Sekarang mari ibaratkan seorang Kim Seungmin adalah seekor anjing yang berusaha untuk mendalami kesepiannya, sedangkan Yeji adalah kucing berisik yang berusaha menarik si anjing untuk kembali ke kehidupan normalnya yang ditinggalkan. Cewek itu melirik ke arah Seungmin yang terlihat tidak minat dalam menyetir mobil, namun Yeji tidak peduli. Dia harus membuat Seungmin kembali menjadi dirinya yang lembut juga ceria. Dia nggak perlu menjadi pemurung.
"Lo mau diberhentiin di depan fakultas lo?" tanya Seungmin saat mereka memasuki areal kampus.
Yeji meliriknya kemudian menggeleng. "Gue berhenti di fakultas lo aja. Dekat juga, kan, sama fakultas Ekonomi," kata cewek itu gamblang tanpa menyadari perubahan raut wajah Seungmin yang mulai panik.
Cowok berwajah lembut itu memeriksa ponselnya yang dia cas di dalam mobil dan melihat jam menunjukkan pukul 7 lebih 40 menit. Biasanya di jam segini dia akan bertemu dengan Han Jisung dan mobil hitam metaliknya. Cowok itu agak meringis saat memasuki areal parkir fakultas Komunikasi dan melihat keberadaan Jisung serta Hyunjin yang sepertinya baru datang. Kedua cowok itu langsung berhenti dengan kedua bola mata membulat melihat kehadiran mobil putih yang jarang berada di kampusnya.
Bahkan bisa dibilang tidak pernah.
Saat Seungmin memarkirkan mobil, dia baru saja melepas seatbelt sebelum wajah Jisung yang menyebalkan menempel di kaca sampingnya. Sedangkan Hyunjin di kaca lainnya. Cowok bermarga Hwang itu terlihat kaget saat menemukan sosok cewek bermarga yang sama dengannya. Sedangkan Seungmin sudah tahu cepat atau lambat keberadaan Yeji di sisinya nggak bisa disembunyikan lagi. Apalagi karena kejadian pagi tadi.
Memang Hwang Yeji pembawa sial!
"Lo--bentar, deh. Ini gue sakit ya sampai lihat cewek galak ini bareng sama lo, Seungmin?" tanya Hyunjin sambil menunjuk Yeji yang mengerutkan dahinya dalam. Cewek bermata kucing itu melirik Seungmin sekali lagi sebelum berbicara.
"Jadi lo sahabatan sama sampah kampus, Kim Seungmin?" cewek itu malah bertanya dengan nada menyebalkan. Membuat pria Hwang yang berdiri di hadapannya terlihat tertawa paksa dengan raut wajah yang sudah muak.
Cowok itu baru saja maju dan mau membuat perhitungan, namun Seungmin menahan tubuh Hyunjin lalu melirik Yeji dengan tatapan dinginnya yang jarang dia berikan pada orang lain. Apalagi pada perempuan. "Lo nggak bisa men-cap seseorang sebelum lo kenal orang itu," katanya, membela Hwang Hyunjin yang bersorak girang meskipun tertahan.
Yeji mengangguk-angguk sambil menahan tawa. "Yeah, I know. But, nggak ada salahnya kan berpendapat?"
"Iya, nggak salah. Tapi sebelumnya kata-kata lo bukan pendapat, cuma sebuah kalimat penuh amarah terhadap seseorang."
Kali ini Yeji tertawa. "Kim Seungmin, sahabat lo emang sampah. Banyak cewek yang udah dia sakitin, termasuk sahabat gue. Namanya Lia. Siapa coba yang nggak bakal nyebut dia sampah?" balas cewek itu tidak kalah sewot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Stranger
Hayran Kurgu#1 Kim Seungmin Seungmin sama sekali tidak paham, mengapa hidupnya harus didatangi oleh makhluk asing seperti Hwang Yeji. Mana kerjaan cewek itu cuma bisa menghancurkan segala yang ada di rumahnya. Apa sebenarnya maksud Ibu membiarkan Yeji tinggal d...