XiaoZhan bangun dengan tergesah, pagi ini dia bangun sedikit terlambat makanya itu XiaoZhan langsung berlari masuk kedalam kamar mandi dan segera memulai ritual mandinya.
Suara air yang berjatuhan dari showerterdengar mendominasi kamar mandi, embun-embun mulai tercipta pada dinding kaca pembatas shower.
XiaoZhan begitu menikmati bagaimana air hangat itu berjatuhan dan menabrak kulit mulusnya.
Mematikan air shower-nya sebentar, XiaoZhan mengambil sabun cair yang tersedia di sana lalu menuangkan secukupnya di tangan, menggosok cairan itu ke seluruh tubuh telanjangnya tanpa terlewatkan satupun, sesekali memainkan busa sabun di tangannya.
XiaoZhan masih asik dengan acara mandinya, tanpa menyadari seseorang telah masuk kedalam kamar mandi dan menatap bayangannya dari balik dinding kaca.
XiaoZhan kembali menyalakan Showerdan mulai membilas tubuhnya, awalnya XiaoZhan sudah merasa seperti ada yang mengawasinya, namun dia mengacuhkan itu dan menganggap hanya perasaannya saja.
"Ahhh!"
Tubuh XiaoZhan menegang seketika, sebuah tangan tiba-tiba melingkari pinggangnya dan jangan lupakan punggungnya yang bertabrakan langsung dengan kulit tubuh seseorang.
XiaoZhan menoleh, dan menemukan Yibo adiknya di sana, dengan sedikit salah tingkah XiaoZhan berusaha melepaskan dekapan adiknya itu, namun yang lebih mudah malah semakin merapatkan tubuh telanjang mereka, XiaoZhan memejamkan matanya erat ketika bongkahan bokongnya merasakan sentuhan dari benda lunak milik Yibo yang masih tertidur, oh itu benar-benar sangat menggangu akal sehat XiaoZhan.
"Yibo lepaskan aku, aku ingin segera menyelesaikan mandi ku."
Yang lebih muda masih terdiam, dagu runcingnya bersandar nyaman di bahu telanjang XiaoZhan dengan mata yang masih setengah terpejam.
"Biarkan seperti ini XiaoZhan, aku masih mengantuk."
XiaoZhan sebenarnya merasa keberatan ketika Yibo tidak lagi memanggilnya Gegeketika mereka hanya berdua saja, XiaoZhan merasa itu tidaklah sopan, namun dia berusaha mengerti mungkin Yibo tidak terbiasa lagi.
"Aku harus segera ke kantor Yibo."
Yang lebih muda kembali diam, dagunya tidak lagi bersandar pada bahu XiaoZhan, namun pelukannya tak juga terlepas."Kau tau XiaoZhan? Aku sama sekali tidak suka bantahan." suara Dingin itu terdengar mengancam bagi XiaoZhan, apalagi ketika salah satu tangan Yibo yang awalnya hanya melingkari perut dan pinggangnya kini telah bergerak perlahan mengelus perut dan dadanya.
"Akhhh~" pekikan itu tiba-tiba saja keluar dengan mulus dari bibir XiaoZhan, tangan Yibo dengan kurang ajarnya mengelus tonjolan pink di dadanya.
Tubuh XiaoZhan bergetar tiba-tiba, tangannya bertumpuh pada dinding kaca berembun, kakinya lemas seketika apalagi saat Yibo semakin berani dan malah memainkan nipple pink sang kakak dengan gemas.
"Nhhh Yibo he-hentikan!" napas XiaoZhan tercekat di tenggorokannya, tonjolan pink di dadanya telah mengeras sempurna, namun Yibo malah semakin asik memainkannya, memelintir, mencubit dan menariknya pelan dengan gemas.
"Ge, kenapa kau berubah menjadi secantik ini? Aku rasanya selalu ingin menerkam mu di manapun aku melihatmu."
Wajah XiaoZhan memerah layaknya kepiting rebus, bukannya marah akan pernyataan sang adik, dia malah merasakan tubuhnya semakin panas.
Tangannya mengepal erat dan berusaha menahan tubuhnya agar tidak jatuh lemas, dapat dia rasakan elusan lembut pada perut dan pahanya.
XiaoZhan menunduk dalam, menggigit bibir bawahnya erat saat Yibo melayangkan kecupan-kecupan kupu-kupu di sekitaran leher dan bahunya.
"Kau juga manis seperti anggur kesukaanku." Yibo kembali bersuara, tepat di telinga XiaoZhan dan setengah berbisik, dengan jail menjilati cuping telinga kakaknya dan mendapat reaksi tak terduga yang membuatnya semakin ingin melakukan lebih.
"Nghhhh Yi-hhhbo stophh it nhhh."
Yibo menyeringai setan yang sialnya terlihat sangat tampan apalagi rambut hitamnya sedikit basah karena terkena air hujaman shower.
"Kau yakin ingin aku menghentikannya?" Yibo bertanya dengan suara beratnya, dengan nakal mengelus penis kakaknya yang mulai menegang, sedikit meremasnya gemas, kejantanan XiaoZhan itu terlihat lucu dan pas di genggaman Yibo, benar-benar membuatnya gemas setengah mati.
Tidak! XiaoZhan munafik jika ingin semua berakhir.
XiaoZhan tercekat, tubuhnya semakin bergetar hebat, adik sialannya benar-benar mengerjai tubuhnya dengan baik, membuatnya hanya bisa mendesah layaknya jalang.
Yibo lagi-lagi menyeringai, tangannya yang semula hanya mengelus kejantanan milik kakaknya, kini beralih mengocok benda itu dengan cepat, dan di hadiahi suara-suara surga dari sang kakak.
"Aahhh nghhh Yi-ibohh."
"Ssttt tenanglah ini akan menjadi rahasia kecil kita, biarkan aku melakukannya hingga selesai."
XiaoZhan semakin terbuai akan perlakuan Yibo padanya, peduli setan dengan kewarasannya, yang ia rasakan saat ini lebih mendominasi pikirannya.
Kenikmatan yang Yibo berikan padanya membuatnya tak dapat berpikir jernih, dia bahkan menggigit bibirnya semakin kuat ketika merasakan kejantanannya semakin keras dalam genggaman sang adik.
Mulutnya mendesahkan nama Yibo dengan panjang ketika pandangannya tiba-tiba saja mengabut dan memutih, getaran hebat pada penisnya yang baru saja memuncratkan isinya membuat pikirannya melambung tinggi meninggalkan segala kewarasannya dan menyisahkan rasa nikmat saja.
Napasnya masih terengah, sedikit terputus-putus, pipinya merona hebat ketika wajahnya menunduk dan melihat tangan Yibo di penuhi cairannya sendiri.
Yibo membalik tubuh lemas XiaoZhan dan membiarkan punggung telanjang kakaknya menepel pada dinding kaca berembun, menatap puas melihat penampilan kakaknya yang berantakan namun terlihat menggoda.
Mata XiaoZhan masih terpejam, pasrah saja ketika Yibo membalik tubuhnya, dia masih lemas dan masih menikmati sensasi ejakulasinya.
Dan saat XiaoZhan memutuskan membuka maniknya, wajah Yibo yang berjarak beberapa senti dari wajahnya lah yang menyambutnya.
XiaoZhan meruntuk dalam hati, apa dia baru saja menerima hand job dari adiknya? Bagus sekali, rasanya XiaoZhan ingin mati saja karena malu.Wajah manis XiaoZhan beralih menatap ke arah lain, terlalu tak tahan jika harus menatap Yibo terlampau dekat begini, jantungnya sudah lari maraton di dalam dadanya, darahnya berdesir hebat.
"You're so beautiful XiaoZhan,"
Napas XiaoZhan sempat tak dapat ia keluarkan untuk sesaat, entah bagaimana pujian dari bibir tipis Yibo begitu memberi efek besar pada tubuhnya.
Yang lebih muda tersenyum tipis, di kecupnya pipi chubby kakaknya lalu melangkah menjauhi XiaoZhan yang masih terdiam dengan jantung berdetak tak karuan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tbceeeee
Gemes banget ternyata bisa kebayang wokwokwok usia umur mereka terpaut sama seperti YIZHAN asli yah kalau ada yg tanya umur mereka berapa wokwokwok
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fucking Sexy Brother [YIZHAN Vers]{TAMAT}
FanficKetika di mana XiaoZhan merasa frustasi harus tinggal satu atap bersama adiknya. bagaimana XiaoZhan bisa melewati harinya dengan tenang jika adiknya yang 'manis' begitu menggodanya? bahkan dia rela berbaring pasrah di bawah sang adik? oh tenggelamk...