Bab 14 : BACK TO SINGAPORE

1 0 0
                                    

Akhirnya sampai juga kami di Terminal Berjaya Times Square untuk selanjutnya naik bis kembali ke Singapura, kami menaiki sleeper Bus karena akan bermalam di bis.

Tepat jam 04.00 pm kami sampai di Singapura. Suamiku menghentikan taksi dan kami menaikinya menuju apartemen sebenarnya tidak jauh,sih, tapi karena masih ngantuk, jadi kami memilih menggunakan taksi.

Sesampainya di apartemen langsung bersih-bersih untuk menunaikan sholat Subuh. Hingga siang hari kami habiskan untuk beristirahat, aku masak sesuai bahan-bahan yang ada di dalam kulkas saja. Ternyata di dalam kulkas gak ada apa-apa. "Mas, kita mau makan apa ? ini enggak ada bahan makanan di kulkas," ujarku seraya mengeleng.

Suamiku menghampiriku dan melihat isi kulkas. "Oh,iya, Sayang. Hm ... ya, sudah. kita makan di luar saja, ya? di sekitar sini saja enggak usah jauh-jauh."

"Enggak apa-apa ya, kita makan di luar maklumin aku, isi kulkasnya minim karena tinggal sendirian selama ini hehehe," ucapnya lagi sambil terkekeh.

Aku pun tersenyum. "Enggak apa-apa, Mas ... yuk, kita cari makan aku sudah lapar," ajakku sembari mengandeng tangannya.

Di sela-sela makan siang kami, suamiku mengingatkan untuk mengirim pesan ke Rio mengenai perjanjian kita untuk ketemuan. Segera kubuka ponselku dan mengirimkan pesan ke Rio.

[Hai Rio, nanti malam jadi ya kita meet up terserah lo tempatnya mau di mana, lo yang tentuin]. Tulisku dan segera kukirim ke ponsel Rio.

[Hai Dara, ... boleh nanti sore aku jemput ya ke apartemen Andra] balas Rio (karena Rio pernah di ajak ke apartemen mas Andra jadi Rio tau dimana apartemen Mas Andra)

[Oke ... kami tunggu ya Rio].

"Mas, aku sudah kirim pesan ke Rio dan dia bilang nanti sore mau jemput kita ke apartemen."

"Ok ...," jawab suamiku.

******

Menjelang malam sekitar jam 8 malam, bel pintu apartemen berbunyi, aku sedang di kamarku berdandan. "Aku saja yang buka pintu sayang mungkin itu Rio!" teriak suamiku dari ruang tamu.

Tak lama terdengar suara suamiku, "Hai Rio, akhirnya datang juga dari tadi, Dara,menanyakan terus kapan kamu datang," ungkap suamiku seraya terkekeh, suaranya terdengar sampai kamarku.

"Tenang Andra ... gue pasti datanglah mumpung, Dara ada di sini." Ujarnya. Aku bergegas keluar dari kamar menuju ruang depan. Kulihat Rio, laki-laki blesteran Jawa-Amerika yang tampan tapi entah kenapa sampai sekarang belum menikah. Padahal usianya yang hampir menginjak tigapuluh tahun.

"Rio, akhirnya lo datang juga," ucapku sambil setengah berteriak gembira karena akhirnya bisa bertemu dengan Rio.

"Rio, enggak pernah melupakakan janjinya, Dara, lo kayak baru kenal gue saja," kekehnya sambil memamerkan senyum menawannya. Suamiku tersenyum melihat semua itu karena dia tau kalau aku, Jasmine dan Rio sudah berteman lama walaupun lebih dulu Jasmine kenal dengan Rio karena mereka teman sekantor sebelum Rio pindah ke Singapura sedangkan, aku kenal dengan Rio saat liburan ke Singapura bersama Jasmine.

Kami bertiga menghabiskan malam bersama, dari mulai makan di Hawker food semacam jajanan kaki lima yang letaknya di dekat Singapore River. Karena malam minggu sehingga suasana sangat ramai, tapi aku menyukai suasana di sini di banding dengan makan di mall. Setelah makan, kami memutuskan untuk mampir ke icon negara Singapura yaitu Patung Merlion dan Orchard Road sekedar menikmati suasana keramaian malam minggu. Kunikmati keceriaan ini mengingat lusa sudah kembali ke Jakarta.

*****

"Ok , Andra, Dara, terimakasih untuk malam ini gue senang banget," kata Rio di penghujung pertemuan kami.

Cinta Sederhana (Dara dan Andra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang