3

7.8K 265 17
                                    

Jangan pantang menyerah
Sesuatu yang mahal susah di dapatkan
Contohnya kaya doi!
Semangat ayo yang jomblo buat ngejar jodohnya
🍑🍑🍑


10 Agustus 2020

======

Nadine melangkahkan kakinya menuju ruangan BEM. Setelah mengantar Abian pergi, atau lebih tepatnya setelah Abian meninggalkannya di parkiran mobil, Nadine segera menghubungi Rico meminta tumpangan gratis lelaki itu untuk pulang, dan Rico menjawab untuk menunggunya sekitar 10 menit.

Nadine berjalan mendekati salah satu perempuan yang tengah duduk bersama teman-temannya. Menepuk pundak perempuan itu dan memintanya mengikuti Nadine, ada yang ingin Nadine tanyakan tapi tidak bisa di dengan anak-anak.

"El, aku mau tanya. Tapi jangan bilang siapa-siapa. Awas, kalo sampe bocor aku aduin ntar ke Dani." Ucap Nadine seraya mengeluarkan ponselnya.

Elsa hanya mengangguk patuh dan memperagakan dengan tangannya bahwa dia akan tutup mulut.

"Kamu tau laki-laki ini ngga?"

Awalnya Elsa sedikit bingung dengan Nadine, mengapa dia menanyakan lelaki yang ada di foto tersebut. Dia kenal Abian, lelaki itu terkenal sebenarnya, masuk dalam deretan mahasiswa tampan yang suka di gosipkan para perempuan atau sekedar bahan cuci mata yang layak di pertahankan.

"Abian, anak Elekro satu angkatan sama kita. Kamu ngga tau dia?" Tanya heran Elsa kepada Nadine, pasalnya Abian walaupun bukan anak organisasi tapi dia termasuk mahasiswa yang sangat di gemari di kampus.

"Dia walaupun bukan anak organisasi tapi terkenal kok. Hampir semua orang penting di kampus kenal dia, rapot teladannya bahkan mengalahkan Dani di mata Dekan dan Rektor." Tambah Elsa, informasinya sangat di sukai Nadine. Keputusannya bertanya kepada Elsa tidak salah.

"Ceritain lagi dong El, aku ngga tau apa-apa. Cuma kamu saat ini yang aku percaya." Nadine memberikan tatapan memelas kepada Elsa, dia butuh info yang banyak.

"Apa ya? Aku tau Instagramnya karena kita saling follow. Untuk whatapp aku juga punya sih, walaupun ngga pernah chatingan." Nadine semakin melebarkan mata bahagia, matanya berbinar saat membayangkan dia akan memiliki nomor lelaki itu.

"Mintak." Ucap Nadine sambil mengulurkan ponselnya kepada Elsa.

Kekehan Elsa terdengar saat melihat tingkah laku Nadine, "pantesan ya, Rico sama Dani betah banget sama kamu. Utu..., Dek Nadine imut bener."

"Transaksi apaan kalian?"

Ucapan Rico membuat mereka berdua menatap sebal pada lelaki itu yang tengah berjalan santai kearah mereka.

"Urusan perempuan ish!" Nadine cemberut saat melihat mode sok atur dari Rico yang sudah ON.

"Mana El? Mintak." Ucap Nadine masih mengulurkan ponselnya.

"Dah sana Pulang, nanti aku Whatapp." Ucap Elsa menepuk lengan Nadine.

"Transaksi bokep ya kalian? Mencurigakan."

Ucapan Rico dengan cepat mendapatkan plototan dari Elsa dan pukulan keras di lengannya oleh Nadine.

"Jangan aneh-aneh Nad! Perempuan di bawah umur belum boleh liat Bokep!" Ucap Rica sambil merangkulkan lengannya di leher Nadine dan memaksanya pergi dari hadapan Elsa.

"Umur aku udah legal Rico!" Bentak Nadine sambil mencoba melepaskan pitingan Rico di leheenya.

"Ngga! Lo masih bocah Nad! Ngga boleh nonton Bokep!"

Nadine!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang