Tiga hari sudah mereka lalui. Kini masa ospek telah berakhir. Dan hari ini merupakan hari pertama mereka belajar. Ohiya, Mayra dan Nayla berada di jurusan yang sama, hanya saja berbeda kelas.
Setelah berpamitan dengan Abi dan Uminya, mereka pun bergegas ke kampus. Mereka tak mau telat lagi. Sudah cukup.
Tak butuh waktu lama mereka pun sampai di kampus. Kampus dengan nuansa biru tua yang dominan dengan bangunannya yang terlihat sudah tua namun tetap estetik. Pohon-pohon tinggi menjulang ke atas menambah kesan sejuk saat di pandang.
Disinilah mereka, tempat mereka melanjutkan pendidikan, Universitas Darma Bakti.
Mayra refleks melihat arloji di pergelangan tangannya. Rupanya waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lewat lima belas menit. Itu artinya, lima belas menit lagi Mayra masuk kelas. Mayra lantas berpamitan dengan adiknya itu.
"Dek, kakak duluan ya. Bentar lagi masuk."
"Iya kak, ini juga Nayla mau ke kelas."
"Belajar yang bener."
"Siap bu bos!"
Refleks Nayla mengangkat tangannya sambil membentuk sikap hormat pada kakaknya itu. Mayra hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah adiknya itu yang terkadang membuatnya geli sendiri.
Setelah itu, Mayra lantas bergegas mencari keberadaan kelasnya dimana. Saking buru-burunya, ia sampai tak sadar sedang menabrak seseorang. Membuat orang yang ditabraknya itu menjatuhkan semua buku yang sedang dibawanya.
"Astagfirullah, afwan ukhty. Saya tidak sengaja. Saya sedang buru-buru tadi."
Rupanya yang Mayra tabrak itu adalah seorang perempuan dengan pakaian yang hampir sama dengan Mayra. Jilbab panjang dan gamis yang menjuntai sampai ke lantai.
"Eh iya ukhty. Saya juga tidak berhati-hati tadi. Saya juga minta maaf." Ucap gadis itu dengan lembut.
"Seharusnya saya yang minta maaf ukhty, afwan yah."
"Iya, tidak apa-apa ukhty."
"Oh iya, nama kamu siapa?" Tanya Mayra kepada gadis berkacamata itu.
"Nama saya Adiba Kwanza. Panggil aja Diba. Nama ukhty siapa?" Tanya Adiba balik.
"Nama saya Mayra Hazimah Husein, panggil aja Mayra." Jawab Mayra ramah.
"Salam kenal ya May."
"Salam kenal juga Dib, senang bisa ketemu kamu. Hehe."
Obrolan mereka pun berlanjut, dan ternyata mereka satu jurusan bahkan mereka satu kelas. Mayra bersyukur bisa kenal dengan Adiba dan menjadi temannya. Jujur saja, Mayra tipe orang yang sangat susah untuk bergaul dan mendapat teman. Pribadinya yang tertutup membuatnya agak susah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sampailah mereka di sebuah kelas yang sudah diisi oleh banyak mahasiswa baru. Ada yang sudah berkenalan dan berbaur dengan yang lainnya, berbincang dengan santai, dan ada juga yang masih menyendiri di kursi barisan belakang.
Penampilan mereka pun berbeda-beda, mulai dari pria dengan gaya yang sok cool, memakai jaket bahkan saat di dalam kelas sekalipun, ada yang memakai celana jeans yang robek, dan bahkan perempuannya ada yang tidak memakai hijab. Entah memang karena ia bukan muslim atau apa.
Dan bisa dibilang yang berpakaian tertutup seperti Mayra hanya dia dan Adiha saja. Memang ada juga sih yang memakai hijab namun pakaiannya masih sedikit ketat.Lupakan dulu hal itu, kini Mayra sedang serius mendengarkan materi yang dibawakan oleh dosen dengan kacamata yang melekat dan dengan rambut yang mulai memutih. Yah, proses perkuliahan sudah berlangsung sejak tiga puluh menit yang lalu.
Mayra siap menyambut hari-hari barunya sebagai mahasiswa di Universitas Darma Bakti.
Semangat Mayra!

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati (On Going)
RomanceKisah tentang dua saudara kembar, Mayra dan Nayla yang ternyata memiliki rasa yang sama terhadap seorang pria yang baru saja datang di kehidupan mereka. Rintangan yang mereka hadapi, hingga perbedaan yang seakan menjadi jurang pemisah antara mereka...