Whatsapp, muncul dan pelepasan

58 4 0
                                    

Jaminkan aku bahwa kamu mampu menemukan manusia yang mencintaimu dengan hebat, jauh dari hebat dan mampuku.

**


Setelah waktu berlalu cukup lama,
Kamu malah hadir kembali!
Sekian lama kamu hilang dari duniaku, entah dimana.
Bunyi notif membuatku membuka ponsel dan tenyata sebuah whatsapp darimu. Iya kamu! Makhluk bumi yang mengenalkanku pada warna dan gelapnya hidup.

"Ada waktu?" itulah isi chatmu

Perasaanku campur aduk, kupikir nomor ponselku sudah kamu hapus saking lamanya kamu menghilang.
Ingin kubalas tidak, agar tak lagi melihat wujudmu dan membuatku jatuh kembali. Tapi mungkin ini memang awal dari cerita yang akan aku hapus.

"Ada."
terkirim, terbaca, kamu sedang mengetik

"Malam ini, di tempat biasa pukul 8 "

Kamu masih sesingkat itu ternyata :).
..

Pukul 8 tiba,
Aku duduk di sampingmu dan dengan tiba-tibanya kamu dengan lantang menawarkan kisah lama dan rasa yang katanya masih kamu miliki.
Jujur aku kaget!
Laut dan terangnya bintang menjadi saksi akan bantahan keras dariku
Membuatku menyatakan ada tembok besar yang sudah menjulang tinggi antara kita yang sudah kamu bangun tanpa kamu sadari.

Untuk pertama kalinya, aku kehabisan sabar.
Dan hal hebat yang bisa kulalukan cuman menahan dadaku untuk tak ikut bergetar.

Satu penghuni semesta dengan lancang nya merobohkan hidupku.

Untuk pertama kalinya pun, aku memberanikan diri setelah sekian lama di kekang sang rasa
Berani menyatakan hal yang selama ini tak pernah di suarakan antara kita; akhir.

Sudah banyak kesempatan yang kuberikan, yang selalu kamu lalaikan
Kamu tawarkan aku bahagia, tapi malah sakit yang kudapat
Yang dengan teganya kamu terbangkan aku ke langit tertinggi dan kembali kamu hempaskan ke dasar tanah paling dalam.

Akupun tahu, tak akan ada yang baik-baik saja setelah pernyataanku ini
Namun, mungkin inilah akhirnya
Kita sama-sama saling melepaskan, kita sama-sama pergi.

Dan setelah tidak denganmu. akan ku titipkan sisa sayangku, berantakan hatiku, dan nyeri yang sedang ku nikmati pada sang angin agar membawanya terbang sejauh mungkin dariku.

Terima kasih untuk tawa singkatnya, dan maaf untuk pertama kalinya aku robohkan harapanmu.






*****

Aksara rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang