2

1.7K 300 37
                                    

Kelompok terdiri dari empat anak. Kita Shinsuke selaku ketua kelas menuliskan daftarnya di papan hijau dibantu sekretaris.

Berhubung seluruh guru sedang rapat, kelas di sepanjang lorong terdengar gaduh. Kecuali 3-A一karena Kita merupakan orang yang dihormati一mereka memilih patuh pada perintahnya.

Meja berdempetan. [Name] membuka buku pinjaman spesial dari Pak Tachibana (yang didistribusikan terbatas per kelompok) dan mempersiapkan pensil.

"Pertemuan selanjutnya bakal dinilai oleh Sensei, jadi wajib rapi," ucap Kita. Jari telunjuk berhenti di judul bab yang dimaksud.

[Name] duduk di seberang Kita, sedangkan Mori berhadapan dengan Hiroshi. Ketiganya mencondongkan badan menatap apa yang diperlihatkan pemuda bermata cokelat kusam.

Bulan Mei identik dengan perayaan Hari Anak. PR disusun agar murid-murid memahami arti selebrasi yang rutin diselenggarakan dan berkenan berpendapat tentang itu.

Mereka kompak mengangguk. [Name] membaca kembali deretan teks di papan dan menghela napas dalam.

Di pojok kertas, silakan tulis cita-cita yang paling kauimpikan.

.

.

.

Memikirkan matang-matang hingga tak bisa menyantap nasi kepal dengan nikmat bukan hal bagus. [Name] membolak-balikkan catatan dan mengerang pelan. Tahun terakhir di SMP. Otaknya kebanyakan membayangkan ihwal runyam.

Ini istirahat yang menjemukan. Ia melirik ke samping. Hiroshi asyik bercengkerama dengan lingkarannya sendiri yang mayoritas anggota klub bisbol. Menerka laki-laki itu memang gampang.

Beralih ke Mori yang sejak bel berdentang sudah tergesa meninggalkan kelas. Dia terkenal sebagai penyiar yang sifatnya menyenangkan. Kalau ditebak pun, pastilah profesi idamannya seputar bidang itu, mengikuti jejak kakaknya yang sudah lulus.

Ketika menyinggung soal Kita, [Name] tak memiliki banyak pengetahuan. Hanya sekadar paham bahwa lelaki terkait tinggal di kompleks yang sama dengan kediaman Tachibana. Itulah mengapa mereka cukup sering berbincang seusai jam belajar-mengajar. Kita dan ekspresi khasnya benar-benar misterius.

Gadis yang obsidiannya hampa segera menyudahi lamunan begitu didekati.

"Ketemuan di sini."

Acara teranyar di hari Minggu. [Name] menatapi sobekan kertas yang Kita bagikan dan menggumam pendek.

Akhir pekan tidak jadi kosong agenda.

𝟭𝟵𝟵𝟵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang