Hooh22

1.6K 188 15
                                    

Hai gesss

Kalian ga ada yg mau follow akun ini apa heh:v
Kali kali aja salah pencet gitu
Awokawok

Happy reading^^

.
.
.

Lucas duduk di kursi penumpang pesawat. Pesawat milik Changbin tentunya. Pesawat keluaran terbaru milik Seo Changbin yang di desain dengan teknologi terkini. Pesawat itu juga sudah diakses ke beberapa negara besar.

"Dateng juga lo pada." Ucap HanJisung. Yeji, Lucas, Felix, Changbin, dan Lino menatap kearah pintu masuk. Dan benar saja, Hyunjin, Bangchan, Seungmin, Ayen, dan,...


"Dongpyo!!!" Yeji berdiri lalu menghampiri sahabat tercintanya itu, (Hooh3, jangan lupain Pyo dia juga temenya Yuya btw).

"Yeji!!!" Dongpyo membalas pelukan Yeji tak kalah erat. Semua menatap gemas pada keduanya bak anak kecil yang telah terpisah bertahun tahun.

"Kangennnnn~" Ucap mereka kompak.

"Udah woi udah. Duduk lo pada, pesawat mau lepas landas." Lerai Changbin. Semua duduk dengan rapi, Yeji duduk ditengah antara Dongpyo dan Lucas. Yeji dan Dongpyo kembali berpelukan, Lucas yang ingin bergabung malah mendapat jitakan gemas dari Yeji.

"Jalan Woi!!!" Teriak Changbin. Sang Pilot mengangguk lalu mengakses jaringan pada bandara di USA.

"Woojin mana?" Tanya Lucas. Bukankah mereka selalu ber9?? Mengapa geng mereka jadi 8.

"Mati kelindes kereta." Jawab Bangchan. Lucas cengo, dan hanya mengangguk saja.

"Pyo lama banget perginya." Yeji dramaking, eh dramaqueen.

"Daddynya Pyo yang buat lama Ijey. Masa Daddy selalu buat Pyo ga bisa kemana mana. Pyo sedih ga bisa ketemu Ijey sama Yuya." Balas Dongpyo. Karna perjalanan masih cukup lama mereka semua memilih untuk tidur saja. Membuat hening beberapa menit sebelum teriakan Lucas.

"ASTAGFIRULLOH BAJIGUR GUE BELOM PAMIT SAMA YANG LAIN!!!"

Pletak!!!

"Gue lepar dari pesawat juga lo." Kesal Changbin setelah melempar Iphonenya ke kepala Lucas. Lucas kembali duduk menahan sakit yang sepertinya benjol di bagian kepalanya.

...

Sementara itu, sang kakak yang paling tua.

"... 14, 15, 16, sama gue jadi 17." Taeil menghitung adik adiknya yang masuk kedalam pesawat bersama mbak mbak pramugari yang bertugas mengecek tiket pesawat.

"Lah?? Kok 17 sih." Bingung Taeil. Ia masuk lalu menghitung lagi adik adik serta dirinya.

"Taeyong!"

"Hadir."

"Johnny!"

"What?"

"Yuta!"

"Disini Hyung!"

"Kun."

"Paan?"

"Doyoung."

"Apa?"

"Ten."

"Hah?"

"Jaehyun."

"Mn."

"Winwin."

"Pengen berak Hyung."

"Jungwoo."

"Wasap men!"

"Lucas."

"Lucas???" Taeil mengulai panggilanya.

"LUCAS KE MANA AMZIR?!!!" Teriak Johnny bangkit dari kursi, membuat penumpang lain merasa kesal. Johnny kembali duduk. Semua mulai menayakan dimana keberadaan Lucas. Apa ia di wc? Bukanya tadi ia bersama temenya Yuya? Kemana mereka?

Taeil keluar untuk mencari Lucas, tapi mbak mbak pramugari menahan karna penerbangan akan lepas landas.

'Nyusul aja lo Cas.' batin Taeil berasa telepati. 5 menit pesawat telah ditutup dan siap untur terbang. Lalu tepat pada jam 5 sore itu pun pesawat terbang menuju USA.

Taeil duduk di sebelah Doyoung, yang disebelahnya ada Renjun.

"Lucas mana?" Tanya Doyoung. Taeil menggeleng lalu bersandar lelah. Doyoung tau itu dan membiarkanya saja. Pesawat akan tiba saat malam di USA, maka mereka harus beristirahat di perjalanan untuk memulihkan tenaga setelah lelah menca— menunggu di ruang tunggu:v.

"Pesawat telah memasuki area USA"
(Ga tau lagi aku begimana dalem pesawat:))

Ke17 bersaudara itu bangun dari tidurnya. Menatap negara besar yang berada dibawah mereka. Negara ramai dengan berbagai macam lampu menghiasi malam yang gelap.

Pesawat itu perlahan mulai mendarat di bandara USA(ga tau namanya). Setelah dipersilakan keluar, mereka semua keluar dari airport tersebut.

"Gue mau ngurus surat surat dulu. Lo sama yang lain cari hotel, jangan lupa makan terus hubungin Lucas." Ucap Taeil. Taeyong dan Doyoung kemudian mengangguk, membawa kakak adik itu mencari hotel terdekat.

Mengendarai taxi tentunya. Chenle sebagai seseorang yang paling baik membayar semua taxi itu. Bahkan ia juga membayar 17 kamar hotel di hotel elit ternama.

"Ini kuncinya." Chenle meletakan seluruh kartu akses masuk dalam kamar. Satu persatu semua pergi menuju kamar masing masing. Tetapi tidak dengan Taeyong, Doyoung, dan Ten. Mereka masih menunggu kepulangan Taeil, Doyoung sudah memberikan lokasi dimana mereka menginap.

"Gue telpon Lucas dulu." Ucap Taeyong. Ia menekan panel hijau.

Lucas

Berdering...

"Ga diangkat." Ucap Taeyong. Ia kembali mencoba dan hasilnya tetap sama, hingga delapan kali mencoba ia tetap tak bisa terhubung.

"Kemana sih tu anak." Gumam Taeyong.

"Palingan lagi makan." Sahut Ten. Ya kebiasaan Lucas memang makan saja, tapi apa ia tak berniat untuk bertemu dengan Yuya?

Ditempat lain, sebuah mansion mewah yang terletak di ibu kota USA. Sebelas remaja sedang menikmati hidangan mewah yang tersaji. 10 remaja lelaki ditambah satu remaja prempuan.

"CLASIK BUR—UHUK... UHUK..." Lucas yang ingin pamer menu makanannya tesedak makanan sendiri. Mengundang tawa yang remaja lain, bahkan para maid harus menahan tawa melihat tingkah kekanak kanakan Lucas.

"Makan aja belagu. Keselekkan lo." Cetus Yeji, ia tertawa sekeras yang ia bisa. Lucas minum air didepannya, menetralkan tenggorokannya yang terus saja terbatuk.

"Selo bro. Besok gue beliin lagi kalo kurang, jadi lo makan diem ae jan banyak bacot." Changbin selaku tuan rumah hanya bisa mengelus punggung Lucas.

'Burger kurang ajar.'

.
.
.

Classic Burger😆👍
Jangan lupa vote wee~
Dikomen juga, bebas hujat juga.

Btw mungkin akan ada tokoh baru:D
Jadi selamat menunggu beberapa HARI GESSS^•^

Bad Brother [NCT Story] Ot-18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang