EB-11

30 5 0
                                    

Pulang Sekolah

Lainn.....
Lainn.....

Ulrich mengernyitkan dahinya saat mendengar suara notifikasi dari ponselnya. Ia pun membuka ponselnya dan melihat pesan yang masuk ke aplikasi Lain-nya.
(Sensor Merk, Mode : On)

GalangJrW
Gue di depan sekolah lo

RichStrn
Ok

Ulrich pun mulai melangkahkan kakinya ke arah gerbang sekolah. Saat dirinya sampai, terlihatlah 6 motor besar dengan para pengemudinya yang masi memakai plester di bagian wajah mereka.

"Ada apa?" tanya Ulrich datar. Terlihatlah raut kebingungan dari wajah Galang.

"Lo abis nge-lem ya?" tanya Galang balik. Ulrich pun mulai kesal karena pertanyaannya tidak dijawab dan juga karena dirinya diperhatikan oleh para murid sekolahnya yang masi berada di lokasi.

"Gue tanya kenapa lo kesini." sahutnya kesal. Galang pun kembali mengernyit.

"Lo bukan Ulrich si King nih pasti. Mana Ulrich Jing!!??" sahut Galang ngajak gelut. Ulrich pun mulai kehabisan kesabaran.

"Huft..." Ulrich menghela napas panjang dan, "Bangsattt!!" Ulrich berteriak dan langsung meninju wajah Galang. Galang pun jatuh tersungkur dan ditertawai oleh anggota gengnya dan juga siswa/i Pelita Jaya.

"Galang goblok, goblok," Ujar Setya.
"Gue yakin bro. Galang yang abis nge-lem, bukan Ulrich." sahut Dylan dan dibalas tawa penuh ejek dari para sahabatnya.

Galang pun mulai bangkit kembali dan langsung memasang wajah kesal.
"Sakit Nyet!!" keluhnya.

"Ada apa?" tanya Ulrich lagi. Galang pun kesal karena Ulrich tidak menanyakan keadaannya.

"Ngen-- mmmh mmh mmh mmmh mmhh," perkataan Galang tersensor oleh tangan ilahi Setya.

"Jadi gini Rich. Semua sekolah udah tau kalo CHAIN dikalahin sama lo. Dan sekolah yang lu kalahin pasti jadi anggota geng lo. So, kita kesini buat ngajak lo ketemu anggota CHAIN. Mereka harus ketemu lo. Karena CHAIN udah jadi bagian dari DEVILS," ujar Setya.

"Oke. Kapan, dimana?" tanya Ulrich.
"Malam ini, markas CHAIN. Alamatnya nanti dikirim Galang," jawab Setya.

"Oke," sahut Ulrich sambil melangkah ke parkiran motor sembari melambai.

***

Tok tok....

"Permisi pak," kata pria yang mengetuk pintu.

"Masuk," ujar seorang pria dibalik pintu.

"Pak, ini berkas yang bapak minta," kata bawahan tersebut pada atasannya sambil menyerahkan berkas tersebut.

Pria itu membuka berkas tersebut dan mulai membaca berkas tersebut.
"Bagus Vito, kamu boleh keluar." kata pria itu.

"Terima kasih pak. Saya permisi," jawab Vito sembari melangkah keluar dari ruangan itu.

Pria didalam ruangan itu tersenyum penuh misteri dan kemudian bergumam.
"Mari kita lihat kelanjutan hubungan-mu dengan Ulrich, Vania."

Evilicious BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang