"Halo, Diana? Bagaimana rapatnya? Sudah selesai?" terdengar Mark menghubungi divisi Marketing untuk mencari tahu apakah divisi tersebut masih sibuk rapat atau tidak. Sedangkan Boun duduk dengan santai di sofa sambil sibuk bermain dengan ponselnya.
"Sudah Pak..." jawab Diana dari ruangannya, "kami sedang beres-beres sebelum pulang..."
"OK. Jangan lupa mematikan semua peralatan listrik ya... Terima kasih untuk kerja kerasmu hari ini." Selesai berbicara dengan Diana, Mark pun langsung menengok ke arah Boun, "mereka sudah selesai..."
Boun yang mendengar informasi barusan pun segera berdiri dari duduknya dan langsung mengenakan mantelnya, "Thanks, Hyung..." ujarnya sambil berjalan mengarah ke pintu.
"Kau jangan tiba-tiba bodoh dan bilang sudah punya no HP Irma ya, Boun..." ujar Mark mengingatkan sepupunya, "Kadang untuk hal-hal seperti ini kan kau suka kumat bodohnya..."
Boun hanya bisa tertawa garing sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal, "Hehehe..."
"Ada bagusnya juga kau belum menghubungi dia sejak aku berikan nomornya waktu itu..." ujar Mark, "jadi kau ada kesempatan untuk bertanya langsung kan sekarang..."
Boun mengangguk senang, "ada bagusnya memang aku lambat untuk urusan beginian..."
"Terlalu lambat!" balas Mark cepat sambil menepuk pundak Boun, "Good luck..."
"Bye, Hyung..." Boun pun bergegas meninggalkan ruangan Mark dan berlari kecil menuju ke arah lift dan segera menekan tombol lift turun.
Tidak lama kemudian pintu lift pun terbuka, dan seketika Boun terkejut melihat Irma yang berada sendirian di dalam lift. Boun tidak menyangka bahwa dirinya akan berpapasan dan berada di satu lift yang sama dengan Irma yang baru saja selesai meeting.
"Oh... Boun-ssi, selamat malam..." sapa Irma ramah sambil menganggukan kepala saat melihat Boun melangkah masuk ke dalam lift.
Boun hanya tersenyum dan membalas menganggukan kepalanya.
"Kenapa bisa ada disini jam segini?" tanya Irma lagi, "Ada pengantaran lagi kah? Tapi ini sudah jam 10 malam?"
"Ehm.. Tadi, aku... ada mengantarkan pesanan terakhir ke Mark hyung..." jawab Boun terbata.
Irma hanya tersenyum dan mengangguk pelan mendengar jawaban dari Boun yang agak terbata. Lalu keduanya sama-sama terdiam, hingga akhirnya lift tiba di lantai dasar dan terbuka.
"Ladies first..." ujar Boun sambil menekan tombol pintu terbuka dan mempersilahkan Irma keluar duluan. Irma tersenyum dan segera melangkah keluar lift diikuti Boun dari belakang.
"Irma-ssi, baru pulang jam segini? Teman-temanmu dimana?" akhirnya Boun memberanikan diri untuk menanyakan pertanyaan basa-basi yang sudah diajarkan Mark sebelumnya saat sedang menunggu Irma pulang.
Irma mengangguk, "Iya, yang lain masih mengurus beberapa dokumen sebelum pulang... Kebetulan aku ijin pulang duluan..."
"Oh..." ujar Boun sebelum keduanya kembali terdiam.
Sesungguhnya di dalam pikirannya sendiri, Boun sibuk berpikir dengan keras, pertanyaan apalagi yang harus Ia lontarkan agar bisa berbicara dengan Irma. Dan tanpa disadari, tanpa saling berbicara, keduanya sampai di depan gedung.
"Eum... Boun-ssi, aku pamit duluan... Aku pulang ke arah sana..." ujar Irma sambil tersenyum dan menunjuk ke arah sisi kanan gedung.
"Irma-ssi... Kau pulang sendiri?" tanya Boun tergagap yang dijawab dengan anggukan Irma. "Aku antar ya?"
Irma terkejut mendengar tawaran Boun barusan dan langsung menatap Boun dengan tatapan panik.
"Eoh.. Tidak perlu repot-repot... Aku bisa pulang sendiri..." tolak Irma halus.
![](https://img.wattpad.com/cover/234939162-288-k60618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] COFFEE SHOP & The Story Inside - Season 1
FanfictionKisah sepasang kakak beradik pemilik Brothers Coffee Shop dalam usaha mereka untuk mendapatkan pasangan impian mereka. Dengan dukungan satu sama lain, dan bantuan dari teman-teman disekitarnya, mereka akhirnya mulai memberanikan diri untuk mengambil...