🥀15. Misunderstand

2.5K 224 120
                                    

"Aku tidak mengerti, Seokjin-ssi."

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Hyung, apa itu benar?" tanya Yoongi bersender di ambang pintu sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"Tentang apa?"

"Beritamu kemarin. Kau sungguh berkencan dengan aktris itu? Kalau tidak salah namanya Lee Haera."

Seokjin memasang jasnya dan merapikan dasinya bersiap untuk menghadiri rapat dengan para direktur di perusahaannya.

"Tidak. Aku tidak berkencan dengannya, mereka mengirim permintaan untuk bekerja sama, kulihat perusahaan itu cukup bagus dan hebat. Lalu sebagai tambahannya, mereka memberikanku wanita itu. Padahal aku sudah menolak, tetapi entah siapa yang membuat berita itu."

Yoongi mengangguk-angguk paham. "Kenapa kau tidak angkat suara? Kau tahu, media di luar sana masih sangat heboh menghadapi berita ini."

Sebenarnya istrinya juga cukup khawatir dengan keadaan Namjoon setelah mendengar berita itu, Hoseok bahkan mengatakan bahwa Namjoon meminta izin cuti selama seminggu lebih.

"Nanti juga akan mereda." ujar Seokjin singkat sambil menyisir surai pink tuanya. Bukan tanpa sebab warna rambutnya seperti ini, Moonbyul berhasil mengalahkannya dalam sebuah permainan dan menyuruh dirinya untuk mewarnai rambut dengan warna ini, selama sebulan.

Pintu terbuka setelah terdengar ketukan. "Sajangnim, anda sudah siap? Para direktur sudah menunggu anda di ruangan rapat." ujar sekretarisnya sambil membungkuk sopan.

Seokjin tidak mengucapkan sepatah kata apapun, ia pun hanya berjalan melewati Yoongi dan mendahului sekretarisnya. Sang sekretaris pun membungkuk ke Yoongi dan pergi mengikuti atasannya.

"Dia sering lupa jika dia terkenal, berita ini akan reda kalau kau mengklarifikasi kebenarannya, bodoh." ujar Yoongi lalu berjalan keluar menuju basement.

ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ


Matahari mulai semakin turun, langit jingga senja hari ini sangatlah indah untuk dipandang, jalanan kota mulai tampak ramai karena sudah waktunya orang-orang pulang kerja. Namjoon berjalan lesu menelusuri jalanan trotoar sambil menenteng paperbag, ia baru pulang dari apotik sehabis membeli vitaminnya.

Hatinya masih sakit saat membaca berita yang kemarin lewat tentang Seokjin. Ia hanya bisa diam dan menatap tidak percaya akan berita kencan tersebut, ia ingin sekali marah kepada pria itu, namun kembali lagi ke kenyataan, dia bukan siapa-siapa, jadi dia tidak punya hak untuk marah.

Moodnya benar-benar buruk sekarang, yang ia pikirkan sekarang semoga waktu berlalu dengan cepat agar ia bisa segera pulang ke Ilsan besok siang. Ia masih menimbang-nimbang saran Geongmin untuk kembali tinggal di Ilsan dan bekerja di sana saja seperti dulu. Dan membesarkan anaknya.

ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ [ᴋꜱᴊ x ᴋɴᴊ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang