Prolog

1K 131 37
                                    

Sesuatu terjadi pada diri Lintang lagi, kali ini murni kesalahannya, terlahir penyakitan membuatnya ringkih. Cuman gara-gara makan es krim yang Petra berikan kemarin siang, kembali bikin Lintang sakit lagi.

Ujung-ujungnya ya demam sampe batuk-pilek gitu. Lintang mencoba meredam sakitnya sendiri, dirinya komat-kamit semoga hal ini tidak diketahui olehnya.

Pintu kamar sudah dikunci kan, aman lah. Tapi balkonnya, shit!

Pintu balkon yang terbuka kemudian kembali tertutup itu jelas-jelas sebuah pertanda. Disusul keluhan sebuah suara.

"Aku ngorbanin celana lagi."

Lintang semakin merapatkan diri, bersembunyi dibalik selimut jadi salah satu alternatifnya sekarang--- berlindung seolah dia tengah tertidur lelap padahal jantungnya marathonan, kalau Jagat udah datang dunianya tak lagi aman.

"Seengaknya pintu depan jangan dikunci, aku kesusahan masuknya. Lain kali aku aja yang pegang kuncinya, kamu ngga becus jadi tuan rumah."

Wtf.

"Jangan kebanyakan ngumpat!"

Gerakan tiba-tiba diatas selimutnya membuat Lintang terlonjak kaget, pada detik itu pula Jagat menarik Lintang untuk duduk diatas kasurnya. Dunianya seolah berputar begitu cepat.

"Sekarang jelasin, kenapa kamu malah sembunyi dari aku padahal kamu lagi sakit."

Ah sial, kenapa cowok didepannya ini amat sangat meresahkan dirinya si. Pengaruhnya kuat sekali, tak ayal Lintang meneguk ludahnya alot.

"Tapi jangan marah, kamu juga kenapa berdiri di depan aku padahal celananya sobek gitu aaaa!" Denyutan dikepalanya semakin kuat, pusing bukan main hari-hari melihat tingkah gila Jagat.

"Cih." Bibir Jagat berkedut, geli melihat tingkah Lintang yang malu-malu kucing itu.

Lintang mungkin menutup seluruh wajah dengan kedua tangannya, tapi jelas-jelas cewek itu masih sempat mengintip dibalik celah jarinya.

Tsundere right.

"Burungnya gak bakal keluar kok, Nta. Cuman kalau ditunjuk-tunjuk terus..." Jagat menggantungkan kalimatnya, cowok itu malah mengambil satu jari Lintang untuk dia gigit sampai bikin Lintang tersentak, sensasinya bagai kesetrum.

"Bakal on juga."

"Aaaa Jagat!"

Dia itu mesum banget si.

Versi lebih santuy, biar gak formal amat gitu. Gimana? Komen bisa kali biar nextnya dibikin gregetan.

Thanks : )

Jagat LintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang