a.n
Chapter kali ini semacam bonus soal kejadian sebelum chapter kemarin.
Moga suka!
Siang itu, baik Seungmin atau pun Yeji. Mereka menghabiskan waktu liburan mereka dengan bermain monopoli. Entah mengapa cowok itu mau-mau saja diajak main sama Yeji karena mengenal Yeji, dia seperti mendapatkan sebuah cahaya baru. Agak melankolis memang, tapi begitulah pandangan Seungmin terhadap Yeji sekarang. Meskipun perdebatan di antara mereka tidak berkurang sama sekali.
"Nah loh! Masuk penjara lagi kan lo! Hahahaha," teriakan Yeji yang puas sekali membuat raut wajah cowok di depannya itu semakin masam. Entah sudah keberapa kali dia kalah, cowok itu lagi-lagi harus mengeluarkan uang untuk masalah keluar dari penjara. Masalahnya lagi, uang yang dia pegang sudah habis!
Seungmin menghela napas berat lantas menjatuhkan kartu monopolinya dengan gerakan putus asa. "Udah, ah."
"Dih, lemah. Main ulang!"
Mereka pun kembali membereskan permainanan tersebut dan memulainya dari awal. Kali ini Seungmin mendapatkan giliran pertama untuk mengocok dadu. Ia mendapatkan 5 kali langkah. Permainan mereka pun masih berjalan lancar. Seungmin juga sudah membeli 3 kotak untuk dijadikan bangunannya, begitu pula Yeji.
"Shit, why!" teriakan refleks Yeji membuat Seungmin langsung tertawa melihat cewek itu berhenti di salah satu bangunan rumahnya. Cewek itu segera mengeluarkan tiga lembar uang 10 dolar untuk menyewa bangunan Seungmin menjadi tempat pemberhentiannya.
Cowok itu menerima uang dari Yeji sembari menyeletuk. "Lo sendiri selama ini belum bayar uang sewa ke gue," canda Seungmin. Namun Yeji yang mendengarnya tak ayal memukul bahu cowok itu.
"Gue udah masakin lo tiap hari, nyuci baju lo, bersihin rumah lo. Lo masih minta uang sewa?" gadis itu menatap cowok di depannya dengan raut wajah dibuat kaget.
Seungmin cuma tersenyum lalu permainan kembali berlangsung. Kali ini Seungmin yang berhenti dibangunan milik Yeji. Membuat cowok itu segera membayar uang sewa dan permainan berlangsung kembali.
Selama 1 jam mereka saling menertawakan, kadang kesal sendiri hingga bertengkar. Tetapi namanya memang Kim Seungmin, cowok itu selalu kalah dalam permainan. Untuk kedua kalinya, Yeji memenangkan permainan dengan Seungmin yang menghadapi kemiskinannya. Cowok itu menyenderkan tubuhnya ke sofa, sedangkan Yeji sudah menggoyangkan tubuhnya saking bahagianya mengalahkan Kim Seungmin.
"Nah, karena lo kalah. Tahu kan harus ngapain?" Yeji segera menatap Seungmin penuh maksud. Sedangkan yang sedang diajak berbicara malah mengalihkan pandangan ke arah lain. Lelaki itu tampak masih nggak senang terhadap kekalahannya, apalagi hukumannya adalah berhenti self harm. Dia pikir berhenti dari kebiasaan bisa semudah menyelesaikan 30 jurnal dalam 1 hari? Jelas tidak!
Cowok itu membereskan sisa permainanan mereka lalu menjawab. "Nggak."
Yeji melotot. "Tuh, kan. Lo curang! Kim Seungmin curang, jahat, pembohing!" geurutu cewek itu terus menerus.
Seungmin balas melotot. "Lo tuh yang bodoh, Hwang Yeji! Emang mudah buat berhenti? Nggak!" cowok itu malah ikutan marah-marah. Membuat Yeji yang masih menggerutu soal bagaimana curangnya Seungmin pun berhenti.
Dia menatap Seungmin kaget sebelum mengubah raut wajahnya menjadi sedih. "Iya, maaf," gadis itu pun merebut kotak monopoli yang dipegang Seungmin. Lalu bangkit dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam kamar. Membuat sosok cowok yang habis membentaknya lagi-lagi merasakan kekosongan dan penuh rasa bersalah.
Mengapa segala hal yang berhubungan dengan Hwang Yeji seakan menjadi pusatnya saat ini?
=+=+=+=
Sudah sejak tadi siang Yeji terlihat marah padanya. Bahkan saat memasak untuk makan malam pun, cewek itu terlihat nggak nyaman ketika Seungmin berusaha untuk membantunya membuat masakan. Tidak tahu ya, tapi akhir-akhir ini Yeji suka ngambek semisal Seungmin tidak menuruti keinginan cewek itu--kecuali kalau keingintahuan Yeji soal masa lalunya yang jelas-jelas nggak bakal Seungmin kasih tahu sampai kapan pun.
Selama makan, Seungmin sesekali melirik Yeji yang dengan malas menyuapkan nasi dan kimchi ke dalam mulutnya. Cewek itu seakan benar-benar marah, padahal seharusnya Seungmin yang marah. Bukan gadis Hwang tersebut!
"Jadi, kalau lo kalah main monopoli. Lo harus berhenti self harm, gimana?" tawar Yeji siang itu pada Seungmin yang terlihat nggak takut terhadap hukuman tersebut.
Cowok itu begitu percaya diri padahal saat bermain dengan adiknya pun, Seungmin selalu menjadi orang yang kalah. Namun dimatanya, sosok Hwang Yeji pasti bisa dia kalahkan.
Maka Seungmin menyambut tangan Yeji untuk dia genggam sebagai kesepakatan mereka. "Oke, deal!"
"Hwang Yeji!" panggil Seungmin pada akhirnya karena dia nggak begitu terbiasa dengan Yeji yang pendiam dan sensian seperti ini. Memang benar apa yang dibilang Hyunjin bahwa perempuan itu adalah makhluk yang paling merepotkan di bumi ini.
Gadis Hwang itu yang tadinya sibuk mencuci piring pun menoleh dan menemukan Seungmin dengan raut wajah lelahnya. Dalam hati Yeji, dia cukup berhasil untuk membujuk Seungmin akibat saran dari Tante Min soal bagaimana caranya meluluhkan hati dari pria keras kepala tersebut. Tetapi dalam melancarkan kebohongannya, Yeji harus menahan tawanya yang hampir meluncur dengan membalas. "Apa?"
"Okay, I'll try it!" ujar Seungmin pada akhirnya. Cowok itu berdiri lalu mendatangi sosok gadis yang kini entah mengapa gugup bila tiba-tiba didatangi oleh Seungmin yang raut wajahnya berubah serius, dan ganteng. "But, it's not easy for me. You know?"
Cewek itu mengangguk. "I know, Kim Seungmin. You want try it?"
Seungmin mengangguk lelah.
Sedangkan Yeji langsung berjingkrak kegirangan. "Yey! Pokoknya coba berhenti, coba untuk nggak megang cutter. I know you can, Kim Seungmin," tanpa aba-aba karena saking senangnya, gadis itu segera memeluk Seungmin dengan bahagia lalu melepasnya sembari menunjukkan senyum bahagianya.
Cowok berwajah lembut di depannya itu hanya tertawa kecil. "Ya, ya. Tapi Yeji, gue nggak bisa berhenti, gue cuma bisa nahan diri untuk nggak cutting lagi. Setidaknya dalam 1 minggu, cuma 1 kali gue cutting. Deal?"
Cewek itu masih saja tersenyum. Baginya itu saja sudah cukup.
"Deal!"
a.n
Yahh kira-kira kayak gitu alasan kenapa Seungmin mulai mengurangi kebiasaannya.
Sampai jumpa di chapter selanjutnya!
btw maap ya chapter ini tuh dikit banget :(((
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Stranger
Fanfiction#1 Kim Seungmin Seungmin sama sekali tidak paham, mengapa hidupnya harus didatangi oleh makhluk asing seperti Hwang Yeji. Mana kerjaan cewek itu cuma bisa menghancurkan segala yang ada di rumahnya. Apa sebenarnya maksud Ibu membiarkan Yeji tinggal d...