KRIIIIINGGGGG!!!!
Suara deringan alarm begitu keras memekik mengusik bagi siapa saja yang mendengarnya. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Itu artinya setengah jam lagi mereka akan masuk.
Mayra sedari tadi sudah siap dengan seragam hitam putihnya.Sementara Nayla masih sibuk dengan rutinitasnya di pagi hari, apalagi kalo bukan mandi dan bersiap-siap. Nayla memang sangat susah untuk di bangunkan. Dengan susah payahnya Mayra membangunkan saudara kembarnya itu, tapi nihil. Nayla tak kunjung bangun.
Barulah tiga puluh menit kemudia dia akhirnya bangun juga disertai dengan deringan jam weker itu.
"Nayla, cepat sedikit dek. Kita udah telat ini." Teriak Mayra dari luar kamarnya.
"Ihh iya kak, bentar lagi. Tinggal pake jilbab ini." Terdengar balasan yang tak kalah keras juga dari dalam kamar. Itu Nayla, adik kembar Mayra yang super duper manja dan cerewet. Sangat berbeda dengan kakaknya, Mayra yang sangat lembut dan pendiam itu.
"Cepat May, 10 menit lagi kita masuk. Bisa dihukum kita nanti kalo kita telat. Kakak gak mau ya."
Yah, hari ini memang hari pertama mereka mengikuti ospek di kampus. Setelah tiga tahun mereka menjalani masa putih abu-abu mereka yang penuh dengan warna-warni cerita akhirnya mereka memasuki gerbang perkuliahan juga.
Nayla bergegas turun dari kamarnya dan menghampiri Mayra kakaknya. Tak lupa dengan Umi dan Abinya sudah duduk manis di atas kursinya masing-masing sambil memakan sarapan mereka dengan hikmat.
"Pagi semua!!!" Jerit Nayla dengan penuh semangat.
"Dek, kenapa sih pagi-pagi sudah berisik? Udah, sekarang duduk dan makan sarapannya." Ujar Kinara, Ibu Mayra dan Nayla.
"Duh afwan mi, gak keburu ini. Kita udah telat. Sarapannya di kampus aja ya."
"Lah kok gitu sih kak, sarapan dulu gih."
Suara berat ala pria itu keluar dengan sedikit heran. Husein, ayah dari si kembar Mayra dan Nayla. Memang ayahnya itu selalu menyuruh mereka untuk sarapan. Katanya biar gak lemes pagi-pagi.
Tiba-tiba Nayla ikut nimbrung saja.
"Santai aja kali kak, nanti juga gak diapa-apain sama kakak tingkat yang cogan itu. Iya gak bi?"
"Apasih kamu dek, kebiasaan. Jangan gitu ah." Jawab Husein terkesan menasehati.
"Iya Abi ku sayang. Gak lagi deh. Suer." Ucap Nayla sambil megangkat tangannya dengan membentuk huruf "V" di jarinya
"Sudah daripada ribut disini, lebih baik sekarang kita berangkat. Abi, Umi kita pamit ya. Assalamu'alaikum."
"Ya sudah, hati-hati di jalan yah sayang. Wa'alaikumussalam Warohmatullohi Wabarokatuhu."
Yah seperti itulah mereka, Mayra dan Nayla. Terkadang perdebatan kecil menyelimuti persaudaraan mereka. Dan tak jarang, perdebatan itu diakhiri dengan Mayra yang selalu mengalah kepada adiknya kesayangannya itu.
Oh iya, Mayra dan Nayla itu merupakan saudara kembar identik. Mereka hanya selisih lima menit saja. Mayra sebagai kakak, dan Nayla sebagai adiknya. Jadi tak heran jika mereka sangat dekat, namun tak jarang juga saling jail satu sama lain. Yah begitulah mereka.
Lima belas menit mereka habiskan untuk membelah ramainya jalan ibukota dengan menggunakan sepeda motornya. Dan sampailah mereka di depan pagar kampus. Sial, mereka telat. Mau tak mau, mereka harus bersiap menerima hukuman dari seniornya tersebut.
"Yah kita telat. Kamu sih pake lambat bangun segala." Gerutu Mayra
"Lah kok gue sih kak. Kakak gak asik ah." Jawab Nayla tak kalah sengit.
"Memang salah kamu kan? Masa iya salah kakak?"
"Ish kakak nyebelin."
Nayla berucap sambil memanyunkan bibirnya. Tampaknya ia sangat kesal terhadap kakaknya itu.
Tanpa sadar dihadapan mereka kini berdiri sosok pria tampan dengan muka garang. Yah, sosok itu merupakan seniornya.
Habislah sudah riwayat mereka. Pasti mereka tak akan dibiarkan lolos begitu saja."Hey kalian berdua,ngapain malah ribut disini? Sudah tau telat."
"Hem---eh afwan kak. Kami telat. Tadi itu---"
Belum sempat Mayra melanjutkan, lantas laki-laki yang sedang berdiri dihadapannya kini langsung memotong pembicaraannya begitu saja.
"Maaf maaf, gak segampang itu yah. Sekarang kalian berdua ikut gue!"
Mereka pun mengikuti senior itu dengan berjalan pelan di belakangnya sambil menunduk lesu.
Terlihat dari tempat yang berbeda ribuan manusia telah berdiri di lapangan rektorat yang cukup luas dengan rapinya menggunakan seragam hitam putih lengkap dengan aksesoris yang disuruhkan. Berdiri sesuai dengan jurusannya masing-masing.
Tapi tidak dengan Mayra dan Nayla. Mereka justru berada di lapangan yang berbeda. Rupanya hanya mereka berdua yang berada di tempat itu.
Memang sih jarak rumah mereka dengan kampus itu tidak terlalu jauh, tetapi dikarenakan Nayla yang terlambat bangun mereka pun harus menerima konsekuensinya dengan berakhir dihukum oleh seniornya yang super galak itu.
Mayra dan Nayla mendengus kesal. Entah hukuman apa yang akan mereka dapatkan.
Ya Allah, tolong Mayra!.
Maaf ya kalo ceritanya gaje :v Masih tahap belajar, harap maklum :')
Btw, part 2 nya udah ada loh. Penasaran???
Post gak yah?
Komen dong, jangan lupa vote ya :)
Syukron.Belopa, 05 Agustus 2020
Salam manis author
Nurul Amadea :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati (On Going)
RomanceKisah tentang dua saudara kembar, Mayra dan Nayla yang ternyata memiliki rasa yang sama terhadap seorang pria yang baru saja datang di kehidupan mereka. Rintangan yang mereka hadapi, hingga perbedaan yang seakan menjadi jurang pemisah antara mereka...