Bab 12 : HONEYMOON !

0 0 0
                                    

Keesokan pagi aku terbangun, dan sedikit kaget ada tangan melingkar di pinggang, Terdengar bunyi napas halus di leher. Aku tersadar bahwa sedang bersama suamiku. Kubangunkan dirinya untuk sholat Subuh bersama.

Setelah bersih-bersih dan sholat Subuh, aku bergegas menuju dapur sedangkan, Mas Andra, kembali meneruskan tidurnya lagi, masih mengantuk katanya.

Aku membuka kulkas. Mmm ..., kulihat hanya ada telur, keju dan sedikit sayuran. Kubuatkan omelet keju dan roti panggang sebagai menu sarapan paling tidak untuk menganjal perut sementara.

Saatku sedang asyik di dapur, tiba-tiba sebuah tangan melingkar di pingangku."Selamat pagi istriku sayang, buat sarapan apa?" sapa nya dengan kepalanya di tempelkan pada leherku.

Aku mengeliat geli sambil berusaha melepaskan diri. "Buat omelet keju dan roti panggang Mas, udah dong peluknya ntar ngak selesai-selesai nih masaknya," usirku sambil berusaha melepaskan diri dari pelukannya.

Bukannya melepaskan malah makin mengencangkan tangannya sambil mulai mengelitiki aku di sertai dengan mengecup punggung belakang aku. "Duh Mas, kalau begini terus aku gak bisa masak, yang ada nanti berakhir di ranjang, gak capek emang udah semaleman,"godaku padanya.

"Gak tuh, lagi yuk," ajaknya mengoda sambil kecup-kecup pipiku.

Aku berbalik dan berkata sambil memanyunkan mulutku, "gak mau, hari ini aku mau jalan-jalan ya, gak mau di rumah apalagi di ranjang."

Tiba-tiba, "cup" Mas andra mengecup bibirku dan mengulumnya, aku sempat terbawa ciuman hangatnya namun, kutersadar dan mendorong pelan tubuhnya menghirup oksigen yang sempat hilang akibat ciuman suamiku. "Mas Andra, Sayang kapan aku selesai buat sarapannya kalau kamu nganguin aku terus kek gini," ucapku seraya melepaskan tangannya dari pinggangku.

Suamiku menyerah melepaskan tangannya dari pinggangku sambil berucap," iya, aku lepas pelukanku, kamu lanjutin deh bikin sarapannya aku juga udah laper." Akan tetapi,masih aja curi-curi cium pipiku.

Mataku berputar karena kelakuan suami aku lalu aku lanjutkan lagi memasak omelet keju nya. "Duh, suamiku, kalau di turutin kejadian tadi bisa berakhir di ranjang lagi deh hahaha," ucapku dalam hati.

Akhirnya, siap juga omelet keju dan roti panggang, segelas air putih hangat plus madu untuk Mas Andra dan segelas yogurt plain buatku.

Rencana hari ini sebenernya belum jelas mau kemana tapi aku mau pergi yang agak jauh ke Henderson Wave, yaitu jembatan kayu yang sekalian olahraga di sana karena tempatnya agak menanjak. Namun ternyata Mas Andra punya pemikiran lain. Tiba-tiba dia menawarkan ke tempat lain.

"Sayang, nanti kita pergi nya agak jauhan ya," ucapnya penuh rahasia.

Aku heran,"loh,memang rencananya kita mau ke Henderson Wave kan, Sayang?"

Henderson Wave Bridge terletak di bagian selatan Singapura dekat dengan Vivo City merupakan jembatan dengan struktur rangka baja dan kayu-kayu yang di susun sedemikian rupa sehingga menyerupai ombak, bentangan jembatan ini memanjang sekitar 274 meter dengan ketinggian sekitar 36 meter cocok buat hiking karena menanjak namun sepadan dengan pemadangan yang di dapat dari atas jembatan. Jembatan ini adakah tempat popular di akhir pekan untuk masyarakat Singapura dan biasanya tiap akhir pekan akan ramai pengunjung dikarenakan daya tarik dari bangunan itu sendiri dan terdapat cangkang dan celah untuk melepas lelah setelah perjalanan menanjak.

"Gak, aku mau ajak kamu yang agak jauhan, habis sarapan kamu siapin baju kita di satu tas dan jangan lupa passport di bawa ya," ujarnya sambil tersenyum jahil.

Aku tambah heran, "loh emang kita mau kemana Mas,? kok pake bawa baju dan passport?" tanyaku heran

"Kita ke KL, kita jalan-jalan santai dua hari di KL, kamu mau?" tawarnya.

Aku terdiam. Enggak berapa lama aku terpekik senang kupeluk suamiku. "Mau Mas, aku mau, ya sudah aku beres-beres setelah kita selesai sarapan," ucapku penuh sukacita. Suamiku senyum-senyum melihat tingkahku yang kegirangan.

Enggak berapa lama aku sudah packing bajuku dan suamiku , bawa bekal buat di perjalanan dan setelah semua beres kami langsung menuju kompleks perbelanjaan besar di sebelah selatan Little India Golden Mile Complex karena kami akan menggunakan transportasi bus antar negara salah satunya di kompleks pertokoan tersebut menunggu penumpang yang akan ke Kuala Lumpur.

Karena ini perjalanan antar negara dan membutuhkan waktu kurang lebih lima jam perjalanan dan melalui dua kali imigrasi yaitu Singapura dan Malaysia, maka kami memutuskan untuk menggunakan bis yang nyaman dan berhenti di tujuan akhir Berjaya Times Square di tengah kota supaya gampang kemana-mana.

Cinta Sederhana (Dara dan Andra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang