Assalamualaikum, author kali ini kembali membawa spin off Cinta Dalam sujud... Ini ceritanya Pandu sahabat sekaligus sekretaris gesreknya Richard ya, semoga saja cerita ini dapat menghibur kalian semua....
Salam
Sj
* * *
Seorang gadis berusia 20 tahun tengah terburu-buru berjalan sambil membawa kantung belanjaan berisi bahan-bahan untuk membuat kue, gadis itu bekerja membantu Uminya yang membuka toko kue kurang lebih sudah dua tahun ini toko kue itu berdiri. Dia tidak melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi karena dia tidak ingin membebani kedua orangtuanya dengan biaya pendidikannya nanti yang pastinya tidak akan sedikit, Uminya dulu hanya sebagai Ibu tangga tangga dan sekarang tengah mencoba membuat usaha toko kue sedangkan Abinya yang bekerja sebagai penceramah dari masjid ke masjid.
Penghasilan tak menentu kedua orangtuanya membuat gadis bernama lengkap Aisyah Vitriana itu memilih tak melanjutkan pendidikannya, padahal dalam lubuk hatinya dia sangat ingin sekali menempuh pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Apalagi ketika melihat banyaknya mahasiswa dan mahasiswi yang kerap kali melewati tokonya membuatnya sedikit merasakan iri karena nasibnya tak seberuntung orang lain itu, dia bukan merupakan gadis yang pintar yang bisa diterima disebuah Universitas ternama dengan bantuan beasiswa. Dia hanyalah seorang gadis biasa yang mengharapkan bisa membuat kedua orangtuanya bangga dan bahagia, gadis yang biasa dipanggil Aisyah itu merupakan anak tertua dari dua bersaudara.
Aisyah memiliki Adik laki-laki bernama Kabir At-Thariq yang kini masih kelas lima SD, dia ingin agar nantinya Kabir bisa melanjutkan pendidikannya hingga kuliah. Dia tidak ingin Kabir bernasib sama dengannya, untuk itulah dia harus bekerja keras membantu Uminya mencari uang untuk biaya sekolah Kabir sedangkan uang yang didapat Abinya sehabis berceramah dari satu masjid ke masjid yang lain akan mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka bukan dari kalangan berada sehingga apapun itu bisa mudah didapatkan, keluarganya hanyalah kalangan biasa yang hidup sejahtera dan penuh syukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
"M-maaf," ucap Gadis itu ketika dia tak sengaja menabrak seseorang hingga belanjaannya terjatuh.
Gadis itu langsung menunduk untuk mengambil belanjaannya yang jatuh berceceran, dia menepuk dahinya beberapa kali karena dia terlalu ceroboh. Uminya sering berpesan padanya kalau dia tidak boleh terburu-buru dalam melakukan suatu hal dan ini akhirnya, belanjaannya harus terjatuh mengenaskan di jalanan. Untunglah bahan-bahan itu sama sekali tidak rusak, jika rusak bisa-bisa Uminya akan menasehatinya habis-habisan.
"Lain kali kalau jalan hati-hati," ucap pria itu membuat Aisyah mendongak dan seketika dia terkesiap melihat pria bersetelan jas lengkap dengan wajah tampan. Sama seperti bayangan seorang tokoh di novel yang sering dia baca, dia mengerjap ketika pria itu mengibaskan tangannya tepat didepan wajahnya.
"Hallo?" Aisyah langsung berdiri dan menundukan pandangannya.
"Sekali lagi maaf ya Pak," ucapnya kemudian bergegas pergi.
"Hei tunggu!!" teriak pria itu sambil menggoyangkan sebuah diary berwarna army.
"Ya sudahlah," ucapnya karena sepertinya gadis itu tak mendengar teriakannya.
"Aisyah Vitriana," gumamnya sambil membaca tulisan paling depan disebuah diary yang berada dalam genggamannya.
"Pandu...." Pria bernama lengkap Panduwinata Bramasta itu tersentak ketika merasakan bahunya ditepuk keras.
"Ngelamun aja, mikirin apa sih?" tanyanya membuat Pandu langsung menyembunyikan sebuah diary kecil itu kedalam saku jasnya.
"Enggak apa-apa kok Bos, yuk... Katanya kita mau ketemu klien?" Pandu berusaha mengalihkan pembicaraan membuat Bos sekaligus sahabatnya itu mengangguk dan berjalan terlebih dahulu meninggalkannya yang kini malah tersenyum mengingat kembali wajah gadis bernama Aisyah Vitriana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Aisyah
SpiritualKehilangan sebuah diary bagaikan kehilangan bagian dari hidup seorang Aisyah Vitriana seorang gadis berusia 20 tahun yang bekerja membantu Ibunya mengurus sebuah toko kue milik keluarga. Tiba-tiba datang seorang pria bernama Panduwinata Bramasta yan...