"Cukup jadi bukan siapa-siapa. Karena lo udah spesial dimata gue!"
THE LOVE TRIANGLE : Perasaan nyaman bersama Robert akhirnya sirna ketika Sumiati tidak bisa berkutik dengan permohonan Mami Berliana yang memintanya berada disisi Rio hingga akhir hi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Silahkan makan malamnya, Robert." mama menyilakan.
"Makasih tante, makannya nanti biar bareng Mayy." ucapan manis Robert terdengar sampai kamar gadis itu.
Sumiati mengira mama akan memarahi Robert yang terlambat membawanya pulang, tetapi justru ia mengajak Robert untuk ikut makan malam. Entah jimat apa yang digunakan Robert untuk melunturkan kegarangan mama saat membuka pintu.
Bahkan Novia selalu ngeri jika bertemu mama karena pengalaman melihat amarahnya kepada Sumiati.
"Mayy, buruan ganti bajunya, papa pulang larut jadi kita makan duluan. Lagian temen kamu juga belum mau makan kalo gak ada kamu." teriak mama.
"Kebanyakan pencitraan si kucing got!!" batin Sumiati gemas.
"Kamu gimana bisa bareng sama Mayy? Maaf ya jadi ngerepotin." lembut mama.
"Gak kok tante, kebetulan aja tadi lewat, udah kesorean ngeliat Mayy pulang gak ada angkot jadi aku tawarin bareng." jawab Robert menatap kedatangan Sumiati setelah mengganti baju sekolahnya. Matanya tidak bisa lepas dari gadis itu.
Posisi Mayy seakan tidak berdaya jika melihat penjelasan dari Robert yang semakin membuatnya sebal.
Tak..!
Takk..!!
Sumiati menahan senyumnya melihat kegirangan mama menyambut Robert. Tetapi kakinya sedang berusaha bergelut menginjak kaki Robert yang benar-benar menjatuhkan harga dirinya didepan mama.
"Ngomong-ngomong mama papa kamu gimana, Robert?" Mama membuka pembahasan lain.
"Papa mama sedang dinas keluar kota, terutama mama dokter yang mengurus bagian kesehatan masyarakat." Alibi Robert karena tau bahwa mama Mayy adalah tenaga medis yang terlihat dari alat kesehatan disekitarnya. Bahkan ia tidak memiliki ibu sejak kepergiannya.
"WAHH!!... Tante juga dokter, terkadang kalau Mayy sakit minta surat dokternya sama tante." mama heboh terkekeh, jarang sekali ia begitu akrab dengan orang baru.
Jika kondisinya lebih baik, pastinya Sumiati akan menjotos Robert habis-habisan. Ia tidak bisa menerima orang segarang mama bisa luluh.
"Kamu gimana sekolahnya?" mama fokus mengobrol sampai lupa makan malam dihadapannya. Bahkan melupakan keberadaan Sumiati.
"Aku murid pindahan, sekarang udah jadi murid bimbingannya Mayy, anak tante hebat bisa dicap murid teladan." puji Robert.
"Biasanya juga gue dibilang murid dongo, pencitraan!" batin Sumiati geram.
