itu.
Dengan terpaksa Beomgyu menggendong Yiren ala bridal style, sebab kaki gadis itu terkilir, menjadikannya tidak dapat berjalan dengan baik.
"Kau memang lelaki yang romantis," ucap Yiren tersipu malu.
"Cih, dasar gadis gila!" umpat Beomgyu.
Mereka kini akhirnya sampai di apotek terdekat. Beomgyu mendudukkan tubuh Yiren di salah satu bangku yang berada di sana, kemudian masuk ke dalam apotek untuk membeli obat.
Saat Beomgyu masih sibuk menunggu uang kembaliannya, Yiren dengan diam-diam memotret lelaki itu dengan ponselnya. Meski hanya menampilkan setengah tubuh lelaki itu, tapi hasil fotonya sangat memuaskan.
Yiren masih mencintai dan mengagumi sosok Beomgyu, lelaki menyebalkan yang selalu menjadi idaman para gadis. Helaan napas panjang pun kemudian keluar dari mulut Yiren, gadis itu jadi teringat akan janjinya dulu, bahwa ia tak akan pernah berhenti untuk mencintai lelaki itu, meski hanya sedetik saja. Dan, andai saja Beomgyu bersedia menerima perasaannya, mungkin hidupnya tidak akan menderita seperti saat ini.
"Lelaki itu selalu sok jual mahal," gumamnya pelan.
"Siapa yang kau maksud lelaki sok jual mahal?" tanya Beomgyu yang tanpa sengaja mendengar Yiren sedang bergumam.
Beomgyu memberikan obat yang dibelinya di apotek barusan, maniknya menatap datar gadis berdarah Tiongkok itu.
Yiren pun menerima obat yang disodorkan Beomgyu dengan kasar, hatinya sungguh kesal disaat Beomgyu selalu menatapnya dengan tatapan datar, terlebih lagi, Beomgyu termasuk dalam kategori lelaki yang tidak memedulikan urusan orang lain, sama seperti sahabatnya, Kang Taehyun. Tak heran jika Beomgyu dan Taehyun terlihat seperti layaknya saudara, Yiren jadi bertambah heran, bagaimana Soobin dapat beradaptasi dengan baik dengan kedua manusia kutub itu?
"Berhenti menatapku seperti itu!" ucap Beomgyu.
"Siapa juga yang menatapmu, aku sedang berpikir, bukan menatapmu!" elak Yiren.
"Ck, aku memang orang tampan yang selalu diidamkan oleh pada gadis, tidak heran jika setiap pagi pasti ada yang mengantre di depan rumahku,"
"Untuk?" tanya Yiren yang masih tidak mengerti akan Beomgyu yang saat ini tengah menyombongkan dirinya.
"Tentu saja untuk menikah denganku, kau pasti tahu jika aku ini adalah orang yang paling tampan di dunia ini." Beomgyu seperti dibuat geram sendiri dengan otak Yiren yang begitu polos.
Yiren melebarkan matanya saat ia sadar akan maksud dari ucapan Beomgyu. Lelaki bernama Choi Beomgyu itu memang sangat langka. Bagaimana lelaki yang memiliki sifat seperti es kutub, ternyata adalah seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang melebihi dewa Yunani? Tunggu! Apa Yiren berlebihan? Tentang membandingkan Beomgyu dengan dewa Yunani?
Tidak!
Yiren tidak berlebihan, justru Beomgyu lah yang berlebihan, sebab dirinya selalu mengaku menjadi orang tertampan di dunia ini. Padahal masih ada Soobin yang lebih tampan dan manis darinya.
“Ke mana lelaki itu? Dasar menyebalkan! Lihat saja Beomgyu, aku yakin suatu saat kau membalas perasaanku.” Sudut bibirnya tertarik ke atas, membentuk seulas senyuman manis di wajah cantiknya.
Karena terlalu melamunkan lelaki yang dicintainya itu, Yiren sama sekali tak menyadari jika Beomgyu tidak ada di sampingnya lagi.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Fade Away
Fanfiction(Hanya fiksi yang penulis ciptakan) {Belum direvisi} Cover by Wooskie's Hari itu, Shin Yuna seakan tersambar petir di siang bolong, saat dirinya mengetahui sebuah fakta jika lelaki yang ia cintai merupakan tunangan adik sepupunya. Takdir seakan beg...