08 Sebuah jawaban dan pelukan hangat

314 70 12
                                    

Sudah hampir 1 bulan Yeji tinggal di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir 1 bulan Yeji tinggal di rumahnya. Tiap pagi, Seungmin selalu terbiasa dengan menu sarapan yang lebih sehat dan sedikit lebih enak. Apalagi kalau mereka sedang libur. Gadis Hwang itu akan berusaha membuatkan masakan untuknya, dan kadang Seungmin ikut membantu karena sudah dibilang kan kalau Seungmin adalah pria yang tidak tega terhadap seorang gadis. Meskipun gadis itu menyebalkan sekali pun.

Tetapi hari ini, untuk pertama kalinya dalam hidup Seungmin, dia melihat sosok cewek penuh energi maksimal tiap harinya itu jatuh sakit. Saat cowok itu bangun dan tidak menemukan Yeji dengan tatapan galaknya di kamar, dia dapat menemui cewek itu terbaring di kasur dengan suhu tubuh mencapai 39 derajat. Rasanya Seungmin panik dan segera menelepon Lia selaku sahabat Yeji karena bagaimana pun Seungmin nggak ngerti cara merawat orang sakit.

Untungnya hari ini adalah hari libur, maka saat Lia datang dan membuatkan bubur untuk gadis yang sedang sakit itu. Pertama kalinya dalam hidup Kim Seungmin, dia mencuci pakaian. Coba digaris bawahi ya, Kim Seungmin mencuci pakaian. Bukankah itu adalah hal paling langka di dalam keluarga kecil Kim? Pasti Ibu bangga padanya, dan kalau adiknya tahu pun dia pasti sudah meledek Seungmin habis-habisan.

Mengingat sang adik, semangat Seungmin langsung menurun. Sedangkan yang datang hanyalah ribuan rasa sakit dan sesal.

"Kim Seungmin."

Suara cewek yang terdengar lebih lembut dari biasanya membuat cowok yang sedang menyusun pakaian ke mesin cuci itu pun menoleh. Dia menemukan Lia yang sepertinya sudah mau pulang selepas memberikan bubur hangat untuk Yeji.

"Nggak apa, apa, kan kalau aku balik? Obat Yeji udah aku taro nakas. Nanti kasih obat lagi pukul 2 siang, ya," cewek yang memang lebih lembut dari Hwang Yeji itu pun langsung pamit untuk terakhir kalinya sebelum keluar dari rumah. Menyisakan Seungmin dan pakaian menumpuk dan juga rumah yang cukup berantakan.

Pukul 11 pagi, cowok itu mendudukan tubunya di sofa dengan keringat yang meleleh dan raut wajah lelah. Dia tidak pernah seproduktif ini sebenarnya. Karena biasanya kalau Yeji sehat, Seungmin hanya kebagian membersihkan kotoran Hailo serta memandikan anjing itu lalu membuang sampah. Tapi sekarang dia harus menyelesaikannya seorang diri rasanya aneh banget.

Setelah menenggak colanya hingga habis, cowok itu dengan langkah pelannya menuju ke kamar Yeji yang pintunya setengah terbuka. Dia melihat sosok perempuan yang setiap hari selalu berusaha mengacak rumahnya--dalam artian mengacak-acak segala kehidupannya--kini malah terbaring lemah di atas ranjang. Sebelumnya juga dia menghubungi sang Ibu, dan reaksi wanita itu terdengar khawatir lalu memarahi Seungmin karena mengira Seungmin tidak pandai menjaga perempuan. Seriusan Ibu harus memarahinya? Padahal Yeji hanyalah orang asing yang tinggal di rumahnya!

Kenapa rasanya seperti Ibu mengkhawatirkan menantunya? Tunggu, ini Seungmin sudah berpikir kalau Yeji adalah istrinya gitu? Kim Seungmin ingat kalau Yeji cuma orang asing!

Tiba-tiba ingatan tentang percakapan antara dirinya dan ketiga sahabatnya membuat Seungmin jadi bergeming.

Sore itu, Seungmin sedang memilih untuk berkumpul dengan ketiga sahabatnya dan menghabiskan sekaleng bir sambil mengobrol di rooftop gedung fakultas Komunikasi. Sebenarnya yang paling banyak bercerita adalah Jisung ataupun Hyunjin. Felix menanggapi cerita random Jisung dengan tertawa, lalu Seungmin hanya menggelengkan kepala ketika Hyunjin menceritakan adegan putusnya dengan seorang mahasiswa teknik di tengah bar.

Hello StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang