Amy
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I'm a big fat liar and a fake.
Tak akan ada orang yang akan percaya ini karena diluar aku terlihat sebagai gadis yang manis, baik dan tidak akan melakukan sesuatu yang tragedis di hiudpnya.
Seumur hidupku, Aku sell dicap masyarakat sebagai "That girl". Tipe cewe yang memiliki hidup yang sempurna, wajah cantik, dan popularitas. Dan sejujurnya, aku memang memiliki semua hal yang gadis-gadis pada umumnya selalu dambakan.
Sayangya semua itu datang dengan harga. Dan harga akan rahasia yang kusembunyikan selama ini adalah harga yang belum siap untuk kubayar.
Rahasia ini akan terlihat biasa dan mudah. Tapi rahasia ini bisa menjadi kunci, entah dia bisa memberikanku kebebasanku atau memulai perjalananku ke hidup penuh kesengsaraan.
-----------------------------------5 tahun yang lalu-------------------------------
Amy menatap layar laptopnya dan membantingnya tutup. Dia menatap jam dinding di atas pintunya. OMG Dia Sudan duduk mengetik di posisi itu sekitar 2 jam. Sambil mengacak acak rambutnya, dia merebahkan diri di kasur. Seluruh ingatan buruk yang tadinya pudar, mulai menghantuinya kembali.
Amy adalah salah satu gadis terpopuler di Richton high. Wajahnya yang cantik dan tubuhnya yang ramping semampai diirikan oleh banyak orang. Tetapi banyak hal yang tidak diketahui oleh orang-orang, bahkan Lindsy, sahabatnya sendiri.
Hal yang orang lihat hanyalah kepopularitasannya dan kecantikannya saja.
Mereka tidak tahu bahwa Amy memilik masa kecil yang sangat kelam.
Sebelumnya, Amy tinggal di sebuah kota kecil di pulau Jawa. Masa kecilnya sangatlah bahagia disana, dia bermain biasa dengan anak-anak yang lainnya. Tetapi ketika memasuki SD kelas 2, tubuhnya mulai bertumbuh lebih besar dibanding anak lainnya. Karena dia menerima genetik dari sisi ayahnya, yang obesitas, Amy tersadar bahwa metabolismenya tidak sebagus teman-teman yang lain. Selain tumbuh ke samping, dia juga tumbuh sangat cepat keatas, sehingga membuatnya terlihat seperti raksasa diantara teman-temannya yang lain.
Dia ingat sekali ketika ia memasuki kelas 2 SD pertama kalinya setelah liburan panjang, semua teman temannya melongo dan menatapnya dengan rasa ketakutan. Mereka mengejeknya monster, gendut, dan segala macam hinaan lain.
Dia ingat sekali ketika dia minta bergabung bermain dengan teman-temannya selalu berlari mengejeknya atau menghindarinya dengan sengaja.
Bahkan ada sekerumpulan anak-anak cowo yang selalu menghinanya bahkan menendangnya. Saat itu Amy tidak berani melaporkannya ke guru karena takut bahwa semuanya akan menjadi tambah buruk.
Amy mengalami pembulian ini hingga 4 tahun. Kemudian saat dia naik ke SMP, tiba-tiba ayahnya diterima sebuah pekerjaan di Surabaya. Jadi Amy pun mengikuti kedua orangtuanya pindah ke kota besar. Amy berharap lebih banyak terhadap kota yang baru ini sehingga dia pun berusaha dengan sangat keras untuk menguruskan badannya.
Tapi dia tidak tahu bagaimana cara menguruskan badan tanpa diketahui orang tuanya. Ia tidak ingin orangtuanya tahu, karena dia tidak ingin mereka curiga, bahwa dia selama ini dibully. Dia tidak Ingen merken merasa khawatir.
Jadi dia pun melakukan eksperimen kepada dirinya sendiri. Di logic anak berumur 11 tahun, makanan adalah penyebab terbesar penggemukan. Tapi kalau dia tidak makan, dia tidak akan hides dan orang tanya pastiest multi khawatir. Jadi dia mencoba untuk mengeluarkan makanannya segera setelah dia memakannya.
Percobaan ini sangat menyakitkan untuk Amy, karena dia sangat membenci muntah.Rasa sisa makanan di mulutnya dan rasa tidak enak di perutnya harus dia tahan. Dan ternyata setelah sekian waktu, percobaan ini membuahkan. Amy mulai suka melihat dirinya yang kurusan di cermin. Dia menimbang badanya di alat dan terkejut melihat beratnya berkurang hingga 5 kilogram Salam 2 minggu pertama.
Orang tuanya sangat terkejut akan perubahan ini, tetapi karena Amy makan seperti biasanya, mereka tidak curiga bahwa Amy melakukan hal-hal yang aneh pada dirinya sendiri.
Amy sangat bahagia dengan perubahan tubuhnya. Dia lalu mulai menggunakan berbagai cara lain untuk menguruskan badannya. Dia mulai lari 2 jam sehari, meminum obat diet, dan juga obat muntah. Walaupun dia menjadi sangat lemas dan rasanya sangat menyakitkan, dia tidak peduli, yang hanya dia pedulikan adalah bahwa dia harus tampi luar biasa di hari pertamanya di SMP Richton Surabaya.
Tubuh Amy yang memang tinggi semampai mulai menunjukan lekukan-lekukannya saat kurus. Amy merasa sangat bahagia ketika melihat dirinya sendiri di kaca. Wajahnya tirus dan dagunya sangat lancip, persis seperti yang dia inginkan. pipinya sudah tidak tembem dan double chinnya mulai menghilang. Kakinya yang memang sangat panjang juga terlihat sangat ramping, seperti model.
Amy menatap dirinya dengan bangga di cermin. Inilah tubuh yang sedari dulu ia inginkan.
Kedua orangtuanya sangat kaget bahwa Amy menjadi begitu sangat cantik dan mulai memamerkannya ke keluarga yang lain.
Amy merasa sangat bahagia dan merasa diterima saat ini.
Dia ingat, Ibunya dulu sangat malas shopping dengannya karena ukuran tubuhnya yang dulu besar dan tidak cocok dengan hal yang lain. Sekarang Ibunya mulai mendandaninya dan membelikannya baju baju cantik untuk dipakainya di sekolah nanti.
Tapi sayang, kebahagiaan ini tidak berlangsung lama.
Semakin Amy dewasa, dia semakin sadar, bahwa yang dilakukannya selama ini salah.
Dia bahkan mencari di internet, dan ememukan bahwa yang dilakukannya selama ini adalah semacam penyakit. Amy tidak ingin membahayakan tubuhnya, tapi pilihan apa yang dia miliki? Dia tidak ingin kembali menjadi Fat Amy di Primary school. Dia ingin jadi Amy yang dibanggakan, yang cantik, Amy yang sekarang.
------------------------
Kini Amy menatap dirinya sendiri di cermin.
Wajah cantiknya di cermin balas menatapnya kembali.
"Ini pengorbanan yang harus aku ambil" desahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Who Stayed in the Dark
Teen FictionDi dunia ini semua orang memiliki karakternya masing masing. Beberapa orang diberkati oleh sifat-sifat menyenangkan dan optimism Salam menjalani kehidupan seperti keberanian, kepercayaan diri, dan kebaikan hati. Sebaliknya, beberapa orang yang tidak...