BAB VIII : Isi Otak Robert II

435 250 57
                                    

Welcome Back To
Robert Sumiati Story..!!!

SALAM ANJAYY!! Buat Lo Semua...🤘

Happy Reading~

Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mungkin pelangi selalu cemburu melihat senyummu mengalahkan keindahannya."


"Lo kalo ngomong to the point aja! Gak usah pake bahasa isyarat gitu." ketus Sumiati.

"Murid teladan dongonya suka kebablasan." jawab Robert mengelap keringat didahinya.

"Lo kira mau perang, sekalian aja Lo pake HT, terus tereak Roger, Sumiati, Ganti!"

Momen tidak terduga datang ketika seseorang menciduk mereka. Orang itu adalah guru favorit baku hantam Robert–Pak Bram menyilangkan tangannya menatap geram dua sejoli itu. Insting Robert benar, tetapi wanita itu terlalu polos untuk mengerti situasi. Bahasa isyarat merah adalah bahaya, justru diartikan berbeda olehnya.

'Lagian kenapa tebakan lo bisa bener sama yang gue pake!' batin Sumiati.

Melihat Sumiati berdiri di tengah lapangan merupakan sebuah tontonan langka, terutama bagi Novia dan Celia yang puas sebagai balasan hukuman mereka kemarin.

"Lo gak liat, banyak cewe yang nonton?" ucap Robert menyeringai.

"Pede gila! Emang anak-anak suka nonton kalo ada yang dihukum." jawab Sumiati.

"Iya, apalagi nonton cogan." pede Robert tinggi. 

Ucapan pria itu sedikit benar, penonton telah didominasi oleh wanita. Seakan tidak rela, ia memperlihatkan wajah jengkel dengan semua mata menuju Robert. Meskipun terpaksa, ia punya peran besar mengubah murid bimbingannya itu. Punyaku punyaku punyaku!!...

"Gak usah cemberut gitu mukanya, kalo cemburu tinggal bilang." ejek Robert.

"Jijik amat gue cemburu sama model rambut kucing got kayak lo."

"Haha, nih pake." Robert melemparkan sapu tangan.

"Bersih gak nih?"

"Bawel lo!! Pake aja, lo makin seksi kalo keringetan." goda Robert.

"Emang isi otak lo cuma mesum." Sumiati menjotos kuat lengan Robert.

"Gue gak rela cowok lain bisa liat leher seksi lo." kini ucapan Robert lebih serius membuat tangan wanita itu melapisi lehernya dengan sapu tangan.

Meskipun cowok menyebalkan, sapu tangannya sangat harum sampai Sumiati tidak rela wangi semerbaknya hilang karena keringatnya.

"Cuciin juga, kalo perlu dibilas 2 kali pake kembang 7 rupa." sambung Robert.

THE LOVE TRIANGLE: ROBERT SUMIATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang