3

26 5 0
                                    

"PAGI, PARA JOMBLO KESAYANGAN CHELLE! pagi ini kalian mendapatkan kabar buruk tapi akan ku nyatakan dengan wajah gembira."

gue dan luke cuma bisa geleng-geleng kecil sambil nyalin pr kimia yang kelupaan gue kerjain. bukan kelupaan, sih. si luke penguin ini ngajakin gue buat gak ngerjain pr. eh, tau-taunya dia dateng pagi buat ngerjain setengah. sialan.

"ih!? pada gak kepo?" tanya michelle setelah naro tas di kursi samping luke (biasa, chairmate. gue di belakang mereka, sendirian).

luke akhirnya ngalah dan ngalihin fokusnya dari buku kimia ke michelle, "ada apa, princess?"

"gue dijodohin lagi."

cukup satu kalimat itu, berhasil bikin tawa gue dan luke menggelegar menuhin kelas.

'michelle' dan 'dijodohin' gak bisa ditaro si satu kalimat. pasti ancur.

gue nyingkirin buku kimia gue.
bodo lah, soal perjodohan michelle lebih seru, "sama siapa lagi sekarang?"

michelle gindikkin bahunya, "gatau deh, anaknya temen papa. cowok."

luke dengan cepat nyentil jidat michelle, "ya, masa cewe, nyet?!"

"pelan-pelan, kek! udah tau otak gue kopong," omel michelle sambil mengelus jidatnya.

"coba aja dul-"
michelle motong omongan gue, "ngomong gitu, gue tampar. setiap gue dijodohin, ngomongnya 'coba aja dulu', 'coba dulu'. gue yang kesiksa, lo pada ketawa."

"tapi, sih, ya chel," luke memulai khotbahnya, "mending dijodohin, lah. seenggaknya udah jelas asal usulnya. trus, ya.. pasti baik dan ke depannya udah ketauan bakal gimana. daripada hts-an."

tanpa pikir panjang, gue ngelempar buku kimia tadi ke luke, "bosen idup lo?"

luke ketawa kecil dan ngelempar balik buku kimia gue.

"iya, juga sih.." michelle ngangguk nyetujuin luke, "lo sama clara gimana, dah, lum? pacaran kaga, sayang iya. bingung gue," lanjut michelle.

luke memasang wajah 'tuh, kan. udah gue bilang'nya yang bener-bener mau gue tonjok sekarang juga.

gue yang merasa terpojok cuma bisa hembusin napas, "kan, gue udah bilang.. abel gak mau pacaran. deket gini aja. seriusnya nanti selesai kuliah. pendidikan dulu, baru pacaran."

"kalo lo bisa tahan, gue salut sih.. secara, kan-" belum selesai luke bicara, wali kelas gue masuk tanpa ngetok, tanpa diundang.

"pagi anak-anak.."

"pagi, miss..."

"hari ini kalian akan dipulangkan lebih cepat karna guru-guru harus rapat untuk mendiskusikan tentang serah jabatan osis minggu depan. jadi, miss minta dengan amat sangat, jangan ada yang kabur pelajaran! ngerti, luke robert hemmings?"

sekelas langsung aja nengok ke luke.
secara, dia juaranya kalo soal bolos kelas.

"ya ampun, saya udah tobat. miss kenapa suudzon mulu, sih?"

"aura lo aja dajjal..." sahut ricky, ketua kelas gue, berhasil bikin semua ketawa, termasuk wali kelas gue.

luke mengangkat kepalan tangannya, "awas ye, lo."

gue angkat tangan, menandakan gue mau nanya, "miss..."

"kenapa, mas ganteng?"

duh, jadi malu.
"anggota osis ikut rapat juga, miss?"

"ekhm..."
"cieeeee.."
"hah, apa, lum? ga kedengeran."
"ohhhh, gitu, lum?"

gue pun mengerutkan kening mendengar sahut-sahutan dari anak kelas gue, "kenapa lo semua?"

"lo sisa nanya, 'miss, ketos ikut rapat, gak?'. sok-sokan satu organisasi lo bawa, lum... lum..."

tanpa pikir panjang, gue tendang bangku michelle di depan gue. yang ditendang cuma ngaduh kesakitan sebentar abis itu ketawa ngakak.

"ketua osis hanya diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya selama satu tahun ini.. kurang lebih lima belas menit sampai dua puluh menit, lah, ya.. abis itu bisa diajak nge-date."

kalimat terakhir dari wali kelas gue nimbulin kericuhan di kelas. gila, gak ada adab ngomong begitu.

"dih... ngedat, ngedet, ngedat, ngedet. siapa juga yang mau nge-date? orang mau langsung nikahin."

dan tanpa bisa gue hindari, penghapus papan tulis mendarat di kepala gue. kiriman dari wali kelas tercinta.

CLARCAL ft. cthood [5SOS;2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang