Episode 3 : Kesederhanaan

2.7K 263 79
                                    

Giyuu dan Shinobu pergi belanja di toko alat-alat rumah tangga.

Mereka pengen beli panci, karena semalem tuh panci bolong habis dipake Kanao, Inosuke, & Nezuko buat nangkep kuyang, anak-anak sableng emang.

Setibanya di toko, Giyuu lihat ada panci gede buatan Jerman, doi langsung kasih tau bini-nya.

"Hmm kemahalan mas, mending yang ini deh, diskon 69%"

"Istriku... mau belanja... panci diskonan??" Giyuu mbatin.

"Bahan nya juga awet, muatnya banyak, fix kyta beli yang ini ajaa!!!"

Setelah belanja, mereka pergi untuk makan siang.

"Mau makan dimana?"

"Eeehh... dimana ya...."

"Apakah Shinobu akan memilih restoran eropa? Tapi... aku takut aku akan bersikap ndeso...." batin Giyuu lagi.

"Di warung bakso langganan aku aja yuk."

"Eeehhh?!"

"Kenapa? Kau nggak mau? Kita bisa ke tempat lain jika kau ingin."

"Ah... tak apa-apa, warung bakso juga boleh."

"Begitu ya, baiklah~"



Di warung :

"Enak, kenyel-nya kayak pakek boraks, mungkin aku akan melakukan hal yang sama untuk cilok daganganku."

"Iya, kuahnya gurih, banyak micin-nya."

Jujur amat mas/mbak-nya, untung langganan :>

"Ara~ aku sudah kenyang."

"Aku tak pernah tahu kau selalu pergi ke sana."

"Yah, aku suka kesana kalau sedang butuh refreshing dan me time, makanya aku tak pernah ceritakan pada siapapun."

"Ooooo....."

Kemudian mereka pergi ke taman, dan melihat seorang tukang martabak.

"Oh, sebentar mas aku ingin belikan untuk Kanao."

"Baiklah."

"Dia sangat menyukai martabak keju, hingga perutnya buncit." ucap Shinobu sambil tertawa kecil.

Giyuu semakin berpikir, ia kagum dengan istrinya yang ternyata menyukai sebuah kesederhanaan walaupun hidup lebih dari berkecukupan, begitu juga dengan keluarganya.



Setelah selesai, mereka berdua kembali pulang ke rumah, walaupun terjebak macet dan panas-panasan karena naik motor supra :v mereka fine-fine ajah.

Untungnya mereka sampai di rumah sebelum malam hari.

"Tadaima~ Kanao... buka pintu dong~"

"Okaeri..."

"Jangan cemberut karena gak diajak jalan dong... nih martabak."

"Waaahh arigatou kakak :D "

"Ara-ara~ panci kakak jangan dipake nangkep demit lagi ya ^=^ "

"Iya-iya...."

"Mas~ mau mandi duluan gak?"

"Ehh, kau saja duluan."

"Ih... masih malas -3- "

"Kau saja, nanti wajah cantikmu akan pudar bila kau tak mandi."

Kemudian Kanao nyahut dari dapur.

"Udah deh mandi berdua aja kelyan."

"Ara~ anak ini sudah berani ternyata, kurangin saja nilai PJOK nya mas ^=^ " -Shinobu

"....."-Giyuu

"A... ampun kak...."-Kanao

Di kamar mandi :

"Mau ku cucikan rambutmu?"

"Boleh mas... tolong pijetin juga..."

"...."

"Heee.... nyaman sekali :'3 "

"Shampo nya... ini kan merek lokal... kok mau pake ya..." Giyuu kembali mbatin :>

"Sabun mandinya juga batangan...."

















Gausah ambigu ( ͡° ͜ʖ ͡°)

"Sabun mandi merek sejuta umat... beli 4 gratis 1."

Selesai mandi, tibalah saatnya makan malam.

Chef di Butterfly Manor sudah membuatkan sebuah, "Fried Soybean Cake With Flour Crisps"

Bilang Tempe Goreng Tepung aja susah amat dasar muridnya sef juned.

"Walaupun ini hanya tempe goreng, tapi seenak ini..." ucap Giyuu.

"Ah, tidak kok tuan... saya hanya menaburkan Oregano."

"......"

Pesan moral dari episode kali ini adalah... janganlah bersikap sombong karena kaya harta, jadilah seperti mbak Shinobu yang mengadaptasi sikap tuan Mark Zuckerberg :>

Karena mereka berusaha untuk menjadi kaya, bukan untuk terlihat kaya.

//plak// dih author bisa aja :>

To be continued~

Giyuu & Shinobu : Family | KnY Fanfic |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang