𑁍┊𝟐𝐧𝐝 𝐥𝐢𝐞𝐬

24.5K 4.3K 1.1K
                                    

𝑯𝒆'𝒔 𝒍𝒚𝒊𝒏𝒈, 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒉𝒆'𝒔 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝑯𝒆'𝒔 𝒍𝒚𝒊𝒏𝒈, 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒉𝒆'𝒔 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚

𝑯𝒆'𝒔 𝒍𝒚𝒊𝒏𝒈, 𝒕𝒉𝒂𝒕 𝒉𝒆'𝒔 𝒉𝒂𝒑𝒑𝒚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bahagia memang bukanlah sesuatu yang nyata. Bukahkah dunia hanyalah panggung dan kita semua tengah memerankan karakter masing-masing? Kita bisa memilih—ingin jadi karakter murni atau karakter fiksi. Dan Park Jihoon memutuskan untuk memerankan kebahagiaan fiksi.

Jika saja Jihoon tak terlalu mempermasalahkan mengenai pandangan orang lain—ia ingin sekali memutar waktu dan menjalani kehidupan secara lebih jujur. Kendati rasa senang yang palsu ini ternyata lebih menyiksa ketimbang keputusasaan. Tapi, Jihoon sudah berbohong terlalu jauh untuk kembali pada kejujuran.

Apalagi yang bisa Jihoon lakukan untuk memperbaiki kehidupannya yang toxic? Dibuang oleh keluarga sendiri dan menjalani hidup dengan perisai positif yang menipu. Ia bahkan merasa tak berhak untuk mati. Makhluk sepertinya hanya mampu mematut diri dihadapan cermin. Mengutarakan seribu maaf pada diri sendiri karena tak hidup dengan baik.

Kehidupan Jihoon mulai sedikit berwarna cerah ketika sosok bernama Doyoung mengajaknya ke tempat ini. Tempat yang tidak terlalu bagus, tapi juga tidak terlalu buruk untuk ditinggali makhluk sepertinya. Hyunsuk memasang plakat palsu bertuliskan area konstruksi di pagar besi—semata-mata agar tak ada yang kemari selain mereka.

Jihoon merasa aman berada disini. Kenyamanan yang tak pernah ia rasakan ketika kaki itu harus beranjak keluar dan menemui sang penjahat kehidupan yang bernama realita. Meski kepribadian Jihoon sangat positif dan selalu terlihat bahagia—segala luka dalam hatinya telah membusuk sangking terlalu lamanya tak diobati.

Sekarang luka itu kembali perit. Karena Kim Doyoung sudah mati. Orang yang membawa dia dan yang lainnya untuk menjalani kehidupan yang lebih baik—sudah mati. Rasanya seperti kehilangan tiang penyanggah. Basement ini, jadi tak sehangat dulu.

Jihoon memang bocah yang penuh kebahagiaan. Dia pun kerap membagikan kebahagiaan itu kepada yang lain. Sama seperti Junkyu dan Jaehyuk—Jihoon juga merupakan penyemarak suasana. Dia adalah sosok yang mampu berteriak paling keras dan berbicara paling banyak di antara mereka semua.

everyone has lies ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang