2

8.4K 284 18
                                    

Publish : 09 Agustus 2020





🍑🍑🍑

Kejar aja dulu, siapa tau jodoh
Kalo bukan ya buat pengalaman jagain jodoh orang
🙈🙈🙈


====

Abian menyergitkan dahinya saat melihat wajah perempuan di hadapannya ini. Bukannya sedih atau tersinggung, perempuan bernama Nadine itu menatapnya dengan mata berbinar. Abian bukannya tak tau perempuan yang berdiri di depannya itu. Siapa yang tak tau perempuan itu, Nadine mahasiswa jurusan Design Busana tahun ke tiga sama seperti dirinya.

Nadine sangat terkenal, selain karena perempuan itu selalu jalan sendiri dan makan dengan santai di kantin segala jurusan. Perempuan itu juga terkenal karena sangat dekat dengan Dani si ketua BEM dan Rico si ketua Organisasi basket fakultas. Kedua lelaki itu sangat digilai di fakultasnya, bahkan mungkin di kampusnya. Dekat dengan mereka sudah pasti akan membuat perempuan itu juga banyak di kenal orang.

Abian bukannya tak menyukai perempuan itu. Hanya saja, jujur Abian sedikit kaget saat mengetahui orang yang mengganggunya adalah Nadine. Karena setaunya Nadine bukanlah perempuan yang akan dengan sendirinya mengajak orang lain berkenalan.

"Pintu keluar ada di sebelah sana." Ucap Abian dengan wajah yang lebih serius, nampaknya Nadine memang tidak bisa di usir dengan cara biasa.

"Kenalan dulu." Ucap Nadine masih dengan mengulurkan tangannya, entah mengapa melihat wajah Abian membuatnya senang.

"Gila!" Gumam Abian berdiri sambil berdiri dan merapikan buku yang ada di atas meja, memasukan barang miliknya dan mengembalikan buku milik perpus kembali ke rak buku.

Nadine mengikuti Abian dari belakang, dirinya seperti tertarik magnet. Urat malunya sudah putus pasti, seorang Nadine mengekori lelaki yang bahkan dia tak tau namanya.

Abian kesal, rangkumannya belum selesai dan sekarang dirinya dibuntuti oleh perempuan yang bahkan tidak tau nama dirinya.

Langkah Abian berhenti di samping pintu mobil miliknya, menengok kebelakang dan berkata "Jangan buntutin gue kaya orang bego!" Dan dengan cepat Abian masuk kedalam mobil dan pergi dari kampus.

"Ah, pelit amat sih tu laki." Nadine hanya memandang mobil berwarna merah maroon itu pergi dari hadapannya dengan senyum mengembang lebar.

****

Terik matahari menyambut Nadine yang baru saja turun dari mobil Rico, perempuan itu berangkat bersama Rico karena tidak ada yang bisa mengantarkan dirinya ke kampus. Supir keluarganya di ambil sang Ratu dan kedua kakaknya sudah berangkat pagi tanpa mau repot-repot memberikan tumpangan, untuk jam kuliah Nadine dan Rico hari ini sama.

Hari ini Nadine memiliki kuliah pagi, ada kuliah praktikum "Gaun Pesta Modern" designnya sudah di Acc kemaren. Dan hari ini dia harus menyerahkan sempel kain dan menggambar pola agar minggu depan dia sudah bisa memotong kain. Awal semester dan akhir semester memang selalu membuat mahasiswa Teknik pusing, siapa lagi kalau bukan Tugas semesteran yang memiliki banyak pekerjaan.

"Dine. Kamu jadi pake payet?" Tanya Dina teman sekelas Nadine.

"Jadi keliatannya Na, soalnya ada beberapa bagian yang pengen aku tonjolin. Terlalu polos kalo cuma kain biasa. Mau pake kain timbul, terlalu boros. Aku butuh banyak kain." Jelas Nadine sambil mengeluarkan buku sketsanya.

"Aku ada payet yang aku taksir, tapi harus beli banyak. Aku dah list sih beberapa anak yang mau ikutan, kamu mau juga? Nanti aku kasih sempelnya."

"Boleh, biar irit." Senyum Nadine mengembang, dirinya suka saat mempunyai teman yang baik kepadanya.

Nadine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang