5. Perang Dunia

746 78 9
                                    

Bab 5 : Perang dunia









=oOo=





Jihoon bosan seharian gak sekolah, alasannya kurang masuk akal sih cuman gara-gara sepatu hilang di umpetin si Haute.

Jihoon lagi malas-malasan di sofa, dan si Seulgi datang dari arisan dengan ibuk-ibuk sosialita komplek.

"Jiun kasih makan Haute tuh dah gak guk gak guk dari tadi kelaperan." Suruh mama Seulgi.

"Ogah, bodoamat. Yang laper die Kenapa gue yang repot."

"Kasih makan dong, nanti kalau si Haute meninggal gimana. Ujung-ujung kamu yang diaalahin papah."

Seulgi menunjuk kaleng makanan anjing yang baru dia beli diatas meja. "Jiun kasih ya kasian."

"Iya ah mamah bawel banget sih!"

"HEH! BAWEL-BAWEL GINI MAMAH KAMU YAH!"

Jihoon kaget, yang awalnya selonjoran di sofa, langsung duduk seketika, ketika seulgi sudah tidak menunjukan sisi anggunnya, malah sisi ganasnya muncul.

"KASIH MAKAN HAUTE GAK!"

"Sekarang?"

"2030! YA SEKARANG LAH ANAKKU SAYANG. KALAU 2030 HAUTE DAH MATE!" teriak Seulgi.

"Yakin?"

"IYA!"

"Gak mau ditunda satu sampai dua hari?"

"JIUN!!!"

"Iya iya gak usah teriak-teriak nanti Om dongi disebelah protes kesini, dikirain malah aku yang nyalain tipi volume sampai 100."

Jihoon ngambil kaleng makanan anjing dan berjalan dengan malas menuju kandang Haute di depan rumah.

Haute kalau Hoony gak ada cuman jadi anjing pajangan di depan rumah. Tapi kalau Hoony udah datang, Haute berubah menjadi anjing rumahan yang disayang-sayang.

Ketika Jihoon berjalan keluar sambil bawa sekaleng makanan Haute, Haute langsung menggonggong melihat makanannya datang.

Jihoon membuka kaleng makanan Haute, Haute udah kesenangan melihat makanan yang udah ada didepan mata.

"Eitss.. Tunggu dulu." Jihoon menjauhkan kaleng makanan dari Haute. "Gue ngasih lo makan karena nyokap gue yang maksa ya. Kita masih musuhan, gue gak mau damai sama lo."

Jihoon meletakan makanan Haute dan Haute langsung makan dengan lahap. Bertepatan dengan itu terdengar suara mobil Hoony yang menandakan kalau dia sudah datang.

"Anak Papa Sayang!!!" seru Hoony berjalan menuju Haute dan langsung mengelus kepala Haute.

"Heh, Haute kamu apain?!" tuduh Hoony sambil menunjuk Jihoon.

"Apa sih main tuduh aja! Ini malahan aku ngasih dia makan." sahut Jihoon.

"Ngasih makan tuh yang benar, talinya di lepas dulu, terus makanannya di taro di tempat makan jangan langsung dari kaleng, kalau lidah Haute luka gimana."

"Lebay! Yang anak kandung papa kan aku, bukan Haute!"

"Haute anak papa juga. Kamu jangan ngomong gitu dong, kasihan Haute nanti dia sedih."

"Dia kan anjing! Mana bisa sedih."

"Jiun ngomong yang sopan dikit dong gak boleh ngomong anjing."

"Haute kan emang anjing, salah aku dimana coba?!" bela Jihoon terhadap dirinya sendiri.

"Salah lah, seharusnya kamu ajarin Haute bahasa yang baik dan sopan."

" Bahasa yang baik dan sopan? Ggukk gguk gguk gukk.. Tuh, ngerti gak lu Haute?"

"Ggukk!" Haute mengeluarkan suara.

"Haute lo ngumpetin sepatu gue kan pagi tadi?" tanya Jihoon.

"Ggukk!" sahut Haute.

"Tuh kan dia ngaku," ucap Jihoon.

Merasa tidak yakin akhirnya Hoony nanya lagi ke Haute. "Haute kamu ngumpetin dapati Jiun?"

"Ggukk!" sahut Haute.

"Tuh, enggak ada katanya."

Di balik tembok pembatas antar rumah, ada si Doyoung sama Mashiho yang lagi ngintip kelakuan sehari-hari Jihoon sama bapaknya.

"Tuh kan hyung, dah gue bilang keluarga Om Hoon pada sengklek." bisik Doyoung pada Mashiho. Mereka baru pulang sekolah malah dihadapkan dengan pemandangan Jihoon VS Bapaknya.

"Lah iya bener, Anjing di ajak ngomong hahaha." Mashiho tertawa.

"Jangan ketawa nanti ketahuan." Doyoung menyenggol Mashiho.

"Maap maap."

"Cio, dobby? Kalian ngapain disitu?"

Mashiho dan Doyoung kaget, kirain ketahuan sama Jihoon ataupun Hoony, eh taunya Bokap sama Nyokapnya datang.

"Ngapain disitu? Liatin apa?" tanya Lisa.

"Enggak kok mah, kita baru pulang sekolah." sahut Doyoung.

"Ayo masuk, kalian laper kan, biar mamah masakin makanan." ajak Lisa.

"Kita udah makan mah di restoran om Yoyo." sahut Mashiho.

"Loh? Sama siapa? Kok gak bilang mama sama papa?"

"Sama tante Jennie." sahut Mashiho.

"Dobby udah whatsapp papa kok. Papa gak baca?" ucap Dobby ke Dongi.

"Maaf, papa gak liat hp soalnya sibuk nemenin mama kamu belanja." Sahut Dongi.

"Yaudah masuk yuk," ajak Lisa.

Lisa, Dongi Dan kedua anak mereka masuk kedalam rumah bersama-sama. Cio dan Dobby langsung melupakan perihal Jihoon VS Bapaknya.

Kembali lagi ke masalah keluarga Hoony.

"Au'ah gak waras ngomong sama anjing."

Jihoon masuk kedalam rumah meninggalkan Hoony yang lagi menimang Haute layaknya anak bayi.

"Udah dikasih makan Haute nya?" tanya Seulgi.

"Ggukk! Eh, udah maksudnya.." sahut Jihoon.

"Nah gitudong. Terus, Papa kamu udah datang?"

"Mama liat aja sendiri diluar udah datang apa belum!" sahut Jihoon ketus.

"Hae hae, ngomong sama mama tuh yang sopan dong!" tegur Hoony yang masuk kerumah sambil menggendong Haute.

"Kalian aja gak sopan sama anak sendiri, dibanding-bandingin terus sama anjing."

"Jiun, tuh ambil samurai di gudang kita battle bertiga sampai damai." ucap Seulgi.

"Oke, yang kalah gabole masuk rumah." Sahut Jihoon.

"Ggukk!"

HAUTE SETUJU!






=oOo=
















"APE LO!"-Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APE LO!"
-Jihoon













Thankfull

Keluarga Bahagia Di Komplek Uncuk (YG Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang