PART 8 [NAILA♡ARYAN]

20 6 2
                                    

Assalamualaikum Wr.Wb
Happy Reading💕

Naila POV

Sudah lima hari semenjak Fania menginap dirumahku dan mas aryan.sudah tiga hari juga fania selalu mencari kesempatan untuk menfitnahku agar terlihat semakin buruk dimata mas aryan.seperti kemarin aku dimarahi mas aryan karena merusak kemeja kesayangannya dan ternyata fania sengaja meletakkan setrika panas yang membuat kemeja itu menjadi bolong.dan hari hari sebelumnya saat aku memasak fania pernah dengan sengaja memasukkan obat kedalam makanan yang membuat mas aryan diare.terkadang dia juga menyuruhku membuatkan bekal siang untuk mas aryan,setelah itu fania akan menemui mas aryan dikantor dan mengaku kalau itu masakannya.
mengaku ngaku saja

dan satu lagi yang paling parah fania mengusirku dari kamarku sendiri dan mas aryan.....
bahkan suamiku sendiri malah hanya berkata "terserah fania kamu boleh melakukan apa saja yang kamu mau"
dan Fania dengan tidak berperasaannya menjadikan aku seolah olah pembantu dan dia nyonya rumah ini.

Begitulah setiap harinya aku selalu menjadi sasaran kemarahan mas aryan hanya karna ulah perempuan itu.tapi yasudahlah fania hanya menginap satu minggu saja setelah itu dia tidak akan ada dirumah ini lagi pikirku.

Prang.....

aku kaget saat mendengar piring jatuh pasti fania sedang berulah lagi.
"kuatkan hamba ya Allah"batinku sambil mengelus dada

kuletakkan sapu dan menghampiri perempuan itu.

"Ada apa lagi"tanya ku dengan raut datar

"Naila... kamu tidak memasak?ini sudah jam makan siang kamu tidak sopan sekali membiarkan tamu mu kelaparan kalau sampai aryan tau kena marah kamu.dasar perempuan pemalas jangan jangan saat aryan dirumah kamu tidak pernah memasak makan siang" hardik fania dengan nada yang sangat kasar

"ini hari kamis aku sedang puasa sunnah senin kamis mangkanya aku tidak memasak.dan kamu bilang apa tadi??aku pemalas??apa tidak salah ya,bukannya kamu yang pemalas kamu bisa masak sendiri.dan ketika mas aryan dirumah aku selalu masak jadi jangan berpikir seolah olah aku istri yang tidak tanggung jawab"
kataku dengan tatapan tajam dan kalimat penuh penekanan

"masih mending aku pemalas daripada kamu,bisanya cuma jadi benalu yang harus dimusnahkan"kata fania dengan menunjuk nunjukkan jarinya tepat diwajahku

"terserah aku sedang tidak mau bertengkar"akupun pergi meninggalkan fania dimeja makan dengan muka yang sudah merah mungkin dia marah.

aku berniat untuk ke supermarket membeli kebutuhan harian seperti bahan makanan dan alat alat mandi.

aku meminta pak sopir untuk mengantarku ke supermarket terdekat.

"Pak nanti pulangnya tunggu naila dimobil ya"kataku sambil menutup pintu dan duduk di kursi belakang

"iya non"jawab pak sopir dengan ramah
.
.
.
di perjalanan aku melamun.
sampai kapan fania akan berada di tengah tengah rumah tanggaku.kalau dibiarkan seperti ini terus cepat atau lambat pernikahanku akan kandas. aku sudah lelah menghadapi rumitnya rumah tanggaku belum lagi mas aryan yang setiap hari uring uringan katanya aku seperti ini aku seperti itu.mau dibawa kemana pernikahan ini...

aku pusing.
bahkan pusing sekali.apakah aku terlalu egois mengikat mas aryan dalam pernikahan ini sementara bahagianya bersama fania bukan denganku.
aku serba salah disatu sisi,aku merasa egois sudah hadir dalam hidup mas aryan yang bahkan tidak mengharapkanku.
disisi lain ibuku citra dan mertuaku yang tidak ingin kami berpisah.
kenapa engkau menempatkan aku dalam posisi ini ya Allah...sebenarnya bagaimana alur pernikahan ini?

setetes air mata mengalir
aku tidak kuat menahan tangisan ini

"Nona ada masalah?"tanya pak sopir tiba tiba

Stay With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang