Hooh10

1.6K 163 2
                                    

Hawooo:>
Lama tak jumpa~
Tugas dah numpuk lagiT~T
Jadi ya:v
Dahlah males ngebacot

Mari kita liburan sejenak~
...

[Yuya POV]

Sudah seminggu Papa dan Mama di Paris. Seminggu juga aku dijadikan babu oleh kakak kakakku yang lucnut. Aku tidak diperbolehkan keluar bersana Yeji dan Pyo.

Mereka sangat menyebalkan. Satu minggu aku selalu dapat bencana, dimarahi kakak kakakku yang galak. Disuruh beresin ini itu. Bawa ini itu. Buat ini itu. Bahkan satu minggu ini tak ada istirahat untukku.

Malam ini aku memasak bersama Bibi Yeon. Bibi Yeon yang sudah bekerja disini, pertanda ayah dan ibu akan pulang.

"Ekhm!..."

Deheman keras itu membuatku menoleh. Doyoung dan Taeyong sudah disana.

"Lu masih inget kata gue kemaren?" Tanya Doyoung.

"Y."

"Iya kak." Balasku. Mereka langsung pergi begitu saja.

Kemarin. Saat aku duduk ditepi kolam renang dengan mata yang terfokus ke ponsel. Dengan gumamanku yang selalu mengeluhkan kehidupanku yang menyedihkan.

Byur!!! Aku didorong hingga masuk kolam renang. Untungnya aku bisa berenang. Yap.

"Masih untung lu diterima Papa masuk keluarga ini, tapi gue sama sodara yang lain gak pernah sudi ngaggep lu adek gue."

"Kalo lu gak betah lu bisa pergi. Lebih bagus kalo lu pergi SE CE PAT NYA."

"Oh... Iya. Kalo lu kaduin satu minggu ini ke Papa atau Mama. Lu bakal kita buat lebih dari ini."

Taeyong dan Doyoung pergi. Meninggalkanku yang terbatuk batuk karna air yang masuk melalui hidungku.

"Non? Nona Yuya?"

"Ah ya Bibi Yeon? Ada apa?" Lamunanku buyar saat Bibi Yeon memanggilku.

"Nona. Kalo Nona gak kuat dengan kelakuan kakak kakak Nona. Lebih baik Nona pergi atau tinggal bersama teman Nona. Mereka itu kejam Nona." Ucap Bibi Yeon. Dia mengusirku? Tidak. Dia mengkhwatirkanku.

"Bibi. Aku kuat kok." Balasku dengan senyum. Aku dan Bibi melanjutkan memasak, dan sedikit bercanda juga berbincang apa yang disuka dan tidak disukai kakak dan Papa.

"Satu minggu jadi anak baik berhasil. Tapi apa gue bakal kuat buat kedepanya. Anjirlah."

.
.
.

Makan malam tiba, ayah dan ibu juga telah kembali. Aku senang, setidaknya siksaanku akan berkurang karna ayah dan ibu akan ada dirumah satu bulan penuh.

Satu bulan yang ingin aku habiskan bersama ibu. Tapi tidak bisa karna aku harus belajar untuk ujian kelulusan.

"Papa dengar Yuya akan ujian kelulusan. Apa Yuya sudah belajar?" Tanya ayah saat makan malam selesai.

"Iya. Yuya akan belajar dengan rajin." Jawabku lembut.

"Yuya mau liburan kemana?" Tanya ibu.

"Em... Pulau Jeju. Bukankan ibu suka pantai disana?" Aku menatap ibu yang tersenyum manis.

"Ah... Jadi kau suka pulau Jeju hm?" Kini ayah ikut bertanya dengan lembut pada ibu.

"Iya. Hehehe... Bagaimana kalau kita liburan kesana?" Ibu menatap ayah dan aku bergantian. Yey... Liburan!!!

"Em... Baiklah." Ayah menyetujuinya.

"Anak anak!!! Kita liburan ke pulau Jeju!" Teriak ayah. Apa??? Kita semua? Kupikir liburanku hanya akan dihabiskan bersama ayah dan ibu saja. Ais... Aku lupa aku punya banyak saudara.

"Ini akan jadi liburan paling buruk!!!"

"Jeju?"

"Yes liburan!!"

"Kepantai coy!"

"Akhirnya liburan!!"

"Asikk!!!"

"Welcome too Jeju island!!!"

Sorak bahagia dari kakak kakakku. Mereka sangat bahagia, setidaknya aku dapat melihat mereka yang tertawa.

"Pa! Gue ga ikut. Skripsi numpuk dan kayaknya ga akan selesai sampe liburan." Taeil menatap dingin. Aku terkadang bingung padanya, dia dingin namun kejam. Kakak pertama yang membuatku heran dengan pertumbuhanya. Kakakku yang kedua saja lebih tinggi darinya.

"Gue juga ga bisa. Udah janji sama yang lain mau ke Thailand buat data data tugas." Ten beralih pada ponselnya. Sebagian kakak kakakku mengeluh karna dua kakak yang tidak bisa ikut.


...

Bang Taeil sama mas Chittapon ga ikut:>
Ada apa? Gak ada apa apa kok. Sengaja aja hohohoo~

Bad Brother [NCT Story] Ot-18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang