Salah satu yang Rosie kurang suka dari agenis ini adalah?? Hmm.. Apa ya, ia tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. Yang pasti ini ada hubungannya dengan masa lalu, lebih tepatnya masa-masa ketika ia masih remaja.
Gadis itu terus menarik lengan sahabatnya, seperti keinginannya, ia tidak ingin berlama-lama di wilayah itu.
"Lalu mau kemana??" Cindy memberontak dari genggam Rosie, wanita itu belum mau pergi. Siapa tau saja hari ini ia mendapatkan jekpot bertemu dengan Oh Sehun lagi.
"Cari skincare. Nonna bilang belum pakai skincare dengan benar, 'bukan??"
"Memang-nya kau punya uang??"
"Kita cari saja yang diskon."
"Tapi—
"Kalian berdua."
Cindy mematung di tempatnya, ia mengenal suara siapa yang tengah berteriak memanggil mereka berdua—Mungkin— sedangkan Rosie hanya memutar matanya malas, namun tetap membalik tubuhnya.
Untuk beberapa saat ia hanya diam, melirik lelaki berkaca mata yang sedang berjalan ke arah-nya dan Cindy sebelum pandangannya jatuh dan bersibobrok dengan opsidian tajam milik Oh Sehun.
"Kenapa kau datang ke sini. Sudah kubilang untuk tidak memperpanjang masalah yang semalam, aku sudah ingin mengganti rugi makanan-mu tapi kau malah menolak."
"Jangan sembarangan bicara, aku ke sini bukan karena itu."
"Lalu??"
Sehun dan Chanyeol berdiri di belakang Manager Hyung. Walau sudah memakai topi dan masker— mereka tetap berada di luar gedung— siapa saja biasa melihat mereka, terlebih jika itu salah satu penggemar apalagi Dispatch—
Lambe turah-nya Korea.
"Temanku ini seorang penata rias, dia ingin—
"Tidak, tidak jadi." Sudut alis Cindy terangkat, ia menarik lengan kiri milik Rosie agar maju ke depan.
"Haah?? Kau bilang ingin melamar kerja."
"Sudahlah, Nonna diam saja. Nonna tidak—
"Kau penata rias?? Sungguh? Ku harap kau tidak bercanda dengan hal ini, aku sungguh membutuhkan-mu jika benar begitu."
"Ya, dia—
"Jangan bergurau Nonna, aku tidak bisa melakukan itu." Rosie kesal namun Cindy malah sebaliknya, wanita itu malah tampak bingung melihat sikap Rosie yang tiba-tiba malah merengsek dengan menguncang-guncang lengannya.
Sesuatu terjadi pada anak ini.
Otaknya mungkin sedikit konslet.
"Aku mohon, katakan jika kau memang bisa melakukan pekerjaan ini. Aku sudah mencari kemana-mana sejak semalam. Aku mohon bantu aku." Choi Woojin, atau Manager Hyung itu memelaskan wajahnya.
Ia harap-harap cemas, kemungkinan dewi Fortuna masih sedikit memberi rasa kasihan pada dirinya.
"Aku tidak—
"Aku pernah melihatnya bersama Soyong Nonna, dia mungkin benar seorang penata rias Hyung." Chanyeol menyeletuk dari belakang, ia memperhatikan jika wanita itu memang pernah ia lihat di suatu tempat dan bersama orang yang ia kenal. Mungkin saja perkiraannya tidak meleset jika wanita itu adalah penata riasnya Nonna Soyong.
Seperti pemain catur yang dapat skakmath. Rosie tidak bisa berucap apa-apa lagi, kenyataan bahwa ia pernah menjadi penata rias seorang Choi Soyong beberapa bulan lalu.
Rosie menunduk, memejamkan matanya sesaat sebelum kembali mendongak. "Ya, kau benar."
"Barusan kau bilang tidak bisa melakukan itu? Apa kau sedang berbohong??" Chanyeol kembali melanjutkan ucapannya, tidak ingin ceroboh jika saja wanita itu tersinggung dengan perkataannya— Chanyeol tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE UP IDOL
FanfictionKetika Seorang [ IDOL JATUH CINTA] Dengan Si Penata Riasnya. "Tidak semua orang menyukai-mu. Walau kau tampan, percayalah. Bahkan pecandu -pun membenci Somnolen. Aku sangat tidak suka dengan perkataan -mu tadi, kau hanya orang asing. Jadi bersikapl...