4 : Who Do You Love

1.7K 280 24
                                    

Peringatan :
1. Terdapat pembicaraan dewasa dan kasar, harap menyikapi dengan bijak.
2. Semua adegan ditulis demi berjalannya alur cerita.

" ᵂʰᵒ ᵈᵒ ʸᵒᵘ ˡᵒᵛᵉ ⁿᵒʷ? ᴵ ʷᵃⁿⁿᵃ ᵏⁿᵒʷ ᵗʰᵉ ᵗʳᵘᵗʰ" "ᵂʰᵒ ᵈᵒ ʸᵒᵘ ˡᵒᵛᵉ ⁿᵒʷ? ᴵ ᵏⁿᵒʷ ⁱᵗ ˢᵒᵐᵉᵒⁿᵉ ⁿᵉʷ"

" ᵂʰᵒ ᵈᵒ ʸᵒᵘ ˡᵒᵛᵉ ⁿᵒʷ? ᴵ ʷᵃⁿⁿᵃ ᵏⁿᵒʷ ᵗʰᵉ ᵗʳᵘᵗʰ" "ᵂʰᵒ ᵈᵒ ʸᵒᵘ ˡᵒᵛᵉ ⁿᵒʷ? ᴵ ᵏⁿᵒʷ ⁱᵗ ˢᵒᵐᵉᵒⁿᵉ ⁿᵉʷ"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose tengah menekan akses kode apartemen Jaehyun. Sukses. Iapun memasuki apartemen, semua terlihat normal. Ia memanggil nama kekasihnya itu, namun tidak ada respon terdengar. Ia berjalan menuju kamar Jaehyun, samar-samar terdengar suara gemercik air.

"Pasti baru bangun" Rose memasuki kamar Jaehyun. Hari ini weekend, ia sengaja tak memberitahu pacarnya jika ingin berkunjung dengan niatan memberinya kejutan, namun kini malah ia yang terkejut melihat ranjang tidur Jaehyun, berantakan dan ada bercak darah disana.

Rose mencoba menetralkan dirinya, menjauhkan diri dari segala hal negatif yang mulai mengetuk fikirannya.
Gemercik air dari kamar mandi berhenti, sang empu kamar keluar dari sana dengan bathrobe membungkus tubuhnya.

Jaehyun kaget, ia sempat berhenti sebentar, namun kemudian melanjutkan langkah menuju ranjangnya. "Dari kapan datang?" Jaehyun mencoba ramah, padahal perasaan di hatinya sedang tidak ramah.

"Baru aja" Jawab Rose pelan, nyaris tak terdengar. Tubuhnya mematung, namun netranya tertuju pada kaki Jaehyun yang terlihat mendorong kemeja putih kebawah ranjang. Mungkin ia ingin menghilangkannya dari pandangan Rose, sayangnya Rose sadar.

Dengan ragu Rose mendekat ke Jaehyun yang berdiri di samping ranjang. Tatapan Rose kosong, terlalu shock. Rose memungut kemeja itu dari kaki Jaehyun, ada noda merah disana, bukan darah, itu lipstik yang membentuk bibir seseorang.

Rose menghela napasnya, "Ternyata kamu bajingan Jeff" Rose membanting kemeja itu kelantai, kemudian menatap mata Jaehyun.

"Sudah berapa jalang yang kamu ambil keperawanannya?" Mata Rose berkaca-kaca, ia marah.

Jaehyun malah tersenyum, "aku gak nyangka ternyata secepat ini, berarti sekarang giliranmu"

Bhukkk


Jaehyun mendorong Rose ke kasurnya, cukup keras. Refleks Rose menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya. Jaehyun tersenyum puas, kemudian merangkak keatas tubuh Rose.

Siku adalah organ terkuat yang dimiliki manusia, itu merupakan salah satu pelajaran kehidupan yang harus di ketahui.

Rose menatap Jaehyun seolah tak berdaya, begitu Jaehyun lengah Rose langsung menyikut leher Jaehyun hingga ia tersungkur ke sisi kanannya, kemudian meninju dada Jaehyun, berakhir dengan sebuah tamparan dipipi Jaehyun sebelum ia lari keluar dari kamar Jaehyun.

Jaehyun tidak bisa mengejar Rose, bukan karna sakit, dia pria tak mungkin selemah itu. Tapi karna ia hanya menggunakan bathrobe saat ini.

Rose segera menghentikan Taxi. Selama perjalanan pulang Rose menangis histeris, supir taxi pun bingung harus menyikapi seperti apa. 2 Tahun ia habiskan untuk mencintai Jaehyun sepenuh hati, ternyata Jaehyun bermain di belakangnya, entah sejak kapan, tapi Rose yakin dari sikap Jaehyun yang bukannya meminta maaf tadi, tapi malah hendak memperkosa Rose, ia menafsirkan sudah lama.

Taehyung tengah bermain PC, entah mengapa pikirannya dihantui bayang bayang Rose, alhasil ia lose strake hingga 5 kali. Seharusnya ia sudah membuang jauh-jauh pikirannya itu. Taehyung melepas Headsetnya, matanya lelah 5 jam menatap PC sejak pagi. Iapun bangkit berjalan menuju balkon hendak menghirup udara segar, dan menyegarkan matanya.

Pandangan Taehyung tertuju pada Taxi yang baru saja berhenti di bawah sana. Keluarlah sosok gadis yang sejak tadi menjajah pikirannya. Taehyung memperhatikan gadis itu menangis, raut khawatir tesirat di wajah Taehyung, namun ia mencoba tidak peduli.

Rose berdiri di depan pagar rumahnya, tempat ia bercekcok dengan Taehyung seminggu lalu, tak berani masuk ke rumahnya karna takut orangtuanya khawatir.

"Cih" Taehyung membuang pandangannya kearah lain. Namun ekor matanya menangkap Rose berjongkok, tangisnya semakin menjadi. Taehyung tidak bisa membohongi perasaannya, ia khawatir.

Taehyung bergegas memakai hoodie hitamnya, taklupa ia mengambil sekotak tisu yang ada di meja gamingnya. Dengan langkah terburu-buru ia menuruni tangga dan berjalan keluar rumah, menghampiri Rose.

Rose berjongkok menunduk, wajanya ia sembunyikan dibalik lengannya yang bertumpu di lututnya. Tak lama setelah itu, ia menyadari kehadiran seorang pria tengah berdiri di hadapannya. Rose mendongak dengan mata sembab dan pipi basah. Taehyung menyodorkan Tisunya. Tidak ada respon dari Rose. Taehyungpun ikut berjongkok di hadapan Rose mencoba mensejajarkan tingginya. Ia mencabut beberapa lembar tisu, kemudian mengelap airmata di pipi Rose.

"Tadi kukira gembel, tapi mana mungkin, pasti sudah ditahan sama security depan kompleks" Taehyung memencet hidung Rose dengan Tisu, niatnya mengeluarkan ingus Rose.

"Emm, gak bisa hik hik, napas" Protes Rose sesenggukan.

Taehyung tak nyaman dengan posisinya, ia pindah duduk di trotoar, sebelah Rose.

"Mau jalan-jalan gak?" Taehyung menoleh ke arah Rose yang masih sibuk dengan tisu di wajahnya.

"Siang bolong gini, mending tidur" Balas Rose.

"Ke depan situ aja, beli eskrim" Lanjut Taehyung sambil mengarahkan pandangannya ke minimart depan gang.

Rose menoleh ke arah yang sama, kemudian mengangguk. Taehyung bangkit dan mengulurkan tangannya, mengajak Rose berdiri.

Rose menggapai tangan Taehyung, namun ketika ia hendak berdiri kakinya mati rasa, keram.

Melihat ekspresi Rose, Taehyung mengerti yang Rose rasakan, iapun berjongkok depan Rose namun membelakangi Rose.

"Ngapain?"

"Naik aja" Perintah Taehyung.

Agak lama tidak ada respon dari Rose.

Akhirnya Taehyungpun tersenyum saat Rose mengalungkan tangan di lehernya

---

Tbc

Foive Sechund Of Sammah (Taerosè)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang