Noland terus menghubunginya untuk minta maaf, bahkan saat cowok itu kerumahnya sama sekali tidak Hera tanggapi.
Hera marah tentu saja, dan ini bukan pertama kalinya. Mamanya juga dari tadi tak berhenti mengetuk pintunya. Dan mengatakan seperti ini.
"Sayang, itu pacarnya kok gak dibukain pintu? "
"Gimana kamu ini, ntar dia nyari yang baru lohh. Noland itu anak baik, jangan digituin lah, ganteng lagi. "
"Sayang, kalo kayak gini terus gak akan ada yang mau sama kamu nak. Kita ke psikiater aja ya..terapi lagi "
Kemarahan Hera makin menjadi-jadi..
"HERAAA GAK MAU KE PSIKIATER, MAMA KIRA HERA GILA APA?? DAN SATU LAGI, NOLAND BUKAN PACARNYA HERA!!" Hera menenggelamkan kepalanya ke bantal.
"KAKK GAK BOLEH KAYAK GITU SAMA MAMA. " Ini lagi adiknya kenapa ikut campur segala! Batin Hera kesal.
"Mereka kira enak apa menderita misofobia ! Udah bertahun-tahun ngelakuin terapi tapi gak pernah berhasil! Percuma kan. " Hera menangis dalam diam.
"Betapa merepotkannya punya fobia kotor, semua terasa menjijikkan bahkan dengan diri sendiri " gumamnya sakit.
"Gue cuma berharap ada seseorang yang bisa gue pegang, gue peluk, gue sentuh dengan bebas tanpa harus disemprot dulu, " gumamnya lagi sebelum terlelap.
Hera terbangun dari tidurnya, cuma satu jam pikirnya.
Melangkahkan kakinya kebawah, Hera melihat mama dan adiknya akrab disofa menonton televisi. Sebenarnya Hera iri melihat kedekatan mereka, karena rasa jijik selalu menghantuinya setiap berdekatan dengan orang lain. Tatapannya beralih ke televisi yang menampilkan berita terkini.
Melihat itu seketika Hera tersenyum senang.
"Empat daun semanggi? Baru ya? Mantap ni kalo dijadiin penelitian, " ucapnya senang lalu mengambil gelas didapur untuk minum. Sebelum itu tangannya dia bersihkan dulu lalu menyemprot gelas tersebut dan dilap menggunakan tisu.
~••~
Haripun telah berganti, Hera tak henti-henti nya men-search di internet tentang keberadaan daun itu. Hera juga sudah memberitahu dosen pembimbing nya untuk ide ini dan ya disetujui.
"Ra masih marah ya??" Noland menghampirinya dengan wajah memelas. Cowok itu hanya mendapatkan lirikan.
"Udah sering gue pegang kok, tapi masih gak terbiasa? "
"Ya mana gue tau. "
"Sibuk amat, nyari apasih. " Noland melongokkan wajah nya untuk mengintip.
"Oh itu gue tau dimana, ntar sore gue anterin deh mau?" tawar cowok itu.
Hera menatapnya penuh.
"Serius tau?" Noland mengangguk tersenyum sehingga menampakkan lesung pipinya.
"Oke gue maafin. "
Sangking senangnya cowok itu ingin memeluk Hera tapi tak jadi setelah diberi pelototan galak oleh cewek itu.
"Noland, " panggil seseorang.
"Eh iyaa kenapa hm, " tanya Noland setelah tau kalau pacarnya lah yang datang.
Cewek itu melihat ke arah Hera sekilas.
"Hera lo dipanggil kak Dika di depan. "
Hera tersenyum ramah setelah berterimakasih dia segera kedepan.
"Dika? Kenapa?" tanya Hera canggung. Dika menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Itu lo dipanggil buk Erna di ruang dekan, " ucapan Dika pun membuat Hera mengerut keningnya gusar.
"Udah itu aja, gue pergi deh. Gak perlu disemprot dulu kan? " Pertanyaan Dika membuat Hera meliriknya sinis. Dika yang takut pun langsung buru-buru Pergi.
"Kenapa lagi nih, pake segala ke ruang dekan! " gumamnya.
~~••~~
Hera menempelkan ponsel nya ditelinga menunggu seseorang di sebrang sana. Ketika panggilan masuk..
"Raa maaf ya gue gak bisa nganter lo ke tempat daun clover itu, cewe gue lagi ribett nih" Daun clover adalah nama lain dari tumbuhan empat daun semanggi.
"Hm. " Hera mematikan panggilan secara sepihak. Kesal, itu yang dirasakannya sekarang.
"Dasar cowok!!" Cewek itu segera memesan grab online untuk mengantarkannya ke tempat tujuan. Hari sudah sore menjelang malam.
"Mungkin gue bakal mastiin dan lihat-lihat dulu tempat nya gimana. "
Setelah grab pesanannya datang, Hera tak lupa mensterilkan semuanya agar bersih dari bakteri dan kuman.
"Dek, mobil saya ini terjaga kebersihannya, " ucap sang supir sepertinya agak tersinggung melihat kelakuan penumpangnya.
"Maaf pak, sesuai aplikasi ya, " ucap Hera ramah.
"Nih pak makasih. " Hera segera turun menatap sekelilingnya yang lebih di huni oleh ilalang-ilalang yang lumayan tinggi. Terdapat warung kecil dipinggir jalan. Hera segera kesana untuk bertanya.
"Permisi pak, saya mau nanya. Daun clover yang lagi hangat diberitain di televisi letaknya dimana ya? "
"Oh disana dek, cari aja. Adek tau kan bentuknya gimana. " Bapak itu menunjukkan satu-satunya pohon besar yang berada ditengah-tengah lebatnya ilalang.
"Tapi ini udah menjelang maghrib, gak baik kesana. Besok aja dek, " kata bapak itu lalu pamit masuk.
Hera menyisir rambutnya cepat.
"Serem juga sih, " gumamnya.
"Tapi udah terlanjur kesini, gak papa lah. " ucapnya lagi menapakkan kaki ke jalan tikus yang dipenuhi ilalang disisi kanan dan kirinya. Hera beberapa kali menyemprotkan anti bakterinya ke ilalang yang tak sengaja menyentuh kaki dan tangannya.
Sedikit kelelahan karena jaraknya yang lumayan, akhirnya Hera sampai juga dihadapan pohon yang kelihatan dua kali lebih besar dilihat dari dekat.
"Duh coba bawa senter tadi," gerutunya menyadari hari yg mulai gelap. Dia pun mengeluarkan ponsel nya dan menghidupkan senter.
Menunduk mencari-cari daun yang dimaksud.
"YEE INI DIAAA. " Wajah yang berseri-seri menemukan apa yang dicarinya seketika berubah waspada ketika hujan mulai turun disertai petir.
Membuat Hera berjongkok menutup telinga sambil berteriak sangking kagetnya. Berlindung dibawah pohon besar itu wajah ketakutan semakin menjadi-jadi tatkala melihat ponselnya mati.
Sunyi menghiasi membuat tubuhnya semakin merinding. Dan menjadi-jadi ketika bisikkan ditelinga disertai nafas seseorang yang memeluknya dari belakang berhembus mengenai daun telinganya. Tubuh Hera mendadak kaku, otaknya juga tidak dapat mencerna apa yang sedang terjadi sekarang.
"Tolong aku"
-*-
Ekhem gue update nih:v awas aja kalo gak mau baca! Xixi.
Maaf kalo dirasa ada yang gak nyambung, tolong baca bab sebelumnya soalnya ada tambahan sedikit
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet With Touch
FantasySetelah Zeus menyegel Cronus, ayahnya. Dia malah terseret ke dunia manusia. Cronus adalah Titan penguasa Olympus yang paling kejam. Hera, mahasiswi akhir yang akan melakukan penelitian terhadap daun yang baru-baru ini menjadi perbincangan. Daun clo...