Hooh5

1.6K 159 0
                                    

Selamat pagi siang sore malam yeorofuunnn~
Ehe:>
Zipo bahagia tau~
Akhirnya Zipo nemuin botol ganteng><
Tapi Zipo belom nemu botol Echan:<
Padahal tinggal Echan semua bakalan lengkap hwaa>~<
T~T
...

[Yuya POV]

"Kak Jeno!!!"

"Kak Jaemin!!! Kak Haechan!!!"

Aku meneriakan nama mereka ketika mobil yang dikendarai itu melesat jauh.

"Kak Jeno!!!" Apa salah Yuya?

"Gue sumpahin ban mobil lo bocor!!!"

Tubuhku mulai bergetar. Hawa dingin mulai menyengat kulitku. Aku merogoh saku kanan dan kiriku. Mana ponselku??? Ais! Aku meletakanya dinakas!

Berjam jam aku disana. Aku mulai berjalan pulang. Memeluk diriku sendiri menahan dinginya malam. Angin malam itu menembus bajuku. Aku berjalan menyusuri panjangnya jembatan diatas sungai Han ini.

Beberapa mobil melintas dengan cepat. Tak memperdulikan keadaan sekitar. Tak ada yang mau memberi tumpangan untuku.

Aku tak kuat. Ini sangat dingin. Tubuhku mulai mengigil. Aku berjalan diatas trotoar, bukan di atas jembatan lagi. Kurasa ini sudah tengah malam lewat. Hawa semakin dingin. Aku sudah lama berjalan.

Aku merasa lemas. Pandanganku mulai buram. Kulihat mobil berhenti tepat disebelahku. Kakak? Aku tak dapat menatapnya. Pandanganku mulai gelap.

"Cih. Menyusahkan."

Kak Winwin? Aku ambruk dan segera ditangkapnya. Kurasakan dia membawaku masuk mobil. Bukan hanya dia, tapi ada beberapa kakak kakak yang lain. Aku tak dapat melihat jelas, pandanganku kembali gelap, dan sangat gelap.

"Ternyata masih ada yang punya hati."

.
.
.

Aku terbangun dikasurku. Badanku sangat lemah semalam tapi sudah terasa lebih baik.

"Yuya. Sayang sudah bangun?" Kulihat ibu berjalan masuk kedalam kamarku dengan semangkuk bubur.

"Ibuuu~" Rengakku.

"Yuya. Ibu sudah pernah bilang kan? Jika bermain dimalam hari jangan terlalu larut. Jaemin bilang kau tidak mau pulang dan memilih ikut Winwin, Lucas, dan Jungwoo untuk bermain di taman hiburan lebih lama."

"Taman hiburan? Permainan apa lagi yang mereka mainkan?!!"

"Ibu, Yuya tid-

" Yuya!~ kau sudah bangun? Kau tau aku sangat menghawatirkanmu." Ucap Haechan yang masuk kedalam kamarku tanpa mengetuk.

"Mama biar Haechan saja yang suapi Yuya. Bukankah Mama sedang bersiap?" Haechan merebut mangkuk bubur dari tangan ibu.

"Ah iya... Tolong ya Haechan." Balas ibu yang berdiri dari duduknya.

"Bersiap? Untuk apa?" Tanyaku tak paham.

"Yuya. Mama dan Papa akan pergi beberapa hari ke Paris. Jadi kau baik baik disini jan jangan nakal ya." Jelas Mama yang pergi.

"Ini menyebalkan!!!"

"Makan sendiri. Gak usah manja!" Galak Haechan yang pergi dari kamarku. Apa dia kerasukan? Bukankah dia sendiri yang mau menyuapiku?

Tak lama Jisung masuk kedalam kamarku, bersama dengan Taeyong dan Jaehyun. Aku meletakan bubur dinakas. Selera makanku hilang.

Taeyong duduk ditepi kasurku, sedangkan Jisung bersandar pada meja riasku dan Jaehyun pergi keluar balkon.

"Ada apa kak?" Tanyaku. Wajahnya sangat menyeramkan ketika serius. Dia menakutkan.

"Papa dan Mama akan pergi siang ini. Jika sore nanti lu masih bermalas malasan, gue pastiin lu bakal dapet hadiah lebih dari tadi malem." Ucap Taeyong. Aku masih diam. Terdiam. Keadaan kamar menjadi sunyi.

"Semalem? Kakak yang rencanain?" Tanyaku sedikit ragu.

"Iya. Kenapa? Jangan sekali kali lu ngadu sama Papa ataupun Mama." Taeyong berdiri, berjalan keluar dan menutup pintu. Diikuti Jaehyun.

"Hadiah apa yang mau lu kasih kalo gue kaduin? Tapi sayangnya gue bukan orang yang suka ngadu ke ortu!"

...

Gimana?:>
Lanjut ndaa? Nda ada yang tinggalin jejak-,-
Kalian baca gak sih. Sakit hati nih Zipo:<

Bad Brother [NCT Story] Ot-18Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang