Permasalahan

15 0 0
                                    

Meira dan Gio akhirnya kembali berbaikan setelah Gio menyanyikan sebuah lagu untuk Meira di kelasnya. Meira sangat bahagia ia tidak pernah menyangka akan dinyanyikan lagu romantis dihadapan teman-temannya. Meira merasa sangat spesial karena ia yakin Gio memang sangat mencintai nya.

"Aku suka deh kamu nyanyi kaya tadi," ucap Meira.

"Kalo aku lebih suka kamu."

Meira yang mendengarnya langsung memeluk Gio. "Dittt aku sayang banget sama kamu. Aku gak mau kehilangan kamu."

Gio hanya menganggukkan kepalanya sambil membalas pelukan Meira.

"Mei," ucap Gio sambil melepas pelukannya dan langsung menggantinya dengan menggenggam tangan Meira. "Tatap aku," sambungnya.

Meira langsung menatapnya dengan senyum lebarnya, "nih udah aku tatap dapet bonus senyum manis dari aku juga haha."

Gio yang mendengarnya langsung tersenyum dan langsung mengelus pucuk rambut Meira.

"Kamu kenapa si?" tanya Meira.

"Emang kenapa? Oh jadi aku gak boleh nih minta ditatap sama kamu?"

"Bukannn gituuuuu."

"Oh iya hari ini kamu lagi pengen kemana?" tanya Gio.

"Gak tau si, yang aku pengen cuma sama kamu aja."

"Mei."

"Kenapa lagi si Gi? Kamu kalo mau ngomong sesuatu bilang aja, ada masalah?"

"Malem ini aku nongkrong sama temen-temen."

Meira langsung memasang muka tak sukanya. "Jadi ini alesan kamu nanya aku pengen kemana?"

"Gak gitu Mei."

"Aku gak izinin kamu."

"Mei aku gak enak sama mereka, cuma aku loh yang jarang gabung sama mereka."

"Yaudah biarin aja. Aku tetep gak izinin kamu ya. Aku gak suka karena disana pasti ada cewe ganjen."

"Dia temen aku Mei."

"Ya aku tau di temen kamu. Dulu juga kita temen kan? Gak ada yang tau kalo ternyata kita bakal pacaran, sama hal nya sama tu cewe kalo tiba-tiba dia juga jadi pacar kamu."

Gio menarik nafasnya frustasi, "kamu bisa gak si ngertiin aku?"

"Apa kamu bilang? Yang ada kamu yang harus nya ngertiin aku!"

"Aku selalu ngertiin kamu. Aku terus ikutin apa yang kamu mau. Tapi aku cuma mau kamu ngertiin aku untuk hal ini, perkara aku mau gabung sama temen-teman aku aja gak boleh. Inget Mei sebelum aku kenal kamu aku lebih kenal mereka lebih dulu!" ucap Gio emosi.

"Terserah tapi aku tetep gak izinin kamu!"

"Kamu gak berhak ngelarang aku sampe segininya Mei!"

"AKU BERHAK KARENA AKU PACAR KAMU! AKU KAYA GINI JUGA DEMI HUBUNGAN KITA."

"Aku ngerti, tapi gak berlebihan gini."

"Terserah kamu mau bilang apa. Aku tetep gak izinin kamu!"

"Okay," ucap Gio pasrah.

Memang seharusnya ia tidak membicarakan soal ini. Gio sudah tau pasti jawaban yang dilontarkan Meira akan jadi seperti ini. Tapi pikir Gio, "ini jauh lebih baik ketimbang tidak bicara sama sekali."

☘️☘️☘️

Malam pun tiba, Gio sangat frustasi harus memutuskan apa. Temannya atau Meira.

Ting!

Dito menarik napas nya secara perlahan saat melihat notifikasi yang muncul dari layar ponsel nya.

"Malem ini lo ikut gabung kan?" tanya Joko temannya.

"Masih gue pikirin."

Drrrrrrrrt!

Gio ingin sekali mengumpat karena merasa bersalah dan tidak enak kepada teman-temannya.

"Anjing tu cewe."

"Siapa maksud lo?"

"Cewe lo lah nyet siapa lagi."

"Jaga mulut lo."

"Baik tuan. Jadi gimana? Udah lo pikirin kan? Lo harus ikut si kali ini, lo udah sering banget gak ikut, gak enak juga sama yang lain."

"Okay."

"Nah gitu dong masalah lo sama cewe lo bisa diomongin ntar. Gue kalo gini ngerasa berarti banget buat lo Gi."

Tuttttt tuttttt

"Gi halloo anjing gue belum selesai ngomong malah dimatiin."

Pada akhirnya Gio memutuskan untuk bergabung dengan teman-temannya. Sudah lama sekali ia tidak bertemu dengan kawan-kawannya. Sesekali ia teringat dengan Shenina. Shenina selalu mengizinkan Gio bersama dengan teman-temannya. Shenina selalu mengerti keinginan Gio, berbeda dengan Meira.

"Gue kangen lo Shen," batin Gio.

☘️☘️☘️

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 13, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FRIENDZONE 2Where stories live. Discover now