ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ [ᴋꜱᴊ x ᴋɴᴊ]✔

🥀1. Two Different Men

Sebuah perbedaan antara dua pria itu

•
•
•

Suasana sepi semakin mencekam setelah pria berperawakan tinggi itu berjalan masuk ke ruang bawah tanah. Suara langkah kakinya terdengar menggema di lorong gelap yang ia lewati, aura yang ia keluarkan cukup membuat beberapa orang di belakangnya yang mana adalah para bawahannya merinding dan tidak berani membuka mulut sama sekali.

Baru saja menyelesaikan sarapannya dan bersiap ke kantor, salah satu bawahannya datang membawakan berita bahwa seseorang hampir mencuri persenjataannya di gudang. Bagaimana tidak marah?

Dan sekarang, ia sendirilah yang harus membereskan hama kecil itu.

Pria dengan balutan jas formal dan surai dusty pinknya yang disisir ke belakang itu masuk ke salah satu bilik dengan wajah datarnya, semua yang ada di ruangan itu langsung membungkuk hormat kecuali Min Yoongi, tangan kanannya yang terkenal dingin.

"Jadi, apakah tikus ini yang mengganggu pagiku?" tanya pria itu dengan aura dominannya.

"Salah satu anak buah si brengsek Wang. Dia mengincar persenjataanmu yang baru datang lusa kemarin, hyung." jawab Yoongi, pria bersurai putih yang sedang bersender di dinding sambil menguap kecil.

Seseorang tampak bertekuk lutut dengan kedua tangan dirantai ke atas itu langsung dipaksa mendongak, matanya tersirat sedikit rasa takut dan dendam saat bertemu dengan dengan manik hazel si pria dominan di depan.

"Kim Seokjin." ujarnya dengan nada geram.

"Hai." Pria yang bernama Kim Seokjin berjongkok di depan orang itu, tatapannya begitu datar santai menanggapi ucapan orang yang merupakan salah satu anak buah Wang.

"Tidak kusangka bahwa kau sendiri yang turun tangan membereskanku." lanjut pria itu langsung terkekeh sinis.

"Karena aku benci jika ada tikus yang sembarangan menyentuh mainanku di gudang, siapapun yang menyentuh milikku harus berakhir di tanganku juga." balas Seokjin dengan nada sedikit riang. Raut wajahnya pun berubah menjadi senang dan ia memamerkan senyumannya.

Anak buah Wang itu menggertakkan giginya dan berkeringat dingin, aura pria dominan itu benar-benar mengerikan jika dirasakan dari dekat, sangat mengerikan. Bahkan mungkin hanya dengan ditatap oleh mata setajam elangnya itu, ia bisa saja langsung terbunuh.

Seokjin melihat pria itu dengan intens, ia merobek baju yang dikenakan pria itu dan menemukan sebuah tatto bertuliskan huruf W di di pundak kanannya. Ia menyeringai tipis, entah apa yang dipikirkan Jackson Wang itu hingga sembarangan mengirim seseorang ke sini

Dalam sekali kedipan mata, Revolver berwarna emasnya yang berada di saku Seokjin berpindah tepat di depan dahi pria itu. Anak buah Wang itu langsung terdiam kaku dan berusaha meneguk ludahnya susah payah.