Sore itu, suasana kampus terbilang sepi. Apalagi di Fakultas bisnis. Hanya ada beberapa mahasiswa yang tetap berada dikampus walaupun dosen telah mengumumkan diliburkan seluruh kelas karena ada rapat dadakan siang tadi. Sedikit decakan kecewa dan dominasi sorak gembira setelah kabar tersebut menyebar. Tak terkecuali Na Jaemin.
Pria itu mendengus, mencoba merendam kekesalannya. Di satu sisi dia bahagia karena melewatkan kelas Guru Song yang dijuluki "Macan bunting" namun dilain sisi merasa begitu marah karena kencannya terganggu.
"Kalo tau libur begini mending gue ke bioskop sama Minju." Gumamnya.
Lamunan kotor Jaemin di kantin fakultas dihancurkan oleh suara nyaring Shuhua diikuti rengekan tak etis dari sahabatnya, Jeno. Jaemin yakin pria itu diseret paksa oleh wanita gila ini. Shuhua mendekatinya lalu menarik lengan Jaemin untuk ikut berdiri.
"Mau ngapain?" Tanya Jaemin bingung.
"Udah lu berdua ikut gue aja. Cepetan keburu mereka pergi." Desak Shuhua.
"Mereka si-" pertanyaan Jaemin berhenti ketika Shuhua terburu-buru menarik tangan mereka berdua keluar dari kantin Fakultas. Gadis ini mampu menarik kedua pria tinggi tersebut. Jeno sendiri cukup terkesan oleh tenaga Shuhua yang bener-bener berbeda dari gadis lain. Mereka tidak tau fakta bahwa Shuhua pemegang sabuk hitam taekwondo.
Taman belakang fakultas bisnis menjadi tempat berakhirnya acara 'mari tarik-menarik bersama Shuhua'. Kedua lengannya dengan kasar menarik turun kedua pria itu untuk ikut berjongkok. Bersembunyi di balik semak-semak.
"Ngapain sih?" Sungut Jeno kesal.
"Sshhhh! Lihat tuh!" Shuhua menunjuk ke arah bangku yang diduduki oleh 2 pria. Meskipun hanya punggungnya saja, mereka tau siapa orang yang dimaksud.
"Ngapain kak Taeyong ke Fakultas bisnis?" Tanya Jaemin berbisik.
"Ngobrol kali sama kak Jae, bukannya mereka emang dekat?" Jawab Jeno sekenanya. Shuhua sendiri masih terfokus mengamati dua insan tersebut.
Kedua senior itu terus saling berbicara satu sama lain tanpa menyadari ada 3 pasang mata yang mengintai mereka. Tiba-tiba suara isakan dari senior bernama Taeyong terdengar menimbulkan kebingungan disana.
"Lah? Kok kak Taeyong nangis?" Celetuk Shuhua heran.
Pasalnya baru kali ini dia melihat seorang Taeyong menangis. Kedua sahabatnya pun heran. Lalu tak lama pria yang diketahui Jaehyun itu memeluk pria disampingnya. Mencoba memenangkan temannya itu.
Shuhua mengatupkan giginya merasa gemas, "Fiks ini mah, mereka punya hubungan dibelakang gw."
Jeno mendecak sebal sedangkan Jaemin menoyor kepala Shuhua cukup kencang. Jiwa fujoshi temannya ini kambuh lagi.
"Jangan ngadi-ngadi lu! Gue aduin bapak lu baru tau rasa." Ancam Jaemin.
"Isshh, gak percaya banget sama gw. Insting fujo gue lebih besar daripada nilai IPK lu pada. Ayo, taruhan!" Tantang Shuhua.
"Taruhan?"
"Iya, kalo terbukti kak Taeyong punya secret relationship sama kak Jae. Lu berdua harus ngelakuin apapun yang gue suruh. Sebaliknya, gw bakal ngerjain tugas lu berdua selama satu semester penuh. Gimana, deal?"
"Eh, tunggu dulu. Kita kan beda jurusan?" Tungkas Jaemin.
"Gampang itu mah, ada Yeji ini. Dia kan pintar. Jadi mau gak nih?" Tawar Shuhua kembali.
Benefit yang diberikan Shuhua cukup menggiurkan. Ayolah mereka akan terbebas dari tugas selama satu semester. Kalaupun mereka kalah, tinggal melakukan apapun yang disuruh Shuhua. Itu mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Will Be Free! 00L🔞 [ON GOING]
FanfictionBerawal dari tantangan gila Shuhua yang memenangkan taruhan dari ketiga sahabatnya memaksa Jeno, Hyunjin dan Jaemin saling berciuman. Ini kali pertamanya mereka melakukan hal yang diluar nalar. Namun pada akhirnya sentuhan di bibir masing-masing men...