【 𝟏𝟑 】

66 11 0
                                    

kringgg

Bel pulang sekolah pun sudah berdering beberapa detik yang lalu dan membuat sekolah menjadi riuh karena para siswanya berebut untuk keluar lebih dulu.

Aku sengaja keluar dari kelas paling akhir karena aku menunggu jalan cukup sepi sehingga tak perlu berdesakan.

Saat aku keluar kelas, aku sudah ditunggu oleh Mark yang sekarang sedang menatap wajahku dengan senyum manisnya. Sumpah, jantungku benar-benar berdegup kencang!

"Ayo" ajak Mark sambil mengarahkan tangannya menunjuk lift yang hanya kubalas dengan anggukan

Kami berdua sudah berada di dalam lift. Didalam hanya ada 5 orang. Dan 3 orang yang tak ku kenal itu seperti sedang membicarakan ku dengan Mark yang pulamg bersama. Hmm ya karena Mark termasuk salah satu most wanted di SMA ini walaupun masih kelas 10. Hey siapa yang tak menyukainya, dia sangat tampan!

tinggg

Pintu lift pun terbuka. Setelahnya, aku pun keluar dari lift. Tapi tak kusadari ternyata tanganku sudah digandeng oleh seseorang, dan ya itu Mark.

"Itu mobilku disana" kata Mark sambil menunjuk sebuah mobil Audi R8 Abu-abu dan mengajakku untuk melangkah kesana

Jangan lupakan tanganku yang masih digandeng oleh Mark.

Setelah sampai di depan mobil Mark, tak kusangka dia membukakan pintu mobil untukku yang membuat mukaku menjadi merah seperti tomat. Setelahnya, aku dan Mark pun masuk ke mobil dan langsung melesat ke rumah Mark.

Di perjalanan, kami memutar lagu-lagu terkini yang sama-sama kami sukai. Yaitu SuperM - 100 dan NCT 127 - Punch. Kami juga bernyanyi bersama dan sedikit mengobrol santai.

Tak terasa kami sudah berada di depan gerbang beton megah bertuliskan 'Emerald Resident'. Ya itu adalah perumahan tempat Mark tinggal. Rumahnya berada di blok M nomor 2.

Sialnya, rumah Mark hanya beselang 5 rumah dari rumah mantan kekasihku, Sanha. Rumah Sanha berada di blok L nomor 16.

Saat aku dan Mark melewati depan rumah Sanha, aku melihatnya tengah memandang keluar dari balkon kamarnya yang notabene berada di lantai 2 dan menghadap ke jalan. Ah sudahlah, aku tak mau memikirkannya lagi dan tak mau memandang ke arah rumah yang dulu sering ku kunjungi.

Tak terasa, kami sudah berada di depan rumah Mark. Gerbang besar berwarna hitam keabu-abuan itu terbuka secara otomatis. Setelah memasuki gerbang, mataku disuguhkan pemandangan rumah mewah berlantai 2 bernuansa putih abu-abu dengan halaman depan luas yang dikelilingi oleh  tanaman - tanaman hias yang membuatnya lebih elegan. Aku tak terkejut dengan rumah Mark karena rumahku juga tak kalah mewah dengan rumahnya.

Setelah turun dari mobil, Mark mengajakku masuk sambil menggandeng tanganku.

Aku dan Mark pun sekarang sudah berada di ruang tamu. Mark mempersilahkan aku duduk sembari menunggunya ke kamar untuk berganti baju dan mengambil buku serta alat tulis yang dibutuhkan.

Saat Mark ke kamar, aku melihat pajangan yang berada di ruang tamu. Terlihat disana ada sebuah lukisan yang ku tebak adalah hasil lukisan Ibu Mark. Saat ku lihat ke sebelahnya, ada juga foto-foto masa kecil Mark dan kakak laki-lakinya. Aigoo, Mark sangat lucu! Namun saat aku melihat ke arah lain, aku terdiam karena melihat foto keluarga Mark yang tampak sangat bahagia. Ya, keluarganya lengkap. Ada kedua orang tua Mark, kakak laki-laki Mark, dan juga Mark.

'Bagaimana rasanya memiliki keluarga yang utuh? Bahkan aku belum pernah melihat papaku sendiri' batinku sambil tersenyum kecut

Setelah melihat foto keluarga Mark, aku mendengar derap langkah kaki dari arah tangga, dan ya itu Mark. Dengan kaos hitam dan celana pendek nya. Aigoo, dia sangat tampan!

Secret Admirer [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang