bar

1.4K 134 1
                                    

Seokjin meminum alkohol yang telah dipesannya.

"Ah rekomendasi bartender memang yang terbaik."

Walaupun masih pemula,tapi Seokjin mulai menyukai minuman minuman beralkohol itu.

Seokjin tidak bermaksud untuk mabuk,apalagi sampai mabuk berat.

Jadi ia hanya meminum satu gelas saja.

Ia terus melamun,sendirian.

Hingga pukul 10 malam.

Ia sudah mau pulang.

Tapi seseorang tiba tiba duduk di sebelahnya.

"Kenapa kau mabuk?"

Seokjin terkejut.

"N..namjoon?"

"Kenapa kau mabuk?"Tanya Namjoon.

Seokjin lihat Namjoon sudah mabuk berat.

"Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau mabuk berat??Seharusnya kau di apartemen mengurus tunanganmu itu."

Namjoon menyeringai.

"Aku sudah biasa mabuk begini.Kau yang aneh sekali tiba tiba menjadi seorang pemabuk."

"Memangnya kenapa?Bukan urusanmu!"

Namjoon menyeringai lagi.

"Namja sepertimu tidak layak disini,kau seharusnya beristirahat di rumah."

"Kau merendahkanku?!?Maksudmu aku tidak akan kuat minum alkohol?!?Aku tidak sekuat Jungkook begitu?!?"

"Kau memang tidak sekuat Jungkook,kau lemah!"

Tangan Seokjin mengepal.

Kemudian ia memesan 2 gelas alkohol lagi.

Dan langsung meneguknya sampai habis.

"Lihat!Aku juga bisa!Tidak usah merendahkanku!"

Namjoon tersenyum sendu.

"Tunggu saja reaksinya."

Benar saja,tak butuh waktu lama,Seokjin sudah sangat mabuk.

Toleransinya terhadap alkohol memang rendah.

Namjoon langsung menarik Seokjin ke arah toilet,masuk ke dalam salah satu bilik dan menguncinya.

"Namjoon lepaskan!"

Walaupun sudah sangat pusing,Seokjin masih menyadari apa yang dilakukan oleh Namjoon.

Namjoon mendorong Seokjin hingga tubuhnya bertabrakan dengan dinding toilet.

"Kau gila?!?"

Namjoon hanya menyeringai kemudian mulai mengelus leher Seokjin.

"Hentikan Namjoon!"

Namjoon tak menghiraukan Seokjin.

Tangannya mulai bermain lebih jauh.

Tangan Namjoon turun dan merangkul pinggang Seokjin.

"Namjoon,kau sudah bertunangan dengan Jungkook!Tidak pantas melakukan hal seperti ini denganku!"

"Kau membuatku kesal!"Ucap Namjoon tiba tiba.

Belum sempat Seokjin membalas,Namjoon mencium bibir Seokjin.

Semakin lama ciuman itu semakin memanas dan terlihat penuh nafsu.

"Namjoon..."

Seokjin berusaha untuk mendorong Namjoon tapi kekuatan Namjoon jauh lebih besar darinya ditambah kepalanya yang sangat pusing membuatya cukup dalam keadaan yang sangat sulit.

Regret(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang