Setelah kemarin Yeji demam, pagi ini Seungmin berusaha bangun pagi agar dapat membuat sarapan. Setidaknya sebuah roti panggang dengan selai cokelat bisa dia berikan pada Yeji yang notabenenya baru sembuh. Cowok itu yang baru saja sibuk memasukkan roti ke dalam mesin pemanggang, mendengar sebuah pintu kamar terbuka pukul 6 pagi yang membuatnya menoleh. Dia nenemukan sosok perempuan bermata seperti kucing tengah berjalan keluar kamar dengan wajah lusuh dan kaos biru lautnya yang kusut. Yeji memasuki dapur sebelum membulatkan mata karena dia sepertinya keget melihat Seungmin sudah bangun dan kini baru saja mau memanggang roti.
"Lo ngapain?" tanya Yeji bingung. Dia sebenarnya nggak pernah berpikir kalau Seungmin bakalan bangun sepagi ini, namun melihat sosok cowok dengan kaus putih polos dan celana tidurnya sedang memegang dua slice roti, Yeji jadi ingin membuang pemikiran kalau Seungmin juga dapat bangun lebih pagi.
Cowok itu menunjukkan dua roti yang dia pegang ke depan gadis yang masih memasang raut wajah bingung. "Mau bikin roti panggang."
"Astaga, udah gue aja!" Yeji langsung merebut roti di tangan Seungmin dan memasukkannya ke mesin pemanggang. Cewek itu juga mulai menyiapkan air untuk dimasak karena dia berencana membuat sereal pagi ini. Gerakannya dalam menyiapkan air terhenti akibat Seungmin yang tahu-tahu saja mengambil alih.
Cowok itu meliriknya sejenak sebelum meletakkan teko stainless steel tersebut di atas kompor lalu menyalakan api. Kali ini Seungmin memberanikan diri untuk menatap Yeji meskipun dia agak malu mengingat kemarin malam saat dirinya memeluk cewek itu sembari menangis. Mau ditaruh dimana harga diri Seungmin? Dompet? Tidak cukup!
"Lo emang udah sembuh?" tanya Seungmin dengan nada agak khawatir. Semalam Ibu meneleponnya lagi ketika keluar dari kamar Yeji setelah memberikannya makan dan menunggunya selesai meminum obat lalu cewek itu tertidur. Wanita itu sepertinya lebih mengkhawatirkan Yeji daripada dirinya sebagai anak kandungnya sendiri. Tapi bagaimanapun Yeji memang sudah banyak melakukan kebaikan untuk dirinya di sini, wajar sang Ibu sangat khawatir saat tahu kalau Yeji sakit.
Cewek di depannya mengangguk cepat lalu menarik tangan Seungmin asal untuk menyentuh permukaan dahinya yang sudah tidak sepanas kemarin. "Iya, kan? Gue udah sembuh! Sekarang waktunya masak lagi," cewek itu segera menyingkirkan Seungmin lantas mulai menyiapkan roti panggang dengan selai cokelat, lalu membuat sereal untuk dirinya serta Seungmin.
Di mata pria Kim tersebut, Yeji sudah seperti anak kucing yang baru saja sehat dan bisa bermain kembali. Tubuhnya terlihat lebih segar dan rona wajahnya kembali menjadi lebih ceria. Hari ini Hwang Yeji kembali menjadi dirinya yang penuh semangat dan mungkin akan membuat hari Seungmin penuh adrenalin akibat jantung berdegup atau lonjakan amarah hanya karena masalah kecil. Meskipun begitu, Seungmin sangat suka hari-harinya yang seperti ini daripada sebelum Yeji menjadi orang asing di rumahnya.
"Lo nggak mandi? Ah, iya masih mau jam 7. Mending lo siapin makan Hailo," tegur Yeji dengan kedua tangan yang sibuk dengan masakannya.
Seungmin terkekeh lalu mengacak rambut Yeji sekilas sebelum berbalik dan mendatangi Hailo yang sedang duduk di atas tempat tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Stranger
Fanfiction#1 Kim Seungmin Seungmin sama sekali tidak paham, mengapa hidupnya harus didatangi oleh makhluk asing seperti Hwang Yeji. Mana kerjaan cewek itu cuma bisa menghancurkan segala yang ada di rumahnya. Apa sebenarnya maksud Ibu membiarkan Yeji tinggal d...