🥀22. You and Me (2)

2.8K 185 134
                                    

He is special

He is special

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Padahal kau tidak perlu datang lagi untuk bekerja."

Namjoon menoleh ke belakang mendapati Hoseok tengah bersandar sambil melipat tangannya di depan dada. Ia pun segera cepat membersihkan meja dan mendekat.

"Apa maksudmu? Kau tidak bermaksud untuk memecatku, kan?" tanya Namjoon mengerutkan dahinya.

"Ya, aku memecatmu hari ini. Pergi sana bereskan barangmu!" Hoseok berujar tegas.

"Y-yang benar saja?"

Hoseok langsung menghela nafas, ia pun mencubit kedua pipi Namjoon dan memainkannya. "Kau ini, sudah mau menikah masa masih bekerja? Bisa-bisa aku dicekik Seokjin hyung nanti." ujar Hoseok menatap sedikit kesal.

"T-tapwih awkuuh---"

"Seokjin hyung juga pasti akan menentangnya, bodoh." potong Hoseok lalu melepaskan Namjoon.

"Duh aduh...."

Namjoon meringis kecil memegang kedua pipinya. Ia langsung menatap Hoseok dengan raut wajah cemberut. "Kenapa aku harus berhenti sekarang? Aku bisa berhenti jika perutku semakin besar nanti."

"Kau bodoh atau lupa? Yang kau nikahi nanti itu seorang milyader!! A f*cking billionaire!! Uangnya tidak akan habis sampai tujuh turunan!! Bagaimana mungkin dia membiarkan istrinya bekerja sementara ia banyak uang yang sangat lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari?!" seru Hoseok berbisik di telinga Namjoon agar tidak didengar orang lain.

Hanya kedipan bingung yang Namjoon berikan sebagai respon awal, benar juga sih kata Hoseok. Seokjin pasti akan melarangnya bekerja lagi, ditambah kondisinya yang sedang mengandung ini pastinya Seokjin tidak ingin ia dan aegi kenapa-napa.

"Aku sangat bingung bagaimana kau bisa ke sini. Seokjin hyung mengizinkanmu bekerja?" tanya Hoseok.

"Umm... Aku pergi sendiri, Seokjin hyung tidak tahu kalau aku di sini..."

"Berani sekali, semoga kau selamat saat pulang nanti." Hoseok langsung beranjak meninggalkan Namjoon yang sedikit ngeri mendengar itu.

Dengan langkah buru-buru, Namjoon segera menuju ruang karyawan dan mengambil handphonenya untuk menghubungi Seokjin.

"Y-yeoboseyo, hyung?"

"Ada apa? Suaramu terdengar aneh."

"Uumm... Hyung janji tidak akan marah mendengar ini, ya?"

"Katakan."

"Aish janji dulu..." rengek Namjoon.

"Hm janji."

ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ [ᴋꜱᴊ x ᴋɴᴊ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang