PART 9 [ARYAN♡NAILA]

31 6 4
                                    

Assalamualaikum Wr Wb
Happy Reading💕

Aryan POV

Sudah 2 minggu sejak Fania pergi dari rumah dan semuanya masih tetap sama,tidak ada yang berubah. Sejak itu juga aku tidak pernah mengabarinya lagi.bukannya aku tidak peduli hanya saja dia selalu menghindar mungkin dia marah tapi yasudahlah aku tidak ambil pusing. toh kuberikan barang mahal,baju dan tas branded import saja pasti mood nya akan baik lagi.

Dan masalah Naila...dia sama sekali tidak berubah selalu peduli padaku.bahkan selama ini aku selalu mengabaikannya dengan pulang larut malam dengan alasan lembur kerja dan paginya aku juga melewatkan sarapan.tapi tetap saja dia masih melakukan tugasnya sebagai istri.
aku sendiri juga tidak tau bagaimana ada perempuan sesabar naila.sungguh tidak bisa kutebak jalan pikiran perempuan satu ini.

Dan sekarang sudah malam kira kira pukul 21.00

aku masih sibuk berkutat dengan laptop ku.sejak pagi kusibukkan diriku dengan pekerjaan kantor,entah itu metting dengan beberapa investor dan mengurus proyek baruku diluar negri,tepatnya negara Turki.

bayangkan saja ibuku marah padaku karna membawa fania kerumah,lalu fania sendiri juga marah padaku karna diusir hanya naila saja yang masih baik padaku samai saat ini.
semua itu membuatku pusing dan akhirnya aku menjadi gila kerja hanya untuk mengalihkan pikiranku tentang masalah itu.

Tok Tok Tok

"Masuk?"tanyaku dari dalam ruang kerja

"Assalamualaikum mas"

Kulihat perempuan berdiri dipintu kerjaku dengan gamis hitam dan jilbab biru navy yang menjuntai sampai bawah pinggang.

Yupss dia Naila istriku sendiri

"Waalaikumsalam kenapa kamu kesini?"tanyaku dengan ketus sambil menatap tajam matanya

"Maaf mas,dari tadi pagi mas aryan belum makan jadi naila bawakan makan malam"ucapnya dengan senyuman yang menampilkan lesung pipinya

Sebenarnya memang aku lapar karena belum makan dari pagi.itu juga salahku sendiri karna tidak mau sarapan dirumah.

"Yasudah taruh saja dimeja dekat soffa"

kulihat naila meletakkan bekal itu dan di soffa beludru yang ada diruang kerjaku

"kamu tidak pulang"tanyaku sambil mendekat pada naila yang masih berdiri didekatku

"tidak,naila mau menunggu mas saja sampai selesai bekerja"jawabnya dengan lugu

"Tidak perlu,aku masih lama lagipula kerjaanku masih banyak.aku akan panggilkan sekretarisku untuk mengantarmu"jawabku dengan berjalan menuju pintu

"T...tid...tidak perlu mas"

Brakkk
aku menoleh kebelakang

kulihat naila jatuh pingsan dengan pulpen dan dokumen yang berserakan dilantai.apa naila tadi sempat berpegangan pada meja lalu hilang keseimbangan dan pingsan.tapi apa yang terjadi???

aku mendekati naila yang terbaring dilantai ruang kerjaku dengan wajah yang pucat

"Naila..Naila..bangun apa kamu sakit"tanyaku dengan menepuk nepuk pipinya

kurasa dia tidak kunjung sadar ada rasa khawatir dalam hatiku.segera kugendong dia dengan bryde style dan membawanya ke kamar pribadiku di dalam ruang kerja.

kutidurkan dia disana dengan melepas sepatu fantofelnya dan menyelimutinya sampai separuh badan.

aku melihatnya wajahnya dengan jarak yang sangat dekat.kuamati secara rinci wajahnya dia cantik dengan kulit putih kekuningan dengan bulu mata lentik dan hidung mancung,bibirnya juga mungil.dia sangat manis

Stay With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang