Suara alunan gitar menggiring senandung nada, percikan kecil api unggung mengapung terbawa angin.
Hangatnya api dan damainya suasana malam itu membuat orang-orang itu bernyanyi dengan gembira, langit malam yang indah dengan taburan gemerlap bintang menjadi pemandangan yang sangat indah, bulan bersinar begitu terang di atas sana seperti iku turut serta dalam pesta kecil yang di lakukan di orang-orang di pinggir pantai itu.
Aroma manis dan hangat marshmello yang terpanggang menggugah selera, di temani segelaa coklat hangat menjadi pelengkap.
Xiao Zhan tertawa sambil bertepuk tangan melihat tingkah konyol Huaisang menari layaknya penari hawai, entah darimana dia mendapatkan rok berumbai-umbai itu dan jangan lupakan mahkota bunga yang dia pakai membuatnya terlihat begitu konyol.
Bukan hanya dia, bahkan Xichen juga memakai rok rumbai-rumbai yang sama, dia tidak menyangka kekasih Jiang Cheng itu adalah orang yang menyenangkan.
Dan tanpa adanya perjanjian sebelumnya, kedua orang itu menari tarian hula ke kiri dan ke kanan dengan kompak, Zixuan yang memainkan gitar pun semakin semangat dan Yanli di sebelahnya ikut bertepuk tangan dan bernyanyi.
Setelah lelah menari dan bernyanyi, Zixuan menyimpan gitarnya, lalu gitar itu berpindah tangan pada Nie Mingjue, memetiknya sebentar menyelaraskan nada, lalu mulai memainkan sebuah lagu yang terkesan romantis, Bruno Mars Just the way you are.
Nie Mingjue bernyanyi dengan suaranya yang sedikit berat sambil menatap ke arah Huaisang yang mulai tersenyum malu-malu apalagi tiba-tiba dia mendapat sorakan dari orang-orang di sana bahkan Tuan Xiao nampak ikut menggodanya.
Mereka memakan daging panggang yang di buat Yanli dan juga Zixuan, di iringi nyanyian Nie Mingjue.
Xiao Zhan yang melihat itu diam-diam merasa iri, dalam hati dia berharap memiliki kekasih yang sempurna seperti Nie Mingjue.
Tampan, kaya, mapan, terpelajar, baik hati, dan paling penting adalah begitu mencintai dan setia pada sahabatnya yang otaknya rada minus itu.
Dan di tengah pikirannya itu dia merasakan sebuah jaket tebal melingkupi dirinya, dia menoleh dan mendapati Yibo telah duduk di sebelahnya, dia tersenyum pada sang adik meski si wajah datar itu tak menampilkan ekspresi apapun.
Kepalanya kembali menoleh pada api unggung, dia sudah kenyang makan beberapa tusuk daging panggang tadi, dan suasana malam itu sangat cerah, dengan beberapa tusuk marshmello, suara Nie Mingjue yang begitu pandai berdampingan dengan iringan gitar membuat suasana sangat damai terasa.
Namun meski begitu dia sebenarnya memikirkan hubungannya dengan Yibo.
Yah, akhirnya dia sampai pada titik ini. Dia sadar betul perasaan Yibo padanya, tapi jujur saja dia sama sekali tidak berpikir sejauh itu pada Yibo.
Cinta
Yibo mencintainya sudah pasti, tapi apakah itu mungkin? Mereka memang sudah tidur beberapa kali, bahkan tadi sore melakukannya di saksikan alam bebas.
Tapi dia sama sekali tidak merasakan cinta itu pada dirinya, dia memang menyukai sesi ber cintanya dengan Yibo, dia juga berpikir mungkin Yibo merasa hal yang sama, mereka seharusnya hanya saling memuaskan memenuhi hasrat nafsu, bukan yang lain kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fucking Sexy Brother [YIZHAN Vers]{TAMAT}
FanfictionKetika di mana XiaoZhan merasa frustasi harus tinggal satu atap bersama adiknya. bagaimana XiaoZhan bisa melewati harinya dengan tenang jika adiknya yang 'manis' begitu menggodanya? bahkan dia rela berbaring pasrah di bawah sang adik? oh tenggelamk...