explanation

1.5K 128 0
                                    

Yoongi benar benar tak tega melihat Seokjin yang seperti ini.

Ia mengelus kepala belakang Seokjin secara perlahan.

"Menangislah sepuasmu."

Benar saja,tangisan Seokjin semakin kencang.

Sampai 10 menit Seokjin menangis,kemudian ia melepaskan pelukannya pada Yoongi.

"Sudah cukup?"

Seokjin mengangguk.

"Sekarang tatap mataku,dan dengarkan aku."

Seokjin mengangguk lagi kemudian menghapus air matanya.

"Kau tidak salah untuk pergi keluar.Tapi kau salah karena masuk ke dalam bar seorang diri.Namun,semua ini bukan salahmu,ini salah Namjoon.

Aku tahu kau tidak menginginkan ini walau kau mencintai Namjoon.Semua yang terjadi di bar itu diluar kendalimu.

Berhenti menyalahkan dirimu sendiri.Jangan fikirkan kejadian tadi lagi.Kau masih bersih,Namjoon belum menyetubuhimu,kalian hanya berciuman."

"Tapi..."

"Sstt..aku belum selesai berbicara."

"Maaf."

"Jangan takut,aku tidak akan pergi kemana mana,aku akan tetap bersamamu.Tapi aku ingin kau berbicara dengan Namjoon secepat mungkin."

"Apa?!?Ta..tapi untuk apa??"

"Kau harus meminta penjelasan darinya.Kalau kau tidak bisa maka aku yang akan menemuinya."

"Jangan Yoongi."

"Kalau begitu secepatnya temui dia."

Seokjin mengangguk.

"Sudah.Sekarang ganti pakaianmu dan tidur.Kau harus bekerja besok."

Seokjin mengangguk lagi kemudian kembali ke kamarnya.

...

Keesokan harinya ketika Seokjin pulang bekerja.

Cklek.

Seokjin membuka pintu apartemennya.

"Eoh?Yoongi,kau sudah pulang?"

"Aku tak banyak pekerjaan hari ini."

"Hmm begitu ya."

"Sudah bertemu Namjoon?"

Seokjin menggeleng.

"Kenapa?"

"A..aku belum siap."

"Mau tunggu berapa lama lagi,Seokjin?Dia sangat aneh,bertunangan dengan Jungkook,tapi kau selalu menjadi sasaran kegiatan laknatnya."

"Jangan berbicara seperti itu Yoongi."

"Memang itu kenyataannya."

Seokjin menghela nafasnya.

"Baiklah,akan kuusahakan secepatnya."

...

Keesokan harinya...

Seokjin sedang melamun di meja kerjanya.

"Haruskah?"Batin Seokjin.

Akhirnya ia mengambil handphonenya,dan menelfon seseorang.

"Ada apa."

"Aku ingin kita bertemu malam ini pukul 7."Ucap Seokjin.

"Aku sibuk."

"Hanya sebentar kumohon!Hanya kita berdua."

Regret(COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang