Bab 11 : Kecemasan

88 19 15
                                    

Rasa takut, rasa ragu, dan rasa khawatir adalah beberapa hambatan terbesar, tidak hanya untuk sukses, tetapi untuk kebahagiaan juga.

     ~ Mencintaimu Dalam Diam~
                @IntanNurulita

                   🌸🌸🌸🌸🌸

   ---------------------------------------------------

Hari Minggu Nurul dan teman-temanya pergi ke sekolah untuk membawa ijazah, sebelum berangkat Nurul memberitahu Elsa terlebih dahulu.

Nurul
Assalamualaikum,,,kak sekarang aku sama teman-teman mau pergi ke sekolah, untuk membawa ijazah.

Tidak lama dari itu, Elsa yang tengah duduk dan menonton televisi di kamarnya, melihat ada notif pesan di ponsel yang disimpan disebelah nya. Lalu Elsa pun langsung membuka notif pesan tersebut, dan ternyata notif pesan itu dari Nurul. Elsa pun langsung membalas pesan dari Nurul, dengan rasa senang.

Elsa
Waalaikumsalam, mau aku anterin?

Nurul
Nggak usah kak, aku bisa sendiri kok.

Elsa
Yaudah, kamu hati-hati ya.

Nurul
Iya kak, sekarang aku berangkat ya, Assalamualaikum.

Elsa
Waalaikumsalam, calon istriku❤️

Nurul yang melihat pesan seperti itu dari Elsa, senyum-senyum sendiri karena saking bahagia sekaligus senang. Setelah itu Nurul pun berangkat, dengan menaiki mobil nya yang berwarna hitam. Saat berada di jalan raya, Nurul merasa ada yang aneh dengan mobil yang berada di belakang, yang terus mengikutinya dari tadi.

"Siapa si tuh, dari tadi ngikutin aku mulu?" tanya Nurul berbicara sendiri

Sudah lama dari itu Nurul mulai ketakutan, karena mobil yang berada di belakang masih mengikut nya dari tadi. Nurul pun mulai mengambil ponselnya yang ada di tas, untuk memberitaukan kepada teman-temanya. Tapi ponsel Nurul malah terjatuh karena saking ketakutannya. Lalu mobil yang berada di belakang, langsung menyerempet mobil Nurul. Sehingga membuat kepala Nurul, terbentur kedepan dan pingsan.

Seorang perempuan dan laki-laki turun dari mobil tersebut, dan langsung menghampiri mobil Nurul. Lalu membawa Nurul, ke suatu tempat. Tidak lama dari itu, mereka pun sampai di tempat yang mereka tuju yaitu rumah tua, yang sudah lama tidak ada penghuninya, lalu mereka pun membawa Nurul kedalam dan mengikat Nurul yang sedang pingsan itu di kursi.

Disisi lain teman-teman Nurul mulai khawatir karena dari tadi menunggu Nurul tidak kunjung datang, mereka berusaha mengirim pesan dan menelpon Nurul tapi tidak ada jawaban sama sekali.

"Gue khawatir nih sama Nurul, udah mulai sore kok dia belum datang juga." ucap Sindi yang sedang duduk

"Iya nih, dichat nggak di balas di telpon pun nggak diangkat." ucap Tita yang sedang duduk sambil berusaha menelpon Nurul

"Eh tapi Fadla juga belum datang nih Dia kemana ya? Apa Nurul sama Fadla, coba kamu telpon Fadla juga Ta." ucap Mira melihat Tita

"Eh iya aku baru ingat, dia juga belum datang yah, Coba aku telpon deh." ucap Tita

Tita pun menelpon Fadla, dan tidak lama kemudian Fadla mengangkat telpon dari Tita.

Fadla
Assalamualaikum, iya Ta ada apa?

Tita
Waalaikumsalam, kenapa kamu belum dateng aku sama teman-teman udah nungguin dari tadi.

Fadla
Eh maaf Ta, aku nggak bisa dateng karena aku ada urusan dulu nih.

Mencitaimu Dalam Diam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang